"Pikiran lo, selalu jelek ya tentang gue?" "Lebih baik, lo cuci dulu pikiran lo! Biar jangan suka curigaan sama orang lain."
Bintang Marcelio
———
Seperti yang di rencanakan oleh Bintang dan teman-temannya saat berada di Warbangdut, hari ini adalah hari dimana sekolah Tribumi akan ada tawuran dengan sekolah Erlangga.
Seperti sekarang, Siswa Tribumi yang sudah biasa ikut tawuran sudah berkumpul di tempat biasa mereka mengadakan tawuran. Di depan sana, sudah ada Bintang Marcelio yang menjadi pemimpin SMA Tribumi. Dan di belakangnya, ketiga sahabatnya sudah berdiri sebagai penjaga. Begitu pula dengan siswa laki-laki lain yang sudah berbaris dan mempersiapkan diri mereka untuk tawuran kali ini.
Lawan mereka yang merupakan siswa SMA Erlangga, juga sudah mempersiapkan diri untuk tawuran kali ini. Walau pun sudah berulang kali kalah, tapi tampaknya SMA Erlangga tidak pernah menyerah melawan Tribumi.
"Udah siap kalah, lo?"
Terdengar nada meremehkan yang di keluarkan oleh pemimpin Erlangga. "Dulu lo boleh menang, tapi gue pastiin kali ini sekolah kita yang bakal menang!"-sombong lelaki itu dengan percaya diri.
"Eh, Bimoli! Lagak lo terlalu tinggi,man. Udah kalah mulu, sombong lagi lo."-sambut Leon yang geram melihat tingkah sombong dari pemimpin lawannya.
Bimo Bagaskara adalah pemimpin Tawuran SMA Erlangga. Sifatnya hampir sama dengan Bintang, pembuat onar. Dia juga pentolan sekolah di sekolahnya, tapi ketenarannya masih berada di bawah Bintang.
"Alah..., itu hanya keberuntungan buat lo semua."-sanggah Bimo. "Lo,"-tunjuknya ke arah Leon, "Memalukan sekali, ketua osis tapi ikut tawuran."-senyum sinis Bimo.
"Bacot, lo!"-Bintang langsung menonjok pipi kiri Bimo.
"Bangsat!"-umpat Bimo saat merasakan perih di pipi kirinya, lalu ia membalas tonjokan Bintang.
Perkelahian keduanya, di ikuti dengan para anggota yang langsung mengambil lawan masing-masing. Sehingga di tempat itu hanya ada aksi saling tonjok-menonjok.
Berulang kali jatuh, berulang kali menahan sakit, dan pada akhirnya tawuran kembali di menangkan oleh SMA Tribumi. Walau pun tadi sempat kewalahan, karena anak Erlangga menggunakan benda tajam untuk tawuran kali ini. Dan untung saja, tidak sampai mengambil korban.
Tapi walau pun selamat, bukan berarti tubuh mereka aman terkendali. Karena di wajah mereka terdapat lebam, kaki juga membiru, tangan ada yang tergelintir, dan beberapa anggota tubuh lainnya yang harus di alami oleh beberapa dari mereka.
Seperti Bintang, bibirnya mengeluarkan darah karena tonjokan yang di berikan Bimo tadi. Lengannya juga berdarah, karena menyelamatkan Bayu dari pisau yang hampir menusuk temannya itu dari lawan tadi.
"Lengan lo nggak papa, Bin?"-tanya Bayu membuat yang lain jadi menatap ke arah lengan Bintang yang mengeluarkan darah. "Kalau nggak, biar gue obatin aja."-lanjutnya menawarkan.
Mereka sedang berada di warbangdut sekarang. Setelah tawuran tadi, beberapa anak lainnya ikut berkumpul di warbangdut dan ada juga yang langsung pulang.
"Nggak usah."-jawab Bintang.
"Lo kena pisau, Bin?"-tanya Leon yang di angguki Bintang. "Gimana bisa?"-tanyanya lagi.
"Dia nyelamatin,gue."-Bayu ambil alih untuk menjawab. "Kalau gak ada Bintang, mungkin gue udah kena tusuk tadi."-lanjutnya.
Semuannya mengangguk mengerti, "Lebih baik di obatin deh,Bin. Dari pada jadi infeksi nanti."-saran Taufan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Mentari
Teen FictionSilahkan kalian berimajinasi sendiri tentang kisah Bintang dan Mentari. --- Bintang Marcelio. Pentolan sekolah dengan segudang masalah di sekolahnya. SMA Tribumi adalah tempatnya bertemu dengan siswi yang super ceria seperti Brinata Mentari. Bintang...