2.Bintang Marcelio

54 12 2
                                    

"Bintang itu adalah cahaya kecil yang indah. Dia terlihat redup, tapi mempunyai kharisma sendiri untuk memperindah."

———

     Namanya Bintang Marcelio. Berambut coklat,tinggi,dan putih. Matanya tajam seperti elang yang ingin memangsa, bibirnya berisi tidak hitam walaupun ia merokok. Dia adalah pentolan sekolah yang berdiri paling depan jika ada tawuran.

     Dengan Motor warrior-nya, Bintang memasuki lingkungan sekolah dengan gaya cool ditemani oleh kedua sahabatnya. Bayu Santoso dan Taufan Al Farizi.

     Suara histeris dari siswi langsung masuk kedalam telinga, saat ketiga lelaki itu melintasi mereka.

     "Kak bintang ganteng banget!"

     "Kak Taufan manis banget anjir!"

     "Kak Bayu apalagi. Bikin meleleh."

     "Gila. Bintang makin hari tingkat ketampanannya makin bertambah."

     "Gak dapat kak bintang, kak Taufan sama kak bayu juga gak papa kok."

     "Calon suami idaman banget sih!"

     "Pentolan SMA Tribumi emang top banget!"

     "Kalau gini mah, udah pasti betah di sekolah."

     Seperti itulah celotohan-celotohan yang dikeluarkan dari mulut siswi yang menatap histeris ketiga cowok tampan itu. Ketiganya turun dari motor mereka, dan berjalan melintasi siswi yang menatap takjub kearah ketiga cowok tampan itu. Bayu dan Taufan membalas sapaan dan senyuman dari beberapa siswi, sedangkan Bintang hanya berjalan dengan gaya coolnya.

     "Iya angkuh. Bintang itu angkuh! Sombong!"

     Suara nyaring yang menyebutkan namanya, membuat Bintang dan beberapa siswi lainnya yang berada diparkiran langsung mengalihkan tatapan kearah dua orang gadis yang tak jauh berdiri dari mereka.

     Bintang menatap gadis itu dengan mata elang nya, membuat siapapun yang melihat nya menjadi kikuk.

     "Fan, cubit gue fan!"-perintah Bayu menyondorkan tangannya kearah Taufan sambil berbisik.

     "Adauh, Sakit begok!"-umpat Bayu saat Taufan mencubitnya dengan kuat.

     "Lo yang minta njir."-Taufan yang kesal langsung menjitak kepala Bayu.

     "Au ah."-kesel Bayu mengusap kepalanya yang terasa panas karena dijitak Taufan. "Berarti gue gak mimpi dong, barusan gue denger cewek itu bilang Bintang angkuh?"-tanya Bayu antusias.

     "Kagak lah begok! Tuh cewek emang bilang, Si bintang angkuh."-jelas Taufan dengan menekan kalimat di belakangnya tapi dengan suara lirih.

     "Seriusan?"-tanya Bayu yang diangguki Taufan.

     "BHAHAHA...!"

     Tawa menggelegar dari Bayu langsung menarik pusat perhatian dari semua orang. Termasuk Bintang yang sedari tadi menatap tajam kearah gadis yang menyebutnya angkuh itu.

     "Gila bin! Baru kali ini gue denger ada cewek yang bilang lo angkuh."-ucap Bayu di tengah tawa nya. Dia memegang perutnya yang terasa sakit akibat tertawa tadi. Tanpa ia sadari, Bintang mentap nya dengan tatatapan mematikan.

     "Diem begok! Lo mau mati konyol di tangan bintang?"-bisik Taufan membuat tawa Bayu berhenti seketika.

     Bayu meringis melihat tatapan tajam elang mengarah padanya. Dia mengangkat jari tengah dan telunjuk nya membentuk huruf 'V', "Sorry bin!"-ucap nya dengan cengiran.

Bintang MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang