Can't

2.6K 280 11
                                    

Gadis bermarga Cho itu menatap jalanan kota Seoul dari dalam mobil.

Keduanya kini sudah berada di mobil milik Jungkook. Seperti yang Jungkook bilang, ia ingin mengantar Yunseo dulu ke tempat janjiannya dengan teman gadis itu.

Yunseo sama sekali tidak menatap Jungkook sejak awal ia menaiki mobil lelaki ini. Ia hanya menatap ke arah luar jendela untuk menghindari tatapan kekasihnya itu.

Tunggu, Jeon Jungkook kekasihnya ya? Kenapa rasanya masih seperti mimpi. Apa karena Yunseo merasa ia tidak pantas untuk menjadi kekasih Jungkook? Entahlah, pikiran gadis itu sedang kacau.

Moodnya turun drastis. Iya, semenjak ia mendengar percakapan Sejin dengan Jungkook. Bukannya sudah jelas? Kalau Sejin managernya sangat mendukung Jungkook dengan IU.

Ah, benar-benar kacau Yunseo ini.

Tapi ia tidak ingin melarang Jungkook untuk berkolaborasi dengan IU. Ia tidak mau mengganggu urusan karrier Jungkook. Ya, setidaknya ia -agak- tahu diri.

"Hei," Panggil Jungkook seraya mengelus lembut tangan Yunseo. Membuat gadis itu tersadar dari pikiran kacaunya.

"Hm?" Tanyanya pada Jungkook. Sedetik kemudian, Yunseo kembali menatap jalanan.

Jungkook sadar. Ia tahu. Ia mengerti. Mengapa sejak awal Yunseo diam saja. Bahkan wajahnya terlihat kusut. Tentu saja, karena ucapannya.

Salah Jungkook. Ia menyetujui kolaborasi itu tanpa berpikir panjang. Ya meskipun saat itu ia sedang kesal sih.

Tidak bisa dibatalkan. Kontrak sudah dibuat, sudah di tanda tangan. Dan, Jungkook bukan tipe seseorang yang senang melanggar kontrak.

"Pulang jam berapa, Babe?" Tanya Jungkook sambil terus menggenggam erat lengan Yunseo. Meskipun gadis itu tidak merespon genggamannya.

Panggilan itu lagi. Memang dapat membuat hati luluh. Tapi tidak untuk keadaan hati Yunseo sekarang. Ia malah kesal mendengar panggilan itu.

Itu sudah resikonya untuk menjadi kekasih seorang idol. Bukankah ia harus menerimanya? Siapa tahu ada sesuatu yang lebih dari ini kedepannya. Kontrak seorang idol, tidak ada yang tahu.

"Mungkin malam,"Jawab Yunseo.

"Kabari aku. Aku akan menjemputmu." Ucap Jungkook. Ia menatap Yunseo, yang tentu saja masih menghindari tatapannya.

Yunseo mengangguk.

"Sudah sampai." Ucap Yunseo. Otomatis Jungkook menghentikan mobilnya di sisi jalan.

Setelah mobil itu berhenti dengan sempurna, Yunseo melepas seatbelt yang dikenakannya. Ia bersiap-siap untuk turun.

Sementara itu, Jungkook hanya memperhatikan gerak-gerik Yunseo yang ingin cepat-cepat turun.

Klek.

"Cho Yunseo." Panggil Jungkook tepat saat Yunseo membuka pintu mobilnya.

Pergerakan Yunseo terhenti. Ia menengok menatap Jungkook dengan penuh tanda tanya.

"Ada apa?" Tanyanya.

Jungkook menatap gadis itu. Kedua mata yang membuat Jungkook merasa nyaman. Membuat Yunseo menunjukan ekspresi bingungnya. Kenapa juga Jungkook menatapnya dengan lama seperti itu.

Kemudian, dalam satu hitungan Jungkook menarik Yunseo pada pelukannya. Jungkook memeluk tubuh gadis itu dengan erat seraya mengusap-usap rambut gadis itu.

"Kau tahu aku mencintaimu, kan?" Ucapnya. Ia ingin Yunseo yakin padanya. Meskipun ia mengidolakan IU, bukan berarti ia lebih menyukai IU daripada kekasihnya.

Another Serendipity [Jeon Jungkook Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang