Doubt

2.4K 238 16
                                    

Yunseo sedikit mendorong tubuh Jungkook, membuat pelukan mereka terlepas.

Mereka berdua kini sudah berada di dalam rumah Yunseo. Sedari tadi Jungkook terus-menerus memeluk tubuh Yunseo dan sama sekali tidak ingin melepaskannya.

Yunseo menghela napas. Jika begini terus, Jungkook terlihat seperti anak kecil yang sangat manja padanya. Gemas sih, cuman Jungkook benar-benar tidak mau melepaskannya.

Yunseo beranjak dari sofa. Tapi, Jungkook menahan pergelangan tangannya. Ya, lelaki itu sedang ingin menghabiskan waktunya bersama Yunseo sekarang.

"Ke dapur. Aku mau minuman dingin." Ujar Yunseo tanpa ditanya. Ia gemas dan sebal secara bersamaan saat Jungkook tiba-tiba berubah menjadi manja seperti ini.

"Ikut." Ucap lelaki itu sembari mengerucutkan bibirnya.

Lagi-lagi Yunseo menghela napas, "Jungkook, jarak dari sini ke dapur sangat dekat. Kau bahkan masih bisa melihatku." Ujar Yunseo. Ia masih seorang pelajar tapi kenapa Yunseo merasa lebih dewasa daripada Jungkook sekarang.

Jungkook menggeleng tidak mau. Ia ikut berdiri dan segera memeluk tubuh Yunseo dari belakang.

"Ayo, Babe." Bisiknya.

Oh, tidak. Jantung Yunseo tidak baik-baik saja begitu mendengar bisikan Jungkook. Kenapa suaranya berubah menjadi lebih berat begitu sih?

Yunseo melangkahkan kakinya menuju dapur, dengan Jungkook yang mengikutinya dan tentu saja masih memeluknya. Jungkook menyandarkan dagunya pada pundak Yunseo.

Gadis bersurai gelap itu segera membuka kulkas begitu keduanya sudah sampai di depan mesin pendingin itu.

Yunseo segera mengambil Chocolate dingin kesukaannya, "Kau mau apa?" Tanyanya pada Jungkook.

"Aku mau kau." Bisik lelaki itu pelan.

Males deh. Yunseo bisa-bisa tidak fokus jika Jungkook terus menggombal seperti ini. Apa kepala lelaki itu terbentur sesuatu yang keras mungkin ya?

"Aku tidak bisa di minum." Yunseo memutar kedua bola matanya malas.

Sementara itu, Jungkook terlihat sedang berpikir sembari memainkan dagunya yang masih bertumpu pada pundak Yunseo.

"Aku mau minuman dengan rasa Cho Yunseo. Bagaimana?" Tanya lelaki itu gemas. Jungkook benar-benar nyari ribut rupanya. Bagaimana bisa ia menggombal terus-menerus seperti ini.

"Jeon Jungkook." Yunseo menghela napasnya. Berusaha menahan rasa kesalnya pada Jungkook yang tidak serius itu.

"Apa?" Tanya lelaki itu polos.

"Terserah." Kata Yunseo malas. Ia hendak menutup kulkasnya, namun dengan cepat Jungkook menahan pergerakan tangannya itu.

Chu.

Jungkook mengecup singkat leher Yunseo dari belakang. Membuat gadis itu membulatkan matanya terkejut.

"Kalau kau kesal seperti itu, aku akan memelukmu semakin erat." Ancam Jungkook yang diakhiri dengan kekehan lucu.

"Jangan membuatku kesal. Cepat pilih." Ujar Yunseo. Sebenarnya, Yunseo tidak kesal pada perlakuan Jungkook yang kelewat manja dan menggombal terus seperti itu padanya.

Hanya saja, Yunseo berusaha menutupi dirinya yang sedang salah tingkah dengan pura-pura kesal pada kekasihnya itu.

"Aku mau Green Tea rasa Cho Yunseo." Ucap Jungkook seraya mengambil satu botol minuman Green Tea dingin dari kulkas Yunseo.

Another Serendipity [Jeon Jungkook Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang