Part 6

3.3K 61 4
                                    

" Anak ku jangan.. Apa kamu ingin ada pertumpahan darah disini ?!! "  ucap papa Aldo memelas.

" Tapi pa.. !!!  "

" Hufftt bisa nggak sih jangan bermain drama disini ?!  " Ucap Ayah Aldev muak dengan tingkah besan dan menantunya. 

"  Sebenarnya...  " Papa menggelengkan kepalanya sambil menatap Rafa dengan memelas dan memohon. 

" Maaf kan Rafa pa..  " lirih Rafa. 

" Sebenarnya...  "

" Sebenarnya waktu itu bunda dan papa Aldo nggak sengaja bertemu di Mall..  " Sambung bunda,  membuat Ayah Aldev meradang. 

"  Jangan salah paham dulu Ayah. waktu itu bunda lagi pergi buat belanja bulanan, nggak di sangka bunda ketemu sama Aldo disana.. " Sambung bunda berusaha menjelaskan kejadiannya sebelum papa marah besar. 

" Tapi bun...dddddaaaa " Ucap Rafa tertahan karena mulutnya langsung di bekap sama papa Aldo. 

" Jangan marah bro.. itu hanya kebetulan " Cengir papa Aldo. 

" Jadi saat itu lo sudah suka sama gue ??" Rafa berusaha mengangguk dengan susah payah untuk menjawab pertanyaan Alisya. 

" Kok bisa ?!! " tanya Alisyah heran. 

Bagaimana bisa anak berusia 5 tahun bisa menyukai seperti itu sampai dia dewasa,  padahal mereka hanya sekali saja bertemu. 

" Iymmpppp mmmppbbsaaaa " Rafa berusaha teriak untuk menyakinkan Alisya namun karena mulutnya masih dibekap papa,  makanya suaranya yang keluar hanya seperti hembusan angin keras. 

" Aldo..  Lepasin tangannya,  kasian Rafa tidak bisa bernafas" kesal mama Ayu. 

" Papa tidak bisa melepaskan tangan papa ma,  kalau di lepaskan bisa-bisa racun mulut anak ini keluar.  Kita bakal mati semua  "

" Racun !!! " Alisya semakin bingung dengan percakapan orang tuanya,  mertuanya dan suaminya itu.  Terkadang mereka berbicara menggunakan bahasa yang tak bisa Alisyah mengerti. 

Nasib jadi anak yang terlalu polos.

"Papa.. lepasin nggak anaknya" Mama Ayu melotot geram melihat suaminya yang masih saja membekap mulut anaknya yang sudah kelihatan banget kalau Rafa susah bernafas.

Kalau Rafa mati gimana ?? Dia kan anak satu-satunya. Mana belum sempat menghasilkan cucu lagi.

"Hu..hu.. makasih Ma" ucap Rafa penuh haru. Mamanya memang paling the best. Penyelamat hidup Rafa.

"Awas kalau kamu berkoar lagi, papa bakal sekongkol sama ayah Aldev buat misahin kamu dengan anaknya" bisik Papa dengan nada sedikit mengancam.

Astaga... apa salah dan dosa Rafael hingga kedua pria yang sangat dia hormati ini berniat memisahkannya dengan istri tercintanya.

"Lo tidak apa-apa ??" Tanya Alisya sedikit khawatir melihat Rafa yang terus menerus mengambil nafas dengan terengah-engah.

"Tidak apa-apa sayang. Ini belum seberapa, tadi malam itu yang luar biasa. Kamu dengar sendiri kan nafas aku bagaimana" lirik Rafael berusaha menggoda istrinya yang kalau sedang malu, pipinya langsung merona. Cantik banget. Seperti saat ini, Alisya menunduk malu. Pasti dia teringat kejadian hot tadi malam yang mereka lakukan.

Tuhhhh kan jadi pengen.

"Rafael....!!!" Teriak Ayah Aldo murka.

"Kamu berani-beraninya berfikiran kotor dihadapan anak saya. Sini kamu, saya jadiin perkedel kamu"

"Ihhh.. Rafa nggak berfikiran kotor kok Yah" elak Rafael.

"Nggak kata kamu... berani bohong kamu sama saya. Itu apa??" Tunjuk Ayah pada bagian tengah tubuh Rafael yang sudah menegang dibalik celana pendek yang dia kenakan.

My Family ( Ayah vs Suami )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang