les privat 📚 h.s✔️

bonchap

Pertemuan yang tidak direncanakan itu terjadi sekitar 4 tahun lalu dan masih terngiang di otak gue. Dia yang menjadi atasan gue dan gue yang menjadi bawahannya. Lo pada jan ambigu deh ya eheh.

"Airin, tolong ambil dokumen saya di meja itu" gue yang lagi ngetik laporan langsung ngerjain apa yang ia suruh.

Gue berjalan ke meja yang ditunjuk sama dia dan mengambil dokumennya.

"ini" ucap gue datar dan pas gue mau balik ke tempat, ia menarik tanganku membuat aku harus menahan badan ku dengan tangan kiri yang gue taro di atas mejanya.

"nanti siang saya mau ngomong sama kamu" ucapnya dengan nada tegas.

"mau ngomong apa lagi sih, Harry? ini laporannya belom selesai. ntar kalo salah, gue yang dimarahin sama lo" protes gue karena memang laporannya belom selesai dan deadlinenya hari ini.

Harry melepaskan tangan gue dan gue langsung kembali ke tempat duduk asal.

•••

"Airin," panggil Harry pas gue lagi beres beres dokumen yang berantakan di meja kerja gue.

"apa?" tanya gue datar tanpa menoleh ke arah Harry.

"ikut saya" perintahnya dengan nada lembut.

entah dari dorongan mana tapi aku langsung mengikutinya dan membiarkan meja yang setengah bersih dari dokumen.

kami berdua berjalan mengitari taman dekat kantor. Harry berkata sekedar refreshing.

"lo mau ngomong apa?" tanya gue to the point.

"saya ingin kamu menjadi istri saya" ujarnya serius sambil menatapku.

ya Tuhan.

"Harry, ini udah kesekian kalinya lo ngomong gitu. tapi jawaban gue tetep sama, gue ga bisa." dan yang kulihat selanjutnya adalah ia tersenyum dan memelukku.

"saya tau saya tidak akan bisa menjadikan kamu milik saya. tapi setidaknya saya ingin kamu menjadi teman hidup saya. saya ingin kamu yang selalu hadir di hadapan saya setiap saya bangun pagi. saya ingin kamu yang selalu menyambut saya ketika saya pulang larut malam."

hati gue terenyuh. gue harus apa? emang sih mama gue nyuruh gue buat menikah tapi gue nya belom siap.

"Harr,"

"gue mau."

tamat akhirnya😭😭 dengan ending gaje AWOWKAOW