17

14.7K 540 33
                                    

Sudah beberapa bulan Mentari tinggal bersama Zealand dan Lia. Hubungan Mentari dan Zealand semakin hari semakin mengalami kemajuan. Bahkan Zealand memberikan hadiah sebuah kalung untuk Mentari saat ia berulang tahun dua minggu yang lalu.

 Bahkan Zealand memberikan hadiah sebuah kalung untuk Mentari saat ia berulang tahun dua minggu yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalung yang diberikan Zealand adalah kalung bulan dengan bintang di dalamnya. Kalung yang sangat indah dan cantik. Mentari teringat apa yang dikatakan Zealand saat ia memberikan kalung itu.

Zealand dan Mentari berjalan di tepi pantai,mereka sedang menikmati hamparan bintang di malam hari. Mereka berjalan cukup jauh sampai Mentari tak melihat rumah mereka dari sini.

"Mentari,apa kau kedinginan?" Tanya Zealand saat melihat Mentari menggosokkan kedua tangannya.

"Tidak terlalu." Ucap Mentari sambil tersenyum memandang Zealand.

"Mentari,tutuplah matamu. Aku mempunyai sesuatu untukmu. Mungkin ini hadiah kecil,tapi aku harap kau suka dengan hadiah ini." Ucap Zealand.

"Baik,sudah kututup mataku." Ucap Mentari. Sesaat setelah ia menutup matanya,Mentari merasakan sebuah benda dingin menyentuh kulit lehernya.

"Apa aku sudah boleh membuka mataku?" Tanya Mentari.

"Belum,sebentar lagi." Ucap Zealand.

"Zealand? Apa kau masih di sini?" Tanya Mentari saat ia tak merasakan kehadiran Zealand di dekatnya.

"Zealand...."

"Aku di sini. Sekarang,kau boleh membuka matamu." Ucap Zealand.

Mentari membuka matanya dengan perlahan,begitu ia membuka matanya ia dikejutkan dengan Zealand yang datang membawa kue ulang tahun di tangannya. Mentari menutup mulutnya saking tak percayanya.

"Selamat ulang tahun,Mentari. Semoga panjang umur dan semoga keberuntungan selalu menyertaimu." Ucap Zealand sambil tersenyum.

"Mentari,apa kau tak suka?." Perintah Zealand saat Mentari tak bereaksi sama sekali.

"Kau bercanda? Aku suka sekali,aku bahkan tak ingat dengan hari ulang tahunku,tapi bagaimana bisa kau mengingatnya?" Tanya Mentari.

"Aku tak sengaja menemukan KTPmu tergeletak di jalan dan melihat tanggal lahirmu. Dan ternyata kau berulang tahun hari ini. Jadi aku putuskan untuk memberikanmu kejutan. Meskipun hanya kejutan kecil kecilan." Jawab Zealand.

"Tak masalah kejutannya kecil yang terpenting kau tulus memberikannya." Ucap Mentari.

"Kalau begitu sekarang kau buat permohonan setelah itu tiup lilinnya." Ucap Zealand yang diikuti oleh Mentari.

"Sudah." Ucap Mentari setelah ia meniup lilinnya. Setelah lilinnya ditiup,Zealand meletakkan kue itu di meja terdekat.

"Mentari,aku masih punya kejutan untukmu." Ucap Zealand.

"Oh ya,apa itu?" Tanya Mentari.

"Coba kau lihat ke lehermu. Itu hadiahku berikutnya untukmu." Ucap Zealand yang membuat Mentari melihat ke arah lehernya.

"Apa kau suka?"

"Suka sekali. Terima kasih,Zealand." Ucap Mentari.

"Kau tau kenapa aku memilih kalung itu sebagai hadiah untukmu?"

"Tidak,apakah kalung ini memiliki cerita tersendiri?"

"Ya,aku memilih kalung itu karena bulan dan bintang tak pernah terpisahkan dan aku juga ingin kita seperti itu." Ucap Zealand yang membuat Mentari terdiam memandang Zealand.

"Aku tahu mungkin ini terlalu cepat,tapi sejak pertama kali aku melihatmu aku merasakan perasaan yang nyaman. Aku seperti merasakan Atha ada di dalam dirimu. Lia tak pernah dekat dengan orang asing sebelumnya,tapi ia sangat lengket denganmu saat pertama kali kita bertemu. Lia menganggapmu seperti ibunya. Mentari,aku ingin memberimu satu pertanyaan,apa kau mau menjadikanku pria paling beruntung di dunia?" Tanya Zealand yang membuat Mentari terdiam. Bagi Mentari,ini terlalu mendadak. Ia bahkan tak mengira ini semua akan terjadi.

"Kau tak perlu menjawabnya sekarang,Mentari. Aku memberimu waktu untuk berpikir. Pikirkanlah baik baik,Mentari." .

Bahkan sampai saat ini,Mentari belum menjawab pernyataan Zealand. Zealand memberikannya waktu untuk berpikir,ia bahkan menghindarinya beberapa hari ini. Zealand hanya akan mendekat jika ada Lia di dekat mereka.

Mentari memegang kalung yang berada di lehernya,entah kenapa ia merindukan Zealand yang sedang pergi ke luar negeri.

"Engghh...." Mentari menoleh ke arah Lia yang sedang tertidur di kasur. Lia sepertinya bermimpi buruk,Mentari kemudian menghampiri Lia.

"Mama...." Lirih Lia.

"Mama di sini,sayang. Ada apa?"

"Papa belum pulang?"

"Belum,kalo Papa pulang pasti Mama kasih tahu. Lia kangen Papa,ya?"

"Iya,Ma. Lia kangen liat Papa."

"Yaudah,Lia tidur lagi. Nanti kita telepon Papa kalo HP Mama udah lebih,ya."

"Iya,Ma."

Kalian pilih Mentari jawab iya atau enggak?

Mana nih yang gak suka Lucas,dapat salam dari Lucas

Mana nih yang gak suka Lucas,dapat salam dari Lucas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SORRY, I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang