lelah

42 6 0
                                    

"By..." panggil seorang laki laki dengan lembut ditelinganya.

"Yap??"

"Kenapa?..." tanya Lucky pelan.

Akhir akhir ini Chelsea terlihat tidak dalam keadaan baik. Terlihat ia mendadak suka melamun. Chelsea juga suka tiba tiba menunjukkan ekspresi bete nya ketika membalas chat dari seseorang yang entah siapa.

Jujur Lucky khawatir melihatnya.

"Nothing..." jawab Chelsea lalu tersenyum.

Lucky pun menghela nafasnya.

Lucky tau Chelsea sedang berbohong.

C'mon, he's not stupid! He knows her pretty well!

Lucky mencoba berfikir positif akan respon dari gadis yang berstatus sebagai kekasihnya ini.

Maybe she needs a time.

Itulah yang ada dipikiran Lucky.

Lucky pun menaruh telapak tangan sebelah kanannya keatas pucuk kepala Chelsea.

Chelsea yang fikirannya sedang terbang kemana-mana itupun langsung tersentak kaget atas perlakuan Lucky.

Lucky mengelus pucuk kepala Chelsea sebanyak 3x lalu tersenyum tulus.

"Kalau kamu udah siap... jangan lupa cerita ya..." ucap Lucky.

it's the first time for Chelsea.

pertama kali di dalam hidupnya mendapat perlakuan manis dari kekasihnya.

See? The jerk one can actually be the most caring one.

Chelsea yang sudah sangat lelah akan segala shit-things yang terjadi itu langsung menubrukan wajahnya kedalam ketiak Lucky.

Lucky dengan sigap langsung memeluknya dan menepuk pelan bahu Chelsea.

Chelsea menghela nafasnya kasar.

"I'm tired Bi..." keluh Chelsea yang masih didalam dekapan Lucky.

"Kenapa sayang?..." jawab Lucky, pelan.

"Him... my ex! He still distrubing me, terroring me like i'm the one who wrong in here..." keluh Chelsea.

"Adit?"

"He'em" angguk Chelsea.

"Kenapa lagi dia?"

"Dia neror aku, bi! Dia tuh bilang kamu brengsek lah, bilang aku tuh bego lah dan segala ke bullshit-an nya! AND... i hate it!" Rengek Chelsea.

"Yaudahlah by... jangan dipikirin..." ucap Lucky santai.

Chelsea yang mendengar respon santai Lucky langsung melepaskan dekapan Lucky dari dirinya.

Chelsea langsung menatap Lucky tak percaya.

"Really??" Jengah Chelsea.

"Apa?" Bingung Lucky.

"Kamu gak marah sama Adit? Kamu gak kesel? Dia itu remehin kamu, Ky!" Bentak Chelsea.

Lucky tau jika Chelsea sudah memanggilnya dengan nama berarti Chelsea benar benar marah.

"... Bukan begitu, by, tapi..."

Belum sempat melanjutkan, Chelsea langsung memotong perkataan Lucky.

"Tapi apa? Kamu gak peduli gitu?"

"Iyalah!"

"HAH?? Ga waras kamu, Ky!"

"Aku waras, by..."

"Waras tapi kok gak marah!"

"Siapa bilang?"

Chelsea pun terdiam.

"Aku marah, bi... jujur aku denger kamu bilang begitu ke aku rasanya pengen aku samperin orangnya terus aku tonjok mukanya... sumpah!"

Chelsea yang mendengar penuturan Lucky pun langsung membelalakan matanya.

Apa? Ditonjok katanya?

"Tapi..."

Lucky pun tersenyum dan memeluk Chelsea.

"Aku tau kamu pasti gak suka... so the only way i can do is just let all the bullshit-things go..."

Chelsea pun mendongakan kepalanya menghadap Lucky.

"Bukan untuk aku, bukan untuk kamu, tapi untuk kita..."

Chelsea pun tersenyum.

"Satu lagi... kalo dia apa-apain kamu atau temen temen kamu, just let me know, okay? Biar aku bertindak dan dia kapok!" Tutup Lucky.

Chelsea bahagia.

Dia tau membuka hati kepada Lucky bukanlah pilihan buruk, karena Lucky tetap selalu menunjukkan segala sisi asli yang tak orang lain tahu.

.
.
.

Little did she know that he always try his best for her happiness

Little did she know that he always try his best for her happiness

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentang kita yang kemarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang