Sudah beberapa bulan Lucky dan Chelsea menjalin hubungan.
Seperti normalnya pasangan, pertengkaran antara keduanya pastilah ada.
Apalagi jika itu perihal Chelsea yang ingin sekali diantar pulang oleh Lucky tapi Lucky tak bisa karena ia ada urusan dengan geng nya.
Ups. Apakah saya lupa menyampaikan bahwa Lucky mengatur perihal kepulangan Chelsea?
Maksudnya adalah Lucky meminta Chelsea untuk pulang tidak dengan motor kecuali dibonceng olehnya.
Jika Chelsea tidak ada yang jemput atau Lucky tak bisa antar, Chelsea baru boleh menggunakan taxi online dengan syarat harus mobil.
Maklum saja, Lucky memang takut Chelsea diapa-apakan oleh orang tak dikenal karena pada saat itu Busan tidak dalam kondisi yang baik.
Lagi maraknya kejahatan di Busan.
Sebenarnya Chelsea merasa Lucky terlalu lebay, karena menurutnya ia sudah terbiasa untuk pulang sendiri apalagi semenjak kepergian ayahnya.
Chelsea terlahir dikeluarga dengan agama yang berbeda. Ayah dan ibunya memutuskan menikah beda agama karena mereka saling mencintai dan tak ada satupun dari mereka yang ingin meninggalkan Tuhan nya.
Chelsea kecil mengukuti agama dari ayahnya, sedangkan kakak dan abang Chelsea mengikuti agama dari ibunya.
Chelsea rajin sekali pergi ketempat ibadah bersama ayahnya.
Chelsea sangat dekat dengan ayahnya sampai ayahnya harus pergi ke surga meninggalkannya dengan keluarganya disaat kelulusannya waktu SMP.
Pada saat itu, Chelsea sedih karena ayahnya tidak dapat hadir dalam acara kelulusannya waktu SMP.
Kakak Chelsea yang memang merupakan anak pertama pergi merantau untuk mencari nafakah.
Abang Chelsea masih tinggal bersamanya tapi sangat sibuk karena bekerja.
Mami adalah satu satunya teman Chelsea dirumah.
Tapi mami tidak sebersinar dulu.
Mami sakit.
Mami mengidap penyakit yang hampir sama dengan papi.
Chelsea selalu setia merawat mami, walau ia juga tak selalu ada di rumah.
Chelsea sayang keluarganya.
Tapi Chelsea kehilangan kehangatan itu perlahan lahan.
Maka dari itu, Chelsea mulai terbiasa melakukan semua hal sendiri termasuk pulang ke rumah.
Tapi semenjak pacaran dengan Lucky, perihal kepulangan Chelsea saja dapat menjadi penyebab pertengkaran mereka.
Jujur walau risih tapi Chelsea merasakan kehangatan itu muncul kembali.
Mungkin Chelsea harus mulai membiasakan diri lagi untuk diperhatikan.
Jangan salahkan Chelsea kali ini untuk pulang naik ojek.Karena semua yang Chelsea katakan itu benar adanya. Ya walau terdapat sindiran halus di dalamnya.
Bagaimana tidak! Chelsea sudah meminta Lucky mengantarkannya. Tapi, Lucky being Lucky! Dia bilang dia ada rapat geng dengan teman temannya itu.
Seriously, bro? Gimana Chelsea tidak kesal! Kenapa rapatnya tidak nanti malam saja?!
Biasanya kan Lucky dan Gengnya suka nongkrong sampai subuh dirumah salah satu darri mereka.
Chelsea hanya minta diantarka sebentar kok!
Perjalanan dari sekolah ke rumahnya cuma 20 menit.
Yasudah, Chelsea hanya malas berdebat dan memutuskan untuk naik motor saja.
"Gimana, mel?" Tanya Ailee.
"Gua pulang naik ojek aja, soalnya mahal kalo mobil." Jawab Chelsea dengan muka betenya.
"Udah ijin cowo lo?" Tanya Sheryl.
"Udah bilang sih, bodoamat kalo dia ga ijinin!" Balas Chelsea, bete.
"Udah jam segini, gak baik juga loh, mel... mau nebeng ga?" Tawar Dani.
"No, thanks! Rumah lo kan arah barat dan gua timur, jauh tau Dan... udah kalian gausah khawatir, toh bojo gua aja ga peduli... haha" sarkas Chelsea.
Akhirnya setelah berbincang-bincang sedikit, Dani, Ailee, dan Sheryl pulang karena hari semakin larut.
Tersisa Chelsea sendirian dihalam sekolah.
Oh iya! Bodohnya Chelsea yang lupa memesan ojek online.
Saat Chelsea membuka handphonenya, terdapat spam Chat dari Lucky yang tak berani Chelsea buka.
Tak lama ada telpon masuk dari Lucky.
Dengan segala kegugupannya, Chelsea pun memberanikan diri mengangkat telpon tersebut.
"H-halo..." jawab Chelsea, gugup
"Coba nengok ke kiri..." pinta Lucky.
Chelsea pun mulai menengok kearah kiri.
Tepat disana, 15 langkah kaki jaraknya, terdapat Lucky duduk diatas motor ninjanya menunggu Chelsea.
"Lucky..."
"Jangan bengong, ayok pulang." Jawabnya, datar.
Chelsea tau Luckynya marah padanya.
Akan tetapi kalau boleh jujur ia senang.
"Lain kali jangan kayak gitu lagi ya..." ucapnya, dingin.
Chelsea pun memasangkan helm dikepalanya lalu naik keatas motor Lucky.
Ia memeluk pinggang Lucky.
"Iya, maaf..." jawab Chelsea sambil tersenyum.
.
.
.Little did he know that she loves all of his effort over them.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang kita yang kemarin
FanfictionYang mereka tidak tau adalah kamu dengan segala hal yang lain pada dirimu yang tidak pernah gagal membuatku memikirkanmu. Dan dari situlah segala kenangan diantara kita terbentuk. Kamu tahu? Kata orang perpisahan yang kita alami adalah keputuaan tep...