Awal Mula

29 1 0
                                    

Abad 20

"Bangunlah bodoh! Kau itu seorang pangeran, anak dari raja! Bagaimana kau begitu lemah?" Raja Gumelar membentak anak pertamanya.

"Ayah, aku melihat darah saat aku berlatih pedang." ujar Akrom Gumelar.

"Akankah kau akan tetap seperti ini? Aku sudah muak. Bangunlah dan jangan memalukan nama baikku!"

"Baik ayah!"

Akrom bangun dan bersiap untuk belajar bersama anak-anak raja yang lain. Beberapa diantara mereka anak menteri. Karena ini sekolah khusus bangsawan maka, rakyat jelata, orang miskin tidak akan menerima pengajaran di sekolah ini.

Raja mempunya dua anak, anak pertama bernama Akrom dan anak kedua bernama Elang. Keduanya kesatria hebat. Tetapi, Akrom tidak bisa melihat darah, karena saat melihat darah ia akan pingsan. Akrom juga murid terpandai dan yang paling bijaksana. Sesangkan Elang dia kesatria hebat yang ingin mencari jalannya sendiri.

"Para bangsawan, sekarang kalian akan pergi ke pasar-pasar di wilayah kalian masing-masing dan meneliti rakyat kalian. Tugas akan dikumpulkan minggu depan." ujar guru.

"Tugas yang sangat mudah. Elang, kau pergi ke pasar, bawakan sampel untukku. Aku akan pergi ke hutan."

"Baiklah, jika kau memberi sedikit kelonggaran nanti malam."

"Tenang saja."

Berbeda dengan Akrom, Elang justru suka bermain di malam hari. Misalkan adu kekuatan untuk mendapatkan uang dengan mengenakan topeng. Hal itu sebenarnya dilarang dalam sebuah kerajaan.

***
Berjalan-jalan di hutan akan membuat dia bernapas lebih lega dibandingkan di kerajaan.

Sedangkan ada gadis cantik yang duduk diatas batu besar disamping sungai yang mengalir kecil di tengah hutan. Dia memainkan sulingnya dengan merdu. Dia sangat cantik. Dia bernama Aqia. Rambutnya panjang tergerai, kulitnya putih. Manik mata nya indah.

Ketika di tengah hutan, Akrom melihat Aqia. Dia terdiam mendengar suara suling yang sangat merdu. Cantik sekali. Dia mendekat, namun segera mundur. Karena dia takut, karena posisinya sebagai pangeran yang dibatasi perempuan dan laki-laki.

Dia lalu berjalan perlahan untuk kembali ke kerajaan. Tetapi seekor ular yang berbisa menggigit kakinya.

"Aww, sakit sekali." Akrom menusuk kakinya dan mengeluarkan bisa dari ular terbut. Akan tetapi karena dia takut dengan darah, dia melemah dan sangat lemas.

Karena Aqia seorang drakula, ia mampu mencium darah manusia. Darah yang manis. Walaupun dia termasuk klan yang memakan darah binatang. Aqia terkejut ketika melihat ular yang berada di samping Akrom, dan segera meminum darah Akrom untuk mengeluarkan bisa racunnya. Akrom melihat, bahwa gadis yang bermain suling itu sedang menolongnya dan setelahnya dia pingsan.

Drakula tetaplah drakula. Mrlihat darah manusia yang keluar, Aqia mulai muncul taring dan matanya berubah menjadi ungu. Dan kembali normal setelah ada seorang pelajar yang memanggil nama pangeran. Dia langsung pergi.

Pangeran Akrom lantas dibawa ke istana dan telah dipulihkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Orange MarmaladeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang