[ lima belas | forgiveness ]

2K 358 73
                                    

NI YA DABEL UP. BAYAR GOCENK POKOKNYA.

✨✨✨

"Gua janji sama papa nya Yunjin dulu, sebelum almarhum meninggal dunia" kata Yujin mulai ceritanya.

"Dulu, gua yang paling beliau percaya buat jagain Yunjin. Sampe akhirnya, hari dimana papa Yunjin meninggal dan gua janji buat jagain Yunjin seumur hidup gua"

"Trus kenapa lo ngasih Minju harapan, Jin?" kata Yena frustasi,

"Gua cuma janji untuk jagain Yunjin, Yen. Bukan buat nikahin Yunjin! Gua bisa jagain Yunjin seumur hidup dengan nganggap Yunjin sebagai adik gua sendiri. Ngga lebih! Gua ngga pernah cinta sama Yunjin. Gua cintanya sama Minju," pertegas si pilot.

Yena melunak. Yujin bener, dia cuma ngga bisa ngendaliin emosi nya aja sekarang.

"Lo harus ketemu Minju sekarang" kata Chaeyeon.

Yujin menghela nafasnya. "Gua takut"

"Takut apaan?" tanya Hyewon.

"Takut kalo Minju ngga mau dengerin penjelasan gua, ngga mau kasih gua kesempatan kedua" kata Yujin lemes.

"Gua yakin, Minju ngga kaya gitu. Selalu ada harapan, Jin" kata Chaeyeon.

Mereka berempat diem. Sampe suara Yena bikin semuanya kaget. "Ayo dong, Jing! Kenapa masih diem!"

Dan saat itu juga, Yujin bergegas kerumah Minju. Ngga peduli sama muka nya yang lebam lebam.

✨✨✨

TING NONG

"Iya— ASTAGA! YUJIN"

"Kamu kenapa?!" Minju narik Yujin masuk kedalam rumahnya.

Dia ngedudukin Yujin di sofa dan ngambil kotak P3K di dapur. Minju balik lagi, dan langsung bersihin luka luka di muka Yujin.

Natap Yujin dari jarak sedekat ini bukan hal yang mudah buat Minju. Apalagi Minju baru aja nangis semaleman karena ngeliat Yujin sama perempuan lain dengan mata kepalanya sendiri.

Minju pegang rahang Yujin. "Jangan gerak, ya" Yujin cuma ngangguk. Dan setelah itu Minju obatin muka Yujin yang penuh sama luka.

Setelah selesai, Minju memberi jarak sama Yujin. Dia natap Yujin dengan tatapan yang ngga bisa Yujin artiin.

"Berantem?"

Yujin geleng, "Dipukul"

"Sama?"

"Yena"

"Kok bisa?" Minju ngerutin alisnya. Bingung.

"Gara gara salah paham soal di Mall kemarin." kata Yujin, Minju mendadak diem dan nunduk.

Yujin ngeraih tangan Minju dan dikecupnya sekali.

"Ayo nikah sama aku, Ju"

Minju kaget. Apasih yang ada di otak laki-laki itu?

"Kemarin namanya Yunjin. Sahabat kecil aku. Aku janji sama dia buat selalu jagain dia seumur hidup aku. Bukan sebagai istri, tapi sebagai adik. Kita harus ketemu Yunjin nanti," kata Yujin, dan dia menghabiskan jarak sama Minju.

"Aku cuma mau kamu yang jadi istri aku. Aku cuma mau sama kamu. Aku mau ajak kamu terbang nanti, bareng sama anak anak kita. Sama mama papa kamu, sama mama papa aku. Si Aming juga bakal aku ajak. Sama sahabat sahabat kita"

Minju ngga bisa nahan air matanya lagi. Dia ngga sanggup untuk natap Yujin lagi.

Yujin nyatuin keningnya dengan kening Minju.

"Ayo, Ju. Nikah sama aku" kata Yujin lagi,

Dengan sisa kekuatan yang Minju punya, dia ngangguk dan nangis saat itu juga. Yujin menghela nafasnya lega. Dia ngeraih pinggang Minju dan peluk wanita itu.

Yujin ngecup rambut sama bahu Minju berkali-kali. Yujin narik pelukannya, masih saling beradu kening,

Yujin ngomong. "Hidung aku ngga menyon kan abis dipukul Yena?"

Minju ketawa trus pukul bahu Yujin.

"Maafin aku ya" kata Yujin, Minju cuma ngangguk dan peluk Yujin lagi.

Satu fakta yang Minju tau saat itu. Pelukan Yujin adalah tempat terbaik untuk Minju.

BAYAR GOCENK SIAH, JINJOO NYA NGGA JADI KARAM :(

turbulence, jinjooWhere stories live. Discover now