Ku terka gambaran wajahmu.
Berputar-putar dalam imajinasiku.
Tatkala warna wajahmu kian memudar.
Terbilang diriku jatuh jauh ke dalam jurang tak berujung tepi.Aku rasa, diriku ini sebuah lelucon.
Tak punya harga mati untuk sebuah porselen sepertimu.
Kini, diriku terjebak dalam zona hancur.
Patah dalam perjuangan, patah pula dalam sebuah dongeng yang telah aku dan dirinya ciptakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agitasi Rasa
DiversosSebuah hasutan mengenai rasa yang tak pernah di minta, tanpa sengaja terucap dalam sebuah untasan kata berwujud puisi. Jangan lupa tinggalkan comment dan votenya ya, terima kasih 🙏