6

32.3K 1.2K 23
                                    

Ada yang berubah dari Daddynya. Lena tahu itu.

Gadis kecil itu sedang menatap Adam yang sedang memasangkan dasi untuk dirinya sendiri dengan terburu-buru. Pria itu seolah dikejar waktu karena bergerak dengan cepat dan seolah tidak memedulikan Lena yang sedang duduk di atas kasur pria itu.

Lena sedang kebingungan dengan apa yang sedang terjadi karena perubahan Daddynya yang tiba-tiba.

Pria itu dengan tiba-tiba menjauh menghindarinya. Bergerak dan berkerja seolah dirinya tidak benar-benar ada dan sedang memperhatikan. Padahal biasanya, sesibuk apapun pria itu, dia takkan pernah menelantarkan ataupun mencueki Lena seperti sekarang ini. 

Tadi pagi, saat Lena bangun dari tidurnya yang tidak nyenyak pagi-pagi sekali, dia langsung pergi ke kamar Daddynya yang ternyata juga sudah bangun dan sedang bersiap-siap. Lena yang awalnya ingin menyelinap dan tidur di dalam pelukan Daddynya diam-diam pada akhirnya kecewa dan memilih bertanya dengan bingung karena pria itu bangun pagi sekali.

Dan pria itu hanya menjawabnya dengan datar bahwa dia sedang sibuk dan sedang terburu-buru. Lalu disusul dengan kalimat pernyataan lain yang masih tidak bisa Lena mengerti.

Dan setelah itu Lena memilih diam. Dia tidak bisa berbuat apapun selain melihat Daddynya ke sana ke mari dan melakukan ini itu seolah esok hari sudah tidak ada lagi.

Apakah Lena telah berbuat suatu kesalahan yang Daddynya tidak sukai? Bukankah kalau memang ada yang Daddynya tidak sukai dari Lena, setidaknya pria itu harus memberitahu dirinya? Atau setidaknya menegur?

Karena sewaktu dulu saat Lena masih tinggal di panti asuhan yang dihuni oleh banyak sekali anak seperti dirinya, Ibu panti menekan mereka untuk mengatakan apapun hal yang mereka tidak sukai. Baik itu perbuatan teman-teman mereka atau perkataan mereka yang menyinggung perasaan masing-masing.

Jadi, bukankah Daddynya juga harus melakukan hal itu? Karena Lena sama sekali tidak tahu kesalahan apa yang dia perbuat sampai Daddynya berniat untuk menjauhinya seperti sekarang ini. Padahal Lena pikir semuanya baik-baik saja. Setidaknya sebelum kemarin saat Daddynya bilang jika Lena harus terbiasa tidur sendiri agar tidak membuatnya tumbuh menjadi gadis yang manja.

Tapi sampai lelaki itu berlalu pergi dan meninggalkan rumah, Lena tetap tidak mendapatkan alasannya. Bahkan sepertinya dia takkan mendapatkan alasan itu sampai kapanpun.

Adam datang ke kantornya bisa dibilang saat masih pagi buta. Dia disambut oleh security yang sedang menunggu pergantian jaga dan tidak mendapatkan seorangpun di kantornya bahkan seorang OB.

Apa yang sebenarnya dia pikirkan? Bahkan sampai berbohong pada Lena yang sepertinya menerima dengan pasrah semua alasan tidak jelasnya yang mungkin tak begitu gadis kecil itu mengerti.

Dia tak ada rapat hari ini. Bahkan klien yang katanya ingin dia temuipun tidak ada. Lagipula sejak kapan ada kliennya yang ingin ditemui pada pukul setengah 6 pagi seperti ini? Adam yakin mereka bahkan masih tidur dengan nyaman di tempat mereka masing-masing.

Lalu apa yang dia lakukan? Adam meremas rambut rapinya sendiri dengan keadaan frustasi.

Kalian harus tahu bagaimana pria itu menahan diri tadi. Dan Adam menyimpulkan jika dia tidak bisa begini terus menerus.

Bersikap panas dingin, deg-degan dan salah tingkah saat di tatap dengan tatapan polos milik Lena yang berstatus sebagai anaknya bukanlah hal yang wajar.

Adam harus bertemu dengan psikolog atau kalau memang dirinya tidak bisa sembuh dan tidak bisa meninggalkan pikiran-pikiran buruknya terhadap Lena, mungkin dia akan ke psikiater atau kalau tidak dia akan memasukkan dirinya sendiri ke rumah sakit jiwa kalau memang itu perlu.

Daddy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang