Prolog ( Repost )

65.9K 1.2K 30
                                    

Happy reading 😊

Mendung masih menyelimuti hati seorang gadis cantik bernama Shavana Narenda Putri atau Ana. Pasalnya ini adalah hari ketiga sejak kepergian ayah tersayangnya Adam Narendra. Satu-satunya orang tua yang dimilikinya karena ibunya Tiara Ramadhani sudah meninggal sejak Ana berusia lima tahun.

Kini, Ana benar-benar sendiri. Satu-satunya orang yang selalu bersamanya dan melindunginya sudah pergi menyusul sang ibu. Dia bingung dan merasa takut, bagaimana nanti cara dia menjalani hari tanpa sang ayah? sanggupkah dia melewati semua ujian hidupnya tanpa seseorang yang menjadi pelindungnya selama ini?

Ana berjalan ke ruang keluarga, di sana sudah ada Rudi Hutomo atau yang biasa dia panggil Om Rudi, pengacara ayahnya. Di sana juga ada Evan Zamora sahabat ayahnya yang sudah menemaninya selama tiga hari ini.

Semalam, Evan mengatakan pada Ana kalau hari ini Rudi pengacara ayahnya akan datang untuk membacakan surat wasiat yang di tulis ayahnya sebelum terjadi kecelakaan yang menewaskannya.

Ana tak tahu wasiat apa yang ditulis ayahnya, pasalnya jika soal harta warisan Ana yakin bahwa itu semua akan diserahkan kepadanya mengingat dia anak tunggal. Lalu jika bukan tentang warisan tentang apa? Ana menjadi penasaran sendiri.

Dengan rasa penasaran yang sudah membumbung di hatinya, Ana duduk di samping Evan dan berhadapan dengan Rudi. Matanya menatap sebuah berkas yang ada di meja yang entah kenapa membuatnya merasa gugup, seperti ada sesuatu yang besar yang akan terjadi.

"Selamat pagi, Nona Ana." Ana tersenyum membalas sapaan Rudi, rasa tidak nyaman menggelayut di hatinya. Entah perasaannya saja atau memang akan ada sesuatu yang besar akan terjadi seperti dugaannya.

"Baiklah saya akan langsung saja membacakan surat wasiat yang di tulis Pak Adam sebelum beliau meninggal." Rudi mengambil berkas yang ada di meja dan membukanya, menatap kearah Ana dan Evan sebentar lalu berdehem sebelum membacakan isi suratnya.

bismillahirohmanirrohim... Ana, anak kesayangan Daddy dan kebanggaan Daddy, saat Rudi membacakan surat ini itu artinya Daddy sudah tidak di sampingmu lagi dan tidak bisa menjagamu lagi. Karena itu Daddy ingin sekali ada seseorang yang menggantikan Daddy untuk menemani dan menjagamu.

Ana, jika saja Tuhan mengizinkan, ingin sekali Daddy menemani dan menjagamu untuk selamanya. Namun apa daya, Daddy hanya manusia biasa yang tak kuasa untuk melawan takdir.

Ana meneteskan air matanya mendengar sebagian surat yang dibacakan oleh Pak Rudi. Benar kata ayahnya, dia hanya manusia biasa yang tak bisa melawan takdir.

Ana, selama ini Daddy tak pernah meminta apapun kepadamu. Tapi kali ini, untuk yang pertama dan terakhir kalinya Daddy meminta kepadamu, bisakah kamu mengabulkannya?

Ana mengerutkan dahinya mendengar apa yang dituliskan sang ayah. Menerka-nerka apa kiranya yang diinginkan sang ayah darinya hingga menuliskannya ke dalam surat wasiat.

Ana, Daddy ingin kau menikah dengan Om Evan, sahabat Daddy. Daddy tahu kamu akan terkejut dan mungkin tak bisa menerima permintaan Daddy ini, tapi Daddy hanya percaya pada Om Evan untuk menjagamu. Daddy yakin Om Evan mampu untuk menjaga dan membahagiakanmu.

Tolong ... turuti permintaan Daddy. Percayalah kalau apa yang Daddy minta ini adalah semata-mata untuk kebaikanmu.

Ana menutup mulutnya tak percaya mendengar permintaan ayahnya. Menikah dengan Om Evan? sahabat ayahahnya? yang benar saja! Bahkan usia mereka saja terpaut 20 tahun. Bagaimana bisa dia menikah dengan laki-laki yang lebih pantas menjadi ayahnya? lagipula usianya masih enam belas tahun, dan demi Tuhan dia masih sekolah. Astaga ... lelucon macam apa ini?

Sedangkan Reaksi Evan hanya biasa saja karena dia sudah bisa menebak isi dari surat wasiat tersebut. Adam memintanya untuk menikahi putrinya, itu adalah pesan terakhir yang dikatakan Adam kepadanya sebelum sahabatnya itu menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.

Ana merbut surat yang ada di tangan Pak Rudi dan membaca ulang suratnya. Benar apa yang dibacakan Pak Rudi tadi sama dengan yang ditulis ayahnya. Tapi bagaimana bisa dia menikah dengan Evan? baginya Evan adalah ayah kedua setelah Adam. Ya Tuhan ... permainan takdir macam apa ini?

"Seminggu sebelum kecelakaan terjadi, Pak Adam datang ke kantor dan menemui saya. Dia bercerita kalau akhir-akhir ini perasaannya tidak enak dan selalu gelisah. Dia merasa kalau dia akan berpisah dengan Nona Ana dan akan pergi jauh." Rudi menceritakan apa yang dirasakan Adam sebelum meninggal.

Ana termenung mendengar cerita Rudi, benarkah ayahnya sudah punya firasat sebelum terjadi kecelakaan dan meninggal dunia?

Ya Tuhan ... apa yang harus dilakukan Ana, usianya baru saja 16 tahun dan masih menduduki bangku kelas dua SMA tapi dia harus menikah hanya karena selembar kertas yang ditulis ayahnya? tidak masuk akal.


MY OLD HUSBAND (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang