4. Pernikahan rahasia ( Repost )

28K 910 9
                                    

Jangan lupa buat vote dan juga komen yah  😊

Happy reading 😊

Ana masuk keruang kerja ayahnya yang kini sudah berganti menjadi ruang kerja Evan, dia duduk dihadapan Evan yang sedang serius dengan berkas-berkasnya.

"Ekhem..." Evan melihat sekilas kearah Ana lalu kembali fokus pada berkas yang sedang dibacanya.

Ana menggeram kesal menatap Evan yang hanya melihatnya sekilas dan mengabaikannya. Akh, kenapa sekarang Evan selalu membuatnya kesal padahal dulu lelaki ini begitu baik dan selalu memanjakannya.

"Aku mau bicara," ucap Ana yang tak jua dihiraukan oleh Evan membuatnya mendengus kesal dan merebut berkas yang sedang dibaca Evan membuat laki-laki berahang tegas itu menatap tajam kepadanya, namun Ana tak perduli, dia benci diabaikan.

"Bicara apa? katakan saja," ucap Evan menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Percuma saja dia berdebat dengan Ana, dia tahu betul Ana dan kekeraskepalaannya tak dapat dipisahkan.

"Aku mau bikin surat perjanjian," ucap Ana menatap serius pada Evan yang kini menatap bingung kepadanya.

"Surat perjanjian?" sebelah alis Evan terangkat seolah meminta Ana untuk mengulangi ucapannya.

"Iya surat perjanjian. Perjanjian mengenai pernikahan kita," tegas Ana.

"Perjanjian apa?" tanya Evan lagi pada Ana.

"Pertama, tidak ada pesta pernikahan. Kedua, pernikahan harus dirahasiakan. Ketiga, tidak boleh ada sentuhan fisik diantara kita." Evan melotot kearah Ana mendengar permintaan gadis itu, jika yang pertama dan kedua mungkin bisa saja tapi yang ketiga? Tidak ada sentuhan? Hell, itu tidak masuk akal menurutnya.

"TIDAK!" Ana membelalakan matanya mendengar penolakan keras dari Evan, dia pikir Evan akan langsung menyetujui permintaannya mengingat mereka menikah karena wasiat dari ayahnya.

"Untuk yang pertama dan yang kedua mungkin aku masih bisa menyetujuinya, tapi untuk yang ketiga...." Evan sengaja menggantung ucapannya. Ditatapnya dengan lekat wajah Ana yang sedang duduk menatapnya serius menunggu kalimat selanjutnya.

Evan beranjak dari duduknya dan berdiri di samping Ana lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan Ana yang sedang duduk.

"Aku laki-laki normal sayang, walau bagaimanapun aku juga menginginkan seseorang untuk menghangatkan ranjangku. dan berhubung kau yang akan menjadi istriku maka kau yang harus memberikan kehangatan itu," bisik Evan dengan suara beratnya membuat darah Ana berdesir hebat.

Ana melotot tajam kearah Evan sedangkan Evan terkekeh melihat reaksi Ana yang terkejut namun juga tersirat rasa takut dalam sorot matanya.

"Tapi aku masih sekolah Om, lagipula aku tidak mau disentuh sama Om. Jadi jangan harap Om bisa menyentuhku."

setelah mengatakan itu dan memberi ketegasan pada Evan, Ana keluar dari ruang kerja Evan sambil menghentakkan kakinya kesal dan kembali kekamarnya.

***

Saat ini Ana dan Evan sedang makan disebuah kafe, di daerah jakarta selatan. Mereka baru saja membeli cincin dan gaun pernikahan juga tuxedo yang akan mereka kenakan dihari pernikahan mereka nanti.

Tidak ada obrolan diantara mereka, Ana yang sibuk dengan makanannya dan Evan yang sesekali membalas e-mail dari sekertarisnya.

Suasana canggung nampak terlihat sekali diantara mereka padahal dulu mereka sangat akrab seperti ayah dan anak namun sekarang justru tampak seperti dua orang asing yang tak saling mengenal.

"Evan..." seorang wanita seksi datang menghampiri Evan dan mencium kedua pipinya tanpa sungkan membuat Ana membolakkan matanya tak percaya melihat kelakuan agresif wanita itu.

MY OLD HUSBAND (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang