Cowok dengan hoodie hitam dan motor besarnya kini sudah ada di depan Delinda, siapa lagi kalau bukan Galaksi. Ia melepas helm fullface yang menutupi kepalanya, Delinda bisa melihat alis Galaksi yang terangkat, tak lupa tatapannya yang menurut Delinda horror.
"Urusan penting apa yang pengen lo omongin, sampai manggil gue kesini segala?" ujarnya ketus.
Delinda buru-buru menghilangkan ekspresi gugupnya, ia tersenyum kikuk, "pertama, gue pengen minta tolong. Satu kali ini aja, gue janji-"
"To the point aja," potong Galaksi, membuat Delinda semakin gugup.
"Jadi gue mau pulang, tapi orang rumah gak bisa dihubungi. Kalau pesen taxi kelamaan. Gue harus sampe rumah sebelum maghrib, gue tau lo lagi nongkrong dekat sini kan? Dari instastory lo, makanya g-"
"Intinya lo mau minta anter, gitu kan?" Delinda menganggukkan kepalanya berkali-kali.
Galaksi kembali memakai helm, menoleh sekilas ke arah Delinda. Kemudian menancap gasnya, pergi ninggalin Delinda.
DASAR BANGKE
Eh astaghfirullah Dellin jadi ngomong kasar:'(
Delinda kembali mengotak-atik ponsel, "gak guna banget orang kayak Galaksi tuh," gumamnya kesal.
Ting!
G.bimashakti : tunggu situ bntr
Apa maunya si Galaksi ini? Setelah pergi begitu saja, sekarang malah meminta Delinda menunggu sebentar, dasar.
Delinda pun mengetikkan balasan, bagaimanapun dia yang butuh Galaksi untuk saat ini, harus sabar dong.
You :
Lo bnr kesini lagi kan?
Jan lama-lama dong
Gw mnta tlg bgt iniTak lama Galaksi datang lagi, tanpa membuang waktu Delinda langsung naik di belakang cowok itu, kemudian menepuk pundak Galaksi sebagai isyarat mereka siap jalan.
Namun justru cowok itu tidak begerak dari posisinya. Kakinya ia hentak-hentakkan ke tanah seperti sedang menikmati alunan musik. Kali ini Delinda mengetok helmnya tiga kali, masa bodoh jika cowok itu marah.
"Heh, mau gue suruh turun!"
"Eh, hehe. Enggak," balas Delinda sambil menggeleng-gelengkan kepalanya seperti anak kecil, Galaksi bisa melihatnya lewat kaca spion. Tanpa sadar bibirnya membentuk lengkungan tipis.
"Ck, ayo jalan elah Ga. Tunggu apa lagi sih, gak tau apa gue buru-buru ini-" Delinda cepat-cepat menutup mulutnya, ia heran kenapa kata-kata itu bisa keluar begitu saja. Mungkin karena hatinya yang kini diselimuti resah.
Untungnya Galaksi tidak marah, dia hanya memutar bola matanya.
Jam menunjukkan pukul lima lebih lima belas, waktu Delinda hanya lima belas menit lagi.
Sementara dia butuh kira-kira satu jam, untuk tiba di rumah dengan kecepatan normal.
"Dellin pasrah, hm."
Delinda bisa melihat Galaksi mengetikkan sesuatu di ponselnya, kemudian cepat-cepat memasukkan benda pipih itu ke saku hoodienya.
Detik berikutnya, Delinda dibuat kaget karena Galaksi menancap gasnya kuat tiba-tiba sehingga membuat Delinda refleks memegang kedua bahu cowok itu.
Galaksi melajukan motornya dengan kecepatan total, sekali lagi Delinda menghembuskan napasnya kasar.
"Iya, iya. Dellin pasrah yaallah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello My Sunshine
Teen FictionUpdate setiap Senin dan Selasa setelah senja. -Jika kebanyakan orang menyukai sunrise sesudah fajar, atau sunset yang menciptakan senja, maka aku lebih suka sunshine, yaitu kamu- *** Mengisahkan seorang gadis kecil penyuka matahari namun tidak untuk...