3

1.8K 46 1
                                    

Miya POV

Pagi ini sangat cerah. Sekarang aku datang ke sekolah lebih awal. Aku berjalan santai di koridor. Melihat Bella yang hampir masuk kelas, aku memanggilnya.

"Bellaaaaaa!!" teriakku dari ujung koridor. Aku berlari dan menghampirinya.

"Apaan?" tanyanya jutek.

"Tungguin" kataku sambil nyengir.

Bella menjitak kepalaku. "Kalo nungguin nggak usah teriak teriak kali. Untung belum rame. Kalo udah? Mau dimana ditarok muka gue? Malu maluin tau nggak?!" kata Bella dengan penuh ekspresi lebay.

Aku hanya memasang wajah tak bersalah. Aku masuk ke kelas duluan tanpa mempedulikan Bella yang kesal. Dia hanya memutar bola mata kesal.

Aku memasang senyum manis setelah dia duduk disampingku.

"Senyum lo pahit. Nggak usah senyum senyum ke gue" katanya kesal.

"Santai mbak, gue punya cerita nih" kataku dengan nada antusias.

"Apaan?" tanya Bella tak kalah antusias.

Aku melihat sekitar dan berbisik di telinganya. "Tapi nanti traktir es krim di kantin yaa."

Bella memutar bola matanya. "Iya iya. Cepetan cerita. Gue udah kepo banget nih"

Aku pun menceritakan semua kejadian kemaren saat aku bersama Ray. Semuanya tanpa terlewatkan satupun. Aku suka dengannya sejak Ray menatapku saat memperkenalkan diri di depan kelas.

"Hah?! Beneran?! Dia ngomong gitu ke elo?!" teriakan Bella melebihi kerasnya toa di mesjid.

Aku langsung menutup mulutnya. Karena Ray, orang yang kami bicarakan masuk ke kelas dengan gaya coolnya. Dia tetap saja berjalan santai ke tempat duduknya.

"Bell, suara lo nggak bisa lebih keras lagi?" kataku menyindirnya.

"Hehe kan namanya juga kaget Yaa" jawabnya sambil nyengir kuda.

Aku mau lanjut mengomeli Bella tapi guru sudah masuk. Yaa sudahlah. Aku harus fokus belajar karena sebentar lagi akan ujian kenaikan kelas.

***

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, aku memasukkan semua perlengkapan belajarku ke dalam tas.

"Yaa, pulang bareng nggak?" tawar Bella.

"Nggak usah, gue nanti dijemput Bang Adam" jawabku.

"Yaa udah deh. Gue duluan yaa" pamit Bella.

Aku hanya mengangguk. Setelah itu, aku ke parkiran untuk menunggu Bang Adam keluar dari kelasnya. Yaa, aku sama Bang Adam satu sekolah. Dia sudah kelas dua belas. Tak lama aku menunggu, ponselku bergetar. Nama Bang Adam mengisi layar ponselku. Aku mengangkat telfonnya.

"Hallo? Dek gue nggak bisa nganter lo sekarang. Gue ada kelas tambahan. Lo pulang sendiri aja yaa. Atau minta jemput supir aja" kata Bang Adam terburu buru.

"Iya bang. Byeee" kataku.

Setelah sambungan terputus, aku dikejutkan dengan klakson mobil. Setauku ini adalah mobil milik Ray. Dan yang benar saja, cowok itu turun dari mobilnya menghampiriku.

"Ngapain lo disitu?! Mau mati?" tanya Ray langsung.

"Lo yang ngapain?! Ngapain lo ngagetin gue hah?! Mau gue jantungan?!" balasku sengit.

My Possessive Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang