Ray POV
Aku terbangun tepat di tengah malam. Perlahan mataku membuka sambil menguap. Ahh iya, aku harus menyelesaikan urusanku. Atau lebih tepatnya perkerjaan yang sekaligus menjadi hobiku.
Aku beranjak dari tempat tidur dan bersiap untuk pergi. Aku mengendarai motor sport hitam milikku dengan kecepatan sedang.
Dan disinilah aku sekarang. Berada di arena balap liar yang biasanya sangat ramai di malam hari. Aku adalah seorang pembalap liar. Meskipun begitu aku tidak pernah macam macam apalagi sampai menjadikan perempuan menjadi taruhannya. Disini aku hanya menyalurkan hobiku yang sangat cinta dengan kecepatan dan setelah itu aku akan mendapatkan uang atau barang taruhan. Seperti motor dan sebagainya.
"Ray! Lo darimana aja? Gue sama yang lain udah nungguin lo dari tadi" kata seorang cowok bernama Bryan. Dia adalah sahabat sekaligus rekanku di arena balap maupun sekolah.
"Tadi tidur bentar" kataku.
"Dasar kebo!" cibirnya.
"Bacot lo!" kataku padanya.
"Hehe, santai bro" kata Bryan sambil nyengir kuda. "Yaa udah. Kita langsung aja ke garis start" tambahnya.
Aku hanya mengangguk dan menjalankan motorku ke garis start. Disana sudah ada beberapa lawan yang menunggu kedatanganku.
"Lo bakalan kalah malam ini! Dan motor lo akan menjadi milik gue" kata salah satu lawanku dengan sombong.
"Jangan harap buat menang" kata yang satunya lagi.
"Alah! Bacot!" kata Bryan.
Aku hanya tersenyum miring dan menatap lurus kedepan. Setelah itu, dua cewek bersiap di garis start dengan pakaian yang minim.
"Ready?" tanya mereka pada para pembalap dan masing masing hanya menjawab dengan anggukan.
Setelah kain jatuh ke permukaan jalan, semua perserta menancap gas. Terdengarlah bunyi motor yang sangat nyaring di sepanjang jalan.
Aku mempimpin balapan diikuti dengan Bryan. Setelah menyelesaikan beberapa putaran, akhirnya ini adalah putaran terakhir. Persaingan makin ketat. Yahh seperti biasanya. Aku dan Bryan selalu menang di setiap balapan liar ini. Dan sebagai hadiah, kami mendapatkan motor pembalap bodoh itu.
"Motor ini mau diapain bro?" tanya Bryan padaku.
"Di base camp aja. Terserah nanti mau diapain aja" kataku.
Bryan hanya mengangguk. Setelah itu aku langsung kembali ke apartmentku. Setibanya disana, aku langsung tidur. Besok harus aku sekolah, karena ada ujian kenaikan kelas.
***
Author POV
Pagi ini sangat cerah. Matahari tidak malu untuk menampakkan dirinya. Kicauan burung terdengar merdu.
Semua siswa SMA Nusa Bangsa datang tepat waktu. Hari ini adalah hari pertama ujian kenaikan kelas. Tidak ada yang mau datang terlambat. Begitu juga dengan kelas X.1 IPA. Semuanya sudah siap menghadapi ujian.
Setelah menghadapi ujian yang menguras tenaga, akhirnya bel pulang pun berbunyi. Seluruh siswa pulang kerumah masing masing. Tak terkecuali dengan Miya dan Bella. Mereka pulang bersama kerumah Miya dan berniat untuk belajar bersama.
Sesampainya dirumah Miya, mereka langsung menuju lantai atas. Rumah sangat sepi karena abang Miya masih diluar dan orang tuanya berkerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Girlfriend
RandomPosesif artinya takut kehilangan. Dan kehilangan seseorang yang kita cintai adalah hal yang paling tidak diinginkan. Itulah yang membuat seorang Miya Adriana Spencer menjadi seorang yang sangat posesif kepada orang yang ia sayangi. Termasuk seorang...