8

1.3K 36 3
                                    

Author POV

Dipagi hari Sabtu yang sedikit mendung ini, sepasang kekasih masih betah bergelung didalam selimut mereka. Jangan berpikiran aneh aneh, mereka hanya tidur.

"Woy, kebo! Bangun lu!" teriak Miya didepan wajah Ray.

"Enghh, bentar lagi. Masih ngantuk" jawab Ray dengan suara serak khas bangun tidur.

Tanpa Miya sadari Ray telah mendekap tubuhnya erat. Tepat diatas tubuh Ray yang topless yang seketika membuat jantung cewek itu berdegup kencang.

"Biarin aja kaya gini" bisik Ray dengan suara rendahnya tepat disamping telinga Miya.

"Nggak mau! Lo bau banget" protes Miya yang sebenarnya tidak benar adanya. Karena tubuh Ray itu memiliki wangi yang sangat maskulin.

"Kalo bau kenapa nyaman banget kaya gini?" tanya Ray.

"Nggak tau ah! Males" kata Miya. Dia langsung keluar dari kamar meninggalkan Ray yang memanggil namanya.

Ray? Cowok itu hanya terkekeh karena menurutnya kekasihnya itu sangat menggemaskan.

***

Setelah sarapan, hujan turun berserta petir yang berbunyi menggelegar. Membuat Miya menjadi takut dan tidak beranjak dari pelukan kekasihnya.

"Penakut banget sih lo" cibir Ray.

"Aku tuh mau dipeluk sama kamu" kata Miya dengan puppy eyes nya.

"Modus lu! Bilang aja takut" Ray yang lagi lagi mencibir Miya akhirnya-

Plak

-mendapat pukulan di lengannya.

"Sakit woyy" kata Ray sambil menoyor sayang kepala kekasihnya itu.

"Biarin!" ketusnya.

Ray hanya terkekeh. Didekap eratnya tubuh Miya sehingga hangatnya terasa, meskipun hujan lebat turun diluar sana.

"Miya" panggil Ray membuka pembicaraan.

"Hmm?" cewek itu hanya bergumam.

"Cuddle" pintanya.

"Dasar manja!" ledek Miya, tapi tetap mengabulkan permintaan Ray.

Ia heran mengapa Ray bisa berubah ubah setiap waktunya. Kadang bisa menjadi cool and sexy, dan tak jarang juga menjadi sangat childish seperti sekarang ini.

"Lu anggep gue apa sih?" tanya Miya tiba tiba dengan rasa penasaran.

"You're my everything" jawab Ray tulus.

"Maksud lo?" tanya cewek itu tidak mengerti.

Lalu Ray mendongakkan kepalanya hingga tatapan mereka bertemu. Cowok itu menatap kekasihnya dengan tatapan lembut, yang otomatis membuat wajah Miya seperti kepiting rebus.

'Apaan sih? Melting kan gue' batin Miya.

"Maksud gue itu, lo bisa jadi pacar gue, temen gue, adek gue, bahkan bisa jadi mommy gue" kekeh Ray.

Tanpa sadar, Miya tersenyum mendengar penuturan Ray. Lalu ia mengeratkan pelukannya kepada Ray.

"Eh mandi ujan yok!" ajak Ray.

"Apa? Ulang lagi" kata Miya dengan tampang seriusnya.

"Mandi ujan!" kata Ray dengan antusias.

"Nggak boleh! Ntar lu sakit siapa yang susah, bego?" omelnya.

"Yahhh" balas Ray lesu.

"Pokoknya nggak boleh!" kata Miya tegas.

My Possessive Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang