Ch 6 - Kembali

2.6K 363 118
                                    

Sejak hari dimana Jungkook tidak sengaja mengutarakan perasaannya, Jimin tidak pernah keluar dari kamar lagi. Termasuk hari ini, Jungkook bahkan melihat pelayannya sedang mempersiapkan makanan untuk diantar ke kamar Jimin.

"Apa Jimin sedang sakit, Lisa?"

Tanya Jieun.

"Tidak, Nyonya."

Jawab Lisa.

"Terus kenapa Jennie mengantarkan makanan ke kamarnya?"

Tanya Jieun lagi, suka bagaimana Jungkook menatapnya karena dia pasti sedang penasaran.

"Karena Nyonya Muda belum makan."

"Wah! Daebak!! Mantan pelayan itu pasti senang sekali diperlakukan seperti Ratu di rumah ini. Sampai-sampai makan pun harus diantarkan. Apa kakinya patah sampai tidak bisa berjalan sendiri ke meja makan ini?"

Jieun sengaja mengatakan itu keras-keras, supaya Jungkook melakukan sesuatu pada Jimin. Memarahinya mungkin?

"Bukan begitu, Nyonya. Nyonya Muda bahkan tidak pernah menyuruh kami. Tapi karena dia sedang hamil, kami khawatir bayinya kenapa-kenapa."

Jisoo tahu, mengatakan ini pasti akan jadi masalah untuknya nanti. Tapi dia harus menyelamatkan image Jimin, mengingat Jungkook mudah terpengaruh perkataan.

"Kalau sudah selesai menyiapkan makanan. Biar aku yang antarkan ke kamarnya."

Ujar Jungkook, membuat Jieun melotot padanya.

"Jungkook! Kau tahu sendiri dia tidak sedang sakit. Jangan memanjakan Jimin! Nanti dia memperbudakmu."

Jisoo melihat Jungkook yang jadi ragu. Karena itu, dia menyikut Rose untuk membantu meyakinkannya lagi.

"Tuan, saya rasa jika Tuan menyuapi Nyonya Muda seperti waktu itu, mungkin Nyonya Muda akan mau makan. Karena sebenarnya walaupun diantarkan ke kamar, makanan yang kami antarkan selalu tersisa banyak. Mungkin bayi diperut Nyonya Muda merindukan ayahnya."

Kata Rose, berbohong. Padahal Jimin selalu menghabiskan makanannya karena trimester pertama sudah lewat. Sekarang Jimin mulai bisa makan lebih banyak dari sebelumnya.

"Tuan, ini makanannya sudah siap. Bukankah Tuan yang akan mengantarnya ke kamar Nyonya Muda?"

Tanya Jennie, yang dijawab anggukan saja oleh Jungkook.

'Pelayan-pelayan ini benar-benar!'

Rutuk Jieun dalam hati.

"Berhenti memanggil Jimin sebagai Nyonya Muda! Dia itu laki-laki!"

Kata Jieun pada keempat pelayan yang berani-beraninya bicara ketika tidak diminta sama sekali.

"Tidak apa-apa, Jieun. Memangnya kenapa kalau mereka ingin menghargai Jimin?"

"Tapi Jimin kan bukan perempuan sepertiku. Mana bisa dia dipanggil Nyonya."

Kata Jieun, keras kepala.

"Ya, dia memang bukan perempuan. Tapi tidak ada Tuan yang bisa mengandung, Jieun. Lalu bagaimana mereka harus memanggil Jimin eoh? Aku heran padamu, masalah kecil seperti ini saja kenapa sampai harus dibahas."

"Ya baiklah anggap saja begitu. Tapi memanggilnya Nyonya Muda? Apakah itu tidak keterlaluan? Maksudku, mereka hanya memanggilku Nyonya. Lalu kenapa harus memanggil Jimin begitu?"

"Jimin lebih muda darimu. Sah-sah saja memanggilnya Nyonya Muda."

"Tidak bisa. Jika semisal aku ini Ratu, dia hanya Selir disini. Dia tidak bisa dipanggil lebih istimewa daripada aku, Jungkook."

[End] SkandaLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang