Ch 2 - Nyonya Rumah

3K 400 49
                                    

Jimin terbangun dan mengaduh sakit ketika seseorang menjambak rambutnya dengan kasar.

"Menjijikan! Kau bahkan tidur dengan suamiku!!"

Teriak Jieun.

"Kau ini siapa? Dari mana Jungkook membawa bedebah jalang sepertimu hah?!"

Jieun begitu marah, dia menarik Jimin turun dari kasur.

"Dengar! Tidak berarti kalau kau dinikahi Jungkook maka kau akan jadi nyonya di rumah ini!! Hanya aku! Hanya aku nyonya Jeon disini, dan kau!! Kau sampah tidak berguna akan menjadi pelayan disini!!"

Jimin tidak mengatakan apapun. Dia mengerti, kedatangannya pasti adalah mimpi buruk untuk Jieun.

"Kau akan berada disini. Ini adalah tempat dimana kau seharusnya berada."

Jieun menghempaskan Jimin di lantai dapur, beberapa pelayan disana menatap kasihan padanya.

"Semuanya, dengar! Dia harus bekerja seperti kalian disini! Dia hanya boleh makan satu kali sehari! Dan dia tidak akan mendapatkan makan kalau dia melakukan kesalahan, mengerti?!"

Pelayan-pelayan itu pun mengangguk.

"Sekarang aku ingin dia masak, sebentar lagi Jungkook akan pulang untuk makan siang. Tidak boleh ada yang mengadukan ini pada Jungkook, atau kalian akan tanggung sendiri akibatnya."

Jieun pergi dari sana, lalu salah seorang pelayan mendekati Jimin.

"Jimin-ssi, anda baik-baik saja?"

Jimin mengangguk, walaupun pelayan itu tahu Jimin tidak mungkin baik-baik saja dengan luka dibeberapa bagian tubuhnya. Dia seperti habis dipukul, dan beberapa bagian dipunggungnya terlihat seperti bekas cambukkan.

"Mari saya bantu anda ke kamar."

"Tapi aku.. Bukankah dia menyuruhku untuk masak?"

Tanya Jimin, pelan.

"Baiklah, kalau begitu saya akan ambilkan anda pakaian dulu."

Pelayan itu pergi, kemudian pelayan-pelayan lain menghampirinya.

"Jimin, kau baik-baik saja?"

"Heh! Dia juga nyonya disini, kenapa kau panggil dia begitu?"

"Tidak apa-apa."

Kata Jimin, singkat.

"Kau ini cantik ya, pantas Jungkook menjadikanmu istrinya. Aku jadi ragu, apa benar kau laki-laki?"

"Kau lihat itu! Jimin tidak punya buah dada!"

"Heh! Jangan pukul-pukul kepalaku sembarangan! Aku kan hanya penasaran."

"Ayo kuobati lukamu! Namaku Chaeyoung, tapi aku suka dipanggil Rose."

Kata pelayan yang sedari tadi diam memperhatikan dua temannya yang bertengkar didepan jimin.

"Aku Jisoo."

Kata pelayan yang meragukan kalau jimin adalah laki-laki.

"Aku Lalisa, panggil saja Lisa. Aku yang paling muda disini."

"Iya kau yang paling muda disini sekaligus yang paling kurang ajar! Dengar ya, Jimin. Dia ini bukan hanya suka memukul, tapi juga suka mengerjai orang."

Kata Jisoo, membuat Jimin tersenyum canggung. Dia tidak terbiasa bicara dengan wanita, karena belum ada yang bisa sedekat ini dengannya selain mereka. Apalagi ini adalah pertemuan pertama, tapi mereka ramah sekali pada Jimin dan sejujurnya itu membuat dia sedikit nyaman.

[End] SkandaLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang