Jimin kesepian, sudah dua minggu ini Jungkook tidak pulang ke rumah. Yang ada hanya kabar burung yang mengatakan kalau Jungkook sering pergi ke klub malam.
Ada banyak berita tentang Jungkook yang mabuk-mabukan dan pergi bersama banyak wanita. Malah sebagian dari para perempuan itu juga adalah publik figur yang memanfaatkan nama besar Jungkook untuk meraih ketenaran secara instan.
Jimin tidak bisa melakukan apapun selain diam di rumah menyaksikan Jungkook yang merangkul wanita cantik dan berkata mereka tengah berhubungan dekat lalu mengumumkannya diberbagai acara televisi.
"Jiminie, di luar ada banyak wartawan yang ingin bertemu denganmu. Apa kali ini kau juga tidak ingin mengatakan sesuatu untuk menyelamatkan nama baik Jungkook?"
Tanya Jisoo.
"Aku takut salah bicara dan malah memperkeruh keadaan. Aku akan menyerahkan semuanya pada Jungkook saja. Lagipula, dia seperti itu berarti dia sudah tidak butuh aku lagi.."
Jimin menangis, setelah hamil dia memang jauh lebih sensitif dengan semua hal.
"Aku tidak percaya ini. Anakku sudah kehilangan ayahnya bahkan sebelum dia terlahir.."
Jimin mengusap perut buncitnya, tidak menyangka akan dicampakkan lebih cepat daripada perkiraannya.
"Kalau aku jadi kau. Aku akan menuntut banyak hal pada Jungkook. Berhentilah menjadi naif, Jimin. Pergi dan seret Jungkook kedalam tanggung jawab yang harusnya dia lakukan."
Kata Jieun, membuat para pelayan berdiri dari duduknya. Mereka pikir Jieun akan marah melihat pelayan-pelayan bersikap tidak sopan dengan ikut duduk bersama Jimin menyaksikan acara gosip artis Korea.
"Tidak perlu menghormatiku. Aku sudah bukan majikan kalian lagi."
Jieun menunjukkan surat cerai yang telah dia tanda tangani.
"Jungkook mengurus semuanya walaupun aku tidak ingin berpisah. Tapi tawarannya untuk memberikan setengah kekayaannya padaku lebih baik daripada bertahan di rumah ini dan menangis seperti Jimin."
Jieun memasukan surat dari pengadilan kedalam tasnya, lalu kembali berbicara.
"Malang sekali melihat suamimu main gila dengan orang lain. Aku mengatakan ini karena aku pernah berada di posisimu. Ya... Kau tahu kan? Keberadaanmu bukanlah yang aku inginkan. Sekarang, bagaimana rasanya hum?"
Jieun menyeret kopernya, dia akan meninggalkan rumah ini setelah puas mengolok-ngolok orang ketiga didalam rumah tangganya yang telah hancur berantakan.
"Jimin, walaupun kita berakhir untuk kejadian yang sama. Rasanya tetap saja berbeda. Aku tidak berakhir menyedihkan seperti dirimu."
Jieun berkacak pinggang didepan Jimin.
"Aku hanya memberi saran. Sebelum Jungkook benar-benar jatuh dan tidak memiliki apa-apa lagi, mintalah sesuatu darinya sekarang juga."
Kata Jieun, sebelum kemudian pergi meninggalkan rumah itu untuk selamanya.
"Apa Tuan Jungkook sudah kehilangan akal sehatnya? Dia memberikan setengah hartanya untuk wanita itu! Jimin cepat lakukan sesuatu!!"
Kata Lisa, heboh.
"Tidak apa-apa. Aku tidak peduli dengan semua yang Jungkook punya. Memangnya aku siapa bisa mengatur-ngatur dan meminta ini itu padanya."
Para pelayan tahu kalau Jimin sebenarnya ingin Jungkook ada disini bersamanya, tetapi dia tidak punya kuasa untuk melakukan itu.
"Kau masih disini?"
Jimin berbalik, dia senang mendengar suara suaminya. Jungkook akhirnya pulang ke rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
[End] SkandaL
FanfictionDulu jungkook sangat berharap menjadi seorang idola, tapi setelah mendapatkan semuanya dia mulai bosan. Lalu dia bermain-main dengan hidup Jimin. Dan membuat skandal yang ternyata malah merubah seluruh kehidupannya.