🦄1

1.9K 102 0
                                    






























Selamat datang diwork baru



































"KAIII!"

ah jangan lagi- batin lelaki tinggi berkulit putih pucat itu.

Ia berbalik dan memaksakan senyumnya.

"Wae?"
Ujarnya selembut mungkin. Berusaha menyembunyikan kesalnya.

"Ayo berangkat bersama!"
Gadis mungil itu melompat kecil merasa antusias. Seorang kim jian memang selalu antusias. Terutama pada Hueningkai dan buah!

"Ayo"

"Yeaayy"
Jian kembali berteriak semangat. Ia meraih tali ditas milik kai lalu berjalan mengikuti kai. Ia tak akan pernah lepas dari tetangga bule barunya itu.

Kim Jian adalah gadis 17 tahun yang baru saja mendapat tetangga baru disebelah rumahnya. Tetangga yang tak biasa menurut jian. Mereka pindahan dari luar negeri! Jian senang setengah mati karna ia juga mendapat teman baru. Anak tetangga barunya itu ada tiga, dua perempuan dan 1 laki-laki yang seumuran dengannya. Mereka semua ramah dan bersahabat. Jian suka sekali.

---
"Kai, kau mau ini?"

Jian menyodorkan bekalnya yang berisi buah-buahan. Buah adalah hal yang paling jian sukai setelah kai.

"Tidak. Terima kasih"

Jian mengangguk lalu melanjutkan memakan bekalnya. Ia terus bersenandung senang. Kai sedikit terganggu tapi ia berusaha biasa saja. Ia selalu berusaha sopan dan tak menyakiti perempuan karna itu sama sekali bukan gayanya.

"kai kai kai kai"
Dan lirik lagu yang jian nyayikan adalah nama kai.

"Kai kai kai"

"bisakah kita makan dengan tenang?"
tanya kai dengan ramah.

"baiklah"
Jian diam namun masih tersenyum bahagia. Ia selalu suka berdua dengan kai.

---
"KAIIII"

Jian kembali berteriak memanggil kai. Kai meninggalkannya padahal tadi ia sudah memberi tahu kai kalau akan pulang bersama. Kai tidak menoleh melainkan berjalan semakin cepat. Kai menggunakan headphonenya berusaha tak memperdulikan panggilan jian.

"KAAIII"
akhirnya jian mampu berjalan mengimbangi kai. Dia berjalan didepan kai dengan badan menghadap lelaki itu. Jadi Jian berjalan mundur.

"Kai, kenapa kau meninggalkan aku? tadi aku sudah mengatakan padamu akan pulang bersama"

"Maaf aku lupa"

"Tadi kau melihatku tapi kau tetap berjal-"

Bugg

"aakhhhh"

Jian terjatuh karna ia berjalan mundur dan tersandung. ia jatuh duduk dan kedua telapak tangannya terluka terkena batu akibat menahan tubuhnya. ia segera berdiri dan membersihkan roknya. ia malu sekali jatuh didepan kai.

Kai terdiam. ia melihat telapak tangan jian berdarah. ia tak bisa melihat seseorang terluka seperti itu. segera ia menarik jian menuju minimarket yang ada beberapa meter didepan mereka. Jian hanya tersenyum senang karna kai menarik tangannya.

Kai membeli obat luka dan plester lalu mengajak jian duduk dikursi yang ada. Jian suka tangannya terluka jika kai yang mengobatinya. Wajah kai begitu serius memberi obat pada luka jian dan jian pikir kai terlihat sangat keren. benar-benar keren hingga membuat jian lupa kalau kai itu hanya manusia biasa.

"shh"
tak dapat dipungkiri jian merasakan sakit pada lukanya. meskipun yang mengobatinya orang setampan kai, tetap saja rasanya sakit.

"Apa sakit?"
Jian segera menggeleng cepat agar tak terlihat lemah dimata kai. Ia harus tetap tersenyum dan menahan sakitnya.

"Jika kai yang mengobatinya maka tak akan sakit"

Kai hanya mendesah pelan mendengarnya. Ia menempelkan plester bergambar binatang-binatang pada luka-luka Jian.

"Uwaa gwiyeowo"
Pekik jian saat melihat plester itu. Tanpa sadar kai ikut tersenyum karna pilihannya disukai jian.

---
Jian menopang dagunya menatap kearah jendela dikamarnya. dari jendela kamarnya ia bisa melihat kai yang duduk dimeja belajarnya dan sibuk bermain games diponselnya. Jian bersyukur sekali kai memilih kamar dilantai 2 rumahnya jadi jian bisa melihat kai karna kamar mereka berhadapan.

"Kenapa kai bisa sesempurna itu?"

"Jian-ah"

Jian langsung menoleh terkejut mendapati Bibi park-pembantu rumahnya- berdiri dibelakangnya.

"Ahh ajhumma mengagetkanku"

"Mianhae, aku hanya ingin menyuruhmu memberikan ini pada tetangga baru"
mendengar kata tetangga baru jian langsung tersenyum semangat. Bibi park memang tahu hobi baru jian adalah mengantar sesuatu ketetangga sebelah hanya untuk bertemu kai.

"Aku tahu kau suka sekali mengantar sesuatu ketetangga sebelah, jadi aku menyuruhnu".
Bibi park tersenyum sembari memberikan jian semangkuk makanan yang bibi park masak saat makan malam tadi.

"Ajhumma memang yang terbaik"

Jian berlari dengan semangat menuju rumah kai. Ia tak akan pernah bosan walau ia harus kembali 100 kali kerumah keluarga kai.

"jangan berlari. kau bisa menumpahkannya!"

---
tok tok tok

"Ajhummaaa~"

Setelah terdengar suara langkah kaki berlari. Pintu rumah kai terbuka menampakkan adik perempuan kai. Jian tersenyum lebar saat gadis cantik itu menyambutnya.

"Aegi, park ajhumma menyuruhku memberikan ini"
Jian biasa memanggilnya aegi karna adik perempuan kai ini masih sangat lugu dan manis seperti bayi dan juga namanya terlalu susah untuk disebutkan jadi jian memanggilnya aegi saja.

"Wuaa terimakasih eonni"

Sebenarnya jian menunggu adik kai menyuruhnya masuk untuk main sebentar karna demi apa ia ingin bertemu kai.
Tapi sepertinya tak ada tanda-tanda adik kai akan menyuruhnya masuk. yasudahlah mungkin kali ink ia masih tak beruntung.

[TXT] YoungXLove| HueningkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang