🦄10-END

893 83 9
                                    

"Bagaimana dengan junho? Aku sudah berjanji dengannya"

"Aku akan mengurusnya"
Ucap kai. Aku bingung dengan sikap kai, apa yang sebenarnya ingin kai katakan?

"Ah dan juga...terimakasih untuk apel dan airnya"
Lanjut kai lalu segera pergi meninggalkanku. Dia kenapa sih selalu saja membuatku susah untuk melupakannya?

---
Tidak seperti biasanya, kali ini kai menungguku digerbang sekolah tanpa perlu aku berlari mengejarnya hingga terngah-engah.

Dia...tersenyum tulus?

Tumben sekali. Tumben sekali. Tumben sekali.

Seperti bukan kai yang kukenal.

Akhirnya kami berjalan berdampingan. Entah mengapa aku merasa tak enak padanya. Ia pasti mengajakku pulang bersama karna kasihan padaku melihat hasil vote tadi.

"Kau sudah bekerja keras untuk lukisanmu, jadi anggap saja ini kencan yang kau inginkan dulu. Tak masalah walau kau tidak mendapat vote terbanyak."
Ucapnya. Seketika aku mendongak menatapnya. Kencan? Aku bahkan sudah tak memiliki harapan lagi tentang itu, tapi kenapa kai jadi begini? Aku akan lebih sulit melupakannya jika begini.

"Kau juga sudah bekerja keras untuk penampilan itu. Tadi itu sangat bagus"

Dia hanya mengangguk.

Sebenarnya aku lelah basa-basi seperti ini. Dia bilang ingin mengatakan sesuatu kan? Pasti tentang perasaanku padanya. Aku tahu dia tak menyukaiku dan akan menyuruhku berhenti menyukainya. Aku tahu itu. Aku tahu.

"Jian-ah"

"Eum?"

"Aku ingin mengatakan yang sebenarnya. Tentang....hubungan kit-"

"Aku akan mengatakan lebih dulu"

Kai tampak terkejut. Tapi kemudian ia mengangguk menyuruhku untuk mengatakannya terlebih dahulu.

"Kau pasti tahu aku menyukaimu. Aku sangat menyukaimu. Tapi aku juga tahu kalau kau tak menyukaiku. Jadi jangan terbebani karnaku. Aku akan berhenti sekarang juga. Jadi maafkan aku kalau selama ini aku mengganggumu. Kuharap kau memaafkanku".
Ucapku dengan sangat cepat. Aku dapat melihat wajah terkejutnya. Segera aku melambaikan tangan padanya lalu berlari mendahuluinya. Aku tak ingin menangis didepan kai lagi.

Bisa dibilang ini adalah caraku menghindari rasa sakit akibat ucapannya nanti. Aku tak ingin sakit hati mendengar ucapan kai dan jadi membencinya jadi lebih baik aku tak mendengarnya.

Kai memanggilku. Tapi aku tetap berlari menjauhinya.

---
Bibi park membuatkanku sup ayam karna katanya aku terlihat tak bersemangat setelah pulang sekolah tadi. Tapi memang benar. Aku sedang tak semangat. Mungkin bibi park tak tahu aku menangis tadi.

Aku asyik memakan sup ayamku ditemani bibi park yang hanya tersenyum memandangku.

Ting tong

Aku dan bibi park sontak menoleh kearah pintu.

"Aku akan membukanya"

Bibi park berjalan kearah pintu, membukakan tamu yang aku tak tahu siapa itu.
Jika itu orang yang sedang ada dipikiranku sekarang muncul didepanku, aku akan lari kekamar saja.

"Apa jian dirumah?"

Ya, saatnya lari! Itu pasti kai!

Aku tak mau menemui kai. Masih belum siap. Tadi siang aku mengatakan perasaanku padanya, bagaimana bisa aku bertemu dengannya sekarang?

Tok tok tok

"Jian-ah! Kai ingin menemuimu"
Ujar bibi park dari luar.

"Aku tak mau"

"Jangan begitu, kai kemari ingin bertemu denganmu"

Apasih yang mau dibahas lagi? Bukankah sudah jelas kalau dia tak menyukaiku jadi untuk apa dia kemari? Aku tak mau mendengar penolakannya jadi biarkan saja begini.

Cklek

Eh!

Aku panik saat kai sudah berdiri didepanku. Bodohnya aku yang tak mengunci pintu kamar! Sial!
Tunggu- aku ingin pingsan dulu karna kebodohanku.

"Anyeong"

Aku tak menjawab. Lebih baik rasanya jika tak memandangnya.

"Maaf karna aku masuk tanpa izin"

"..."

"Hei lihat aku"

Aku masih menghindarinya. Berjalan mundur pelan-pelan. Hingga kakiku tertahan ranjangku dan akhirnya aku berhenti. Baiklah, mungkin ada baiknya aku mengalah saja. Aku akan mendengarkannya.

"Kumohon dengarkan aku, jian-ah"

Aku masih tak menjawabnya.

"Kau salah paham. Aku-"

"Jangan katakan hal seperti itu hanya untuk menghiburku, kai. Aku mendengarnya sendiri dari mulutmu kalau kau tak menyukai gadis naif sepertiku dan aku hanya bisa membuatmu risih. Benarkan?"

Kai tampak terkejut tapi ia kembali mendekatiku hingga badan kami benar-benar dekat.

"Kau tahu? Perubahan hati manusia adalah hal paling mengerikan yang pernah kutahu"

Kali ini aku yang menatapnya bingung.

"Aku...mulai menyukaimu"

Kai menahan tubuhku yang limbung dengan cepat. Tunggu! tunggu! tunggu dulu!

otakku masih berusaha mengerti.

"Aku menyukaimu. Aku tahu, awalnya kau memang membuatku risih dan muak tapi setelah kau mulai menghindariku, aku merasa kurang. Ada yang salah denganku dan saat aku sadar ternyata aku mulai menyukaimu"

"Jangan bercanda, kai"

Kai menggeleng lalu dengan cepat ia menangkup wajahku dengan kedua tangannya dan...

Cup

Kali ini aku benar-benar jatuh terduduk diranjang setelah tangannya melepaskan wajahku.

"Aku serius. Aku ingin kita berpacaran sekarang"












Sudah cukup sampai disini.

Wkwkwk

Udah selesai deh. Uhuyyy. Masih kurang soobin taehyun oke?
Kalian nungguin gak?

Btw makasih udah mampir diwork gajelasku ini💋

[TXT] YoungXLove| HueningkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang