🦄3

518 65 2
                                    

Jian menatap kanvas didepannya dengan tatapan kosong. ia masih tak tahu harus melukis apa. bahkan jeruk disampingnya sudah hampir habis karna ia terus berpikir sembari memakannya.

Akhirnya, ia putuskan untuk turun kebawah menemui bibi park. mungkin bibi park bisa membantunya mencari inspirasi atau jika tidak ia bisa meminta tambahan jeruk lagi. jangan tanya orang tua jian, mereka semua sibuk bekerja.

"ajhumma~"

"wae?"

"menurut ajhumma sebaiknya aku melukis apa?"

Bibi park yang sedang menata bahan-bahan masakan dikulkas langsung memberikan jian perhatian penuh.

"lukislah apa yang kau rasakan. melukis bukan hanya sekedar untuk dilihat orang tapi melukis juga sebagai sarana penyampaian perasaanmu"

"uwaa dari mana ajhumma dapat kata-kata itu? daebak! aku akan mencobanya!"
bibi park tersenyum melihat semangat jian. melihat jian semangat dan ceria seperti itu selalu bisa membuat hatinya menghangat.

Yang pelukis itu jian, tapi bibi park selalu bisa memberi jian inspirasi untuk melukis.

Jian sayang bibi park^^

---
Jian sedang asyik bermain bersama adik serta kakak hueningkai. Mereka juga mengobrol tentang apapun. Tapi tiba-tiba keseruan mereka terhenti saat seseorang mengetuk pintu rumah kai.

Adik kai berjalan membukakan pintu sembari bersungut-sungut kesal. Jian tak terlalu memperhatikan dan kembali asyik mengobrol bersama kakak kai.

"Waaaa Anna!!"

Jian baru memperhatikan ketika adik kai berteriak senang menyambut seseorang yang datang. Dengan penasaran Jian menengok berusaha melihat siapa yang datang.

Dan ternyata seorang perempuan cantik dengan koper besar dibelakangnya. Jian mengernyit tak mengerti.

"Dia siapa eonni?"
Tanya jian pada kakak kai. Kakak kai tampak gelisah dan itu membuat jian bingung. Bagimanapun juga kakak kai tahu jian menyukai hueningkai dan kedatangan perempuan itu membuat kakak kai sedikit takut dan bingung.

"D-dia Anna. Teman masa kecil kami"

Jian mengangguk paham tanpa tahu ketakutan kakak kai.

Gadis bule itu masuk bersama adik kai. Setelahnya adik kai segera berlari keatas untuk memanggil kai dan ibunya. Kakak kai tersenyum lalu memeluk anna sebagai sambutan.

"Hai"
Sapa jian. Gadis bernama anna itu tersenyum lebar membalas sapaan jian.

"Kenalkan, dia tetangga kami namanya Kim jian"

"Hai, jian. Namaku anna"
Jian suka karna gadis itu tampak ramah menyambut uluran tangannya. jian juga terkejut karna gadis bule itu bisa berbahasa korea walau logatnya masih kental akan inggris.

"Bahasa koreamu bagus"

"Tentu saja, dia pernah tinggal dikorea beberapa bulan. dia juga sering bermain bersama kami yang menggunakan bahasa korea jadi dia cukup pandai"
sekali lagi jian mengangguk paham.

"Senang bertemu denganmu"

---
Kim Jian Pov.

Aku tak tahu.

Aku tak tahu kalau Anna akan sedekat itu dengan kai.
Dapat kulihat kai yang terus tersenyum saat bercanda bersama anna. Kai jarang tersenyum tulus saat bersamaku. Apalagi tertawa.

Aku hanya bisa melihat mereka dari sudut ruang tamu rumahnya tanpa berani mendekat. Aku takut mengganggu kemesraan mereka. hahh kepercayaan diriku luntur begitu saja. Mungkin aku tak akan bisa mendapatkan kai jika harus bersaing dengan Anna. Anna sangat cantik dan tinggi-eonni memberitahuku kalau Anna itu model. senyumnya cantik dan wajahnya benar-benar enak dipandang. Dia juga sangat ramah dan hangat. Kai pasti suka wanita seperti anna. Tak akan ada lelaki yang tak menyukai anna.

Anna akan menginap dirumah kai selama seminggu. entahlah apa aku kuat melihatnya terus menempel dengan kai seperti itu.

"Jian-ah"

Aku menoleh mendapati eonni duduk disampingku.

"Gwaenchana?"

Aku menggeleng. Tentu saja aku tak baik-baik saja. Kai sedang bersama wanita lain dan aku hanya bisa menyaksikannya dari jauh.

"Maafkan anna. Dia memang sedekat itu dengan kai tapi kau tak perlu cemburu. Kai sudah tak menyukainya lagi."
aku terkejut dengan ucapannya. Apa maksudnya kai sudah tak menyukainya lagi? Apa kai pernah menyukai anna? Jadi dugaanku tadi benar?

"Kai..pernah menyukai anna?"

"Eum...bahkan mereka hampir berpacaran. saat kutanya kenapa kai tak kunjung menyatakan perasaannya pada anna, dia tak menjawab setelah itu Anna harus pindah karna tuntutan pekerjaannya kamipun juga harus pindah. Jadi ya begitulah"

Aku terdiam. Tak mengerti harus berbuat apa. aku masih berusaha memahami situasi.
Melihat dari tingkah kai saat bersama Anna, aku dapat merasakan kai berbeda. Begitu ceria dan banyak tertawa. Mungkin kai masih menyukainya. Siapa yang tahu?
























Hai bucinnya Kayi! Makasih ya udah mau nunggu update-an work ini❤

[TXT] YoungXLove| HueningkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang