Pagi ini Kai merasa berbeda. Seperti ada yang kurang tapi ia tak tahu apa. Ia menoleh kebelakang. Benar! biasanya Jian akan berlari sembari berteriak kencang memanggil namanya. ia lupa kalau ia dan jian sudah berjanji untuk tidak bertemu hingga showcase nanti. baiklah, itu tak masalah untuk kai. walaupun ia merasa ada yang kurang, ia akan bahagia jian tak mengganggunya lagi.
Disisi lain jian berjalan sangat pelan dan sembunyi-sembunyi mengikuti kai dari belakang. setidaknya walau tak dapat berjalan bersama ia masih bisa melihat punggung kai. itu sudah cukup untuknya.
Sampai disekolah pun ia tak bisa menampakkan diri didepan kai, tak bisa makan siang bersama kai, tak bisa mengganggu kai berlatih untuk showcase, jian hanya bisa merengut sedih seharian ini. ditambah lagi yoonhee sahabatnya juga sedang sedih karna masalahnya dengan taehyun. jadilah mereka hanya berdiam diri dikelas tanpa semangat.
"Kenapa kau cemberut?"
tanya yoonhee."Aku sedang sedih"
"Kenapa?"
"Aku dan kai punya perjanjian. Kita tak boleh bertemu sampai showcase nanti. Kau pikir aku bisa seperti itu? Baru satu hari aku sudah tak kuat rasanya"
"Dasar berlebihan. menggelikan, bodoh"
"aaa kau tak tahu aku sangat menyukai kai. aku tak bisa jika tak bertemu dengannya sehari saja. Aku ingin kai!"
"kau sudah mulai melukis?"
Segera yoonhee mengalihkan pembicaraan sebelum Jian semakin jauh menggila.Jian tersenyum bodoh.
"Belum. aku tak menemukan inspirasi sama sekali"
"Showcase tinggal beberapa minggu lagi bodoh. bagaimana jika kau tak bisa menyelesaikan lukisanmu?"
"tenang saja. aku akan menyelesaikannya dan mendapat vote terbanyak. Kau tahu? kai akan kencan denganku jika aku mendapat vote terbanyak. bukankah itu berarti kai juga menyukaiku??"
"hentikan halusinasimu. aku takut".
---
Sudah hampir seminggu Jian uring-uringan karna tak bisa berada didekat kai ditambah setiap ia melihat keluar jendela kamarnya ia selalu menemukan Kai dan Anna yang sedang berduaan. Jian benar-benar sedih.Tapi ia cukup senang saat mendengar Anna akan pulang hari ini. Setidaknya tak akan ada yang menempel terus pada kai seperti itu.
Hari ini jian duduk dibalkon ruang baca yang ada dirumahnya. ia sedang butuh inspirasi untuk memulai lukisannya. demi apa ia masih belum memulai melukis karna ia malas sekali. Sebenarnya melukis bukan bidangnya, dari kecil ia dipaksa melukis oleh kedua orang tuanya dan sampai sekarang melukis masih menjadi paksaan orang tuanya. Tapi kini ia sudah lebih menikmati melukis.
Diam-diam ia melirik kearah rumah kai.
Ia ingin kerumah kai! sungguh!
segera ia berlari menemui bibi park.
"Ajhummaaa~"
"wae? wae?"
"Apa ada makanan yang harus kuantar kerumah kai?"
"Tidak ada, sayang"
Bibi park yang sedang membersihkan ruang tamu berhenti dari kegiatannya untuk memperhatikan jian."Buatkan sesuatu. aku ingin main kerumah kai, ajhumma"
"Appa-mu menyuruh ajhumma ke bank sebentar lagi. maafkan ajhumma"
"aaa~Aku ingin kerumah kaii"
bibi park mengernyit bingung."Kenapa harus dengan makanan? biasanya jian pergi tanpa makananpun bisa"
"sekarang tidak bisa, ajhummaa"
jian berjalan meninggalkan bibi park. ia merajuk. seperti biasa.---
Akhirnya jian sampai disamping rumah kai tanpa membawa apapun. Akan banyak alasan yang akan ia gunakan jika sampai kai memergokinya nanti. Jian ingin sekali kerumah kai karna selain ingin menemui kai, ia juga ingin melihat Anna yang pulang.Jian merasa senang luar biasa saat melihat anna sudah bersiap berangkat dengan koper besarnya itu. Perlahan jian merayap ditembok gerbang rumah kai untuk melihat lebih jelas.
"Kai, aku pamit"
Jian memutar bola matanya jengah. ia merasa jijik mendengar suara Anna. Terdengar sangat manja dan membuat jian muak.
"Hati-hati"
jangan seperti itu kai! senyummu membuatku kesal kali ini- batin jian menjerit-jerit cemburu.
Jian Pov.
apa-apaan lelaki itu! kenapa dia tersenyum pada Anna?! ahh aku tak suka!
Aku semakin menyamankan posisiku agar dapat melihat mereka dengan jelas. Disana ada kakak dan adik kai juga, tapi aku tak melihat ibunya. Mataku memanas saat Anna memeluk kai dengan nyamannya. Kai tak menolak. ugh menyebalkan. kenapa kakak atau adik kai tidak melarangnya sih?
"Sampai bertemu lagi, kai"
Cupp
WHAT THE F-
"Argh mataku!"
aku segera menutup mataku saat melihat Anna mencium kai! yatuhan~ aku cemburu! aku cemburu! aku cemburu!Gadis menyebalkan!
kenapa? kenapa dia mencium kai? dan kenapa kai tak menolak? kenapa?!
Aku melihatnya dengan jelas!
Perlahan badanku merosot kebawah tanpa bisa kukontrol. kakiku tak bertenaga lagi. aku jatuh bersimpuh ditanah. Rasanya menyakitkan sekali! Aku tak tahan!
"eoh! Jian-ah!"
aku terkejut saat eonni memanggilku. ia menyadari keberadaanku. tidak tidak! bukan hanya eonni melainkan semua yang ada disana sedang menatapku bingung. aku segera berdiri lalu mengusap airmatamu dan berlari menghindari mereka.
---
Masih terngiang terus ditelingaku bagaimana Anna tadi berjinjit lalu mengecup bibir kai. Jika hanya pelukan mungkin aku masih bisa menahan cemburuku, tapi ini apa? Ciuman itu bukan hal wajar yang terjadi antara teman aku tak mampu menerimanya. Eonni mengatakan mereka hanya teman, apakah benar teman itu melakukan ciuman seperti itu?Arggh aku benci kai!
Ah tidak!
Aku benci Anna. Sangat benci!
Apa aku harus me-mencium kai juga?
Akhirnya update juga setelah sekian banyak drama🎉