Hari yang ditunggu-tunggu oleh Bayu akhirnya tiba. Ia memakai jas hitam dengan kemeja putih di dalamnya. Dasi kupu-kupu ia sematkan di kerah kemejanya. Mematut diri di cermin dalam kamarnya.
Ia rapihkan rambutnya dengan gel khusus rambut pria. Dengan wangi maskulin membuatnya tersenyum lebar.
Ia semprotkan parfum kesukaannya. Lebih tepatnya kesukaan para gadis. Ia suka jika para gadis mencium aroma wangi tubuhnya.
Bayu itu pria tampan yang genit. Tapi, berpura-pura dingin dan cuek.
Bayu melirik jam tangannya yang mahal. Ia menghela nafas sejenak dan membenarkan letak dasi kupu-kupunya.
"Oke, let's go!"
Bayu keluar dari kamarnya dan melihat kedua orang tuanya yang sudah sama rapihnya dengan dirinya. Mereka langsung ke luar dari apartement dan memasuki mobil lalu pergi menuju kampus Oxford university yang telah empat tahun ia gunakan untuk belajar di jurusan arsitektur pembangunan.
🍁🍁🍁🍁
Mereka tiba di kampus Oxford university. Bayu turun di dampingi orang tuanya. Semua mahasiswa/i sudah memenuhi auditorium kampus.
Laki-laki dengan kemeja dan jas. Gadis-gadis dengan dress sopannya yang indah. Mereka semua berkumpul sesuai dengan jurusannya masing-masing.
Duduk berdampingan dan orang tua berada di bagian paling belakang. Menyaksikan anak-anak mereka yang sebentar lagi mendapatkan gelar sesuai jurusan masing-masing.
Pembukaan dan acara sambutan telah berlangsung. Hingga tiba waktunya untuk mereka di panggil dan menerima gelarnya.
Bayu nampak asik mengobrol dengan kawan sejurusannya. Mereka nampak percaya diri. Beberapa gadis melirik ke arah mereka. Dan tentu saja Bayu akan tersenyum setipis mungkin.
"The girl likes you?" Ujar kawan Bayu.
"Of course it's taxing," ujarnya sombong. Kawan Bayu langsung meninju pundak Bayu. Bayu terkekeh.Tak lama nama Bayu di panggil. Ia pun maju ke depan dengan santainya. Menyalami semua dosen dan mendapatkan gelarnya.
Bayu Ramadhanu Wirya. Bachelor of Architecture🍁🍁🍁
Di sebuah rumah yang nampak sederhana terlihat seorang ibu tengah menyapu halamannya di sore hari. Sampah dedaunan yang jatuh tertiup angin mulai terkumpul menjadi satu di pojokan. Lalu ia mengambil serokan sampah dan ia buang ke tong sampah.
Tak lama sepeda motor berhenti di depan rumah. Nampaknya pengantar surat.
"Assalamualaikum!" Serunya.
"Waalaikumsallam," jawab si ibu. Ia meletakkan sapinya dan membuka gerbang.
"Ada surat?" Tanya si ibu lagi.
"Iya, Bu."
"Untuk siapa?"
"Untuk ibu Royati."
"Oh, itu saya." Ibu Royati pun mengambil surat dan menandatangani data penerimaan barang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah Ayudia Inara (End)
RomanceTersedia di playstore dan KBM 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Menikahi gadis lebih tua dua tahun di atasnya membuat Bayu memendam kesal. Bayu, seorang pria lulusan Oxford university di Britania Inggris. Seorang pria tampan yang begitu dicintai kaum hawa...