Pagi kembali tiba
Liani yang sudah siap bimbingan ke kampus, seketika teringat Bayu
" ini anak masa gue tinggalin sendiri? "
Dilihatnya Bayu yang masih tertidur pulas
Ia tak tega membangunkan bocah kecil yang sedang terpulas itu
Tapi ia juga tak bisa meninggalkannya sendiri" ayo bangun dong! Nanti gue telat nih "
Setelah ia memohon dalam hati, Bayu mulai terbangun
" mamah mau berangkat? "
Tanya Bayu setengah sadar" i.iya.. Kakak mau bimbingan "
" ikut... "
PintanyaLiani yang sudah rapih pun, terpaksa kembali menurunkan tas laptop dan ransel nya, yang kemudian ia siapkan pakaian dan sarapan untuk Bayu
" mandinya jangan lama-lama ya, pake baju langsung di kamar mandi, nanti selesai mandi langsung makan, kakak mau goreng telor dulu buat kamu sarapan, nih baju sama handuknya, udah sana cepetan! "
Ucap Liani" oke mah! "
Bayu langsung bergegas ke kamar mandi" kok gue jadi kayak ibu-ibu lagi ngurusin anak sih? "
Batin nyaSetelah 30 menit, akhirnya Bayu siap menemani Liani ke kampus
" nanti kalo ditanya, bilang aja ya kamu adek aku, jangan panggil mamah-mamah"
Tegas Liani saat berjalan menuju gedung fakultasnya" kenapa aku gak boleh panggil mamah? "
" ya..jangan pokoknya, panggil aja kakak, ya? "
" gak mau ah! "
Jawab Bayu" harus mau! Kamu harus ngerti dong! "
Bentak LianiBayu langsung terdiam dan memasang wajah sedih
Liani yang kesal, berjalan lebih cepat dan hampir meninggalkan Bayu
" aku sebel kalo mamah teriak! "
Ucap Bayu sambil menangisMelihat Bayu menangis, orang-orang di sekitar jadi banyak yang memperhatikan
" SSTTT! Jangan nangis disini dong.. Iya iya.. Kakak minta maaf, kamu boleh panggil apa aja deh! Mamah nenek tante buyut, terserah deh! Tapi jangan nangis plissss "
Bujuk LianiPerlahan Bayu berhenti menangis
Dan mereka segera menuju ruang dosen di lantai 3Bayu diminta untuk menunggunya di luar ruangan, sedangkan Liani bimbingan di dalam karena ia tak ingin banyak orang yang bertanya
" kamu tunggu sini ya, jangan kemana-mana, kakak gak lama kok "
Bayu mengangguk
Bayu hanya duduk di loby tanpa melakukan apa-apa sesuai perintah Liani
Selang berapa lama, seorang dosen keluar dari ruangan
Karena Bayu sedikit menarik perhatian, dosen tersebut menyapanya" Hai adek, nunggu siapa? "
Tanya salah seorang Dosen laki-laki" mamah "
Jawab Bayu singkat" oh mamah, lagi di dalem? "
Bayu mengangguk
" kenapa gak masuk aja?"
Tanya Dosen itu lagi" disuruh tunggu luar aja katanya "
" anaknya bu Darojah ya? "
Tanyanya lagiBayu kemudian menggeleng
Dosen itu lalu bingung, di dalam hanya ada Bu Darojah dan beberapa mahasiswi muda, dan sisanya adalah dosen laki-laki
" kamu anaknya bu siapa?"
" Liani "
" ha? Liani? Sejak kapan ada dosen namanya Liani? gak mungkin kan mahasiswi saya udah punya anak segede ini? eh.. Tapi mungkin juga sih.. "
Ucap batin dosen ituTanpa menghiraukannya lagi, dosen itu pun berlalu
Setelah hampir 1 jam, akhirnya Liani keluar
Ia keluar bersama Pak Narto, dosen pembimbingnya" Liani, kalo kamu semangat begini dari dulu, kamu udah lulus 2 tahun yang lalu "
Ucap Pak Narto saat di depan pintu ruang dosen" iya pak, saya akan lebih giat lagi! "
" mamaaah !"
Panggil Bayu yang berlari kearah Liani" mamah?"
Tanya Pak Narto" eh bukan pak, anu.. Em.."
Liani bingung bagaimana menjelaskannya" oh.. Jadi selama ini, kamu nunda skripsi karena ternyata sudah punya anak sebesar ini? "
Pak Narto pun takjub dengan Liani" eh bukan begitu pak.."
" baiklah, saya paham dan saya maklumi kalo begitu, ingat ya Liani, kalo bab terakhir selesai minggu depan, bulan depan kamu sudah bisa sidang dan bisa wisuda akhir tahun ini, ayo semangat!!"
Ucap Pak Narto dan ia pun bergegas pergi menuju Lift" apa? Akhirnyaaaaa.. Ada pencerahan dalam hidup gue "
Liani pun kembali mengingat perkataan Bayu
" dia bilang gue wisuda akhir tahun ini, kalo gitu... Tahun depan gue..... "
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Future Mother
Fiksi RemajaBagaimana jadinya jika kita didatangi oleh seorang anak yang mengaku sebagai anak kita di masa depan? Hal ini di alami oleh Liani, mahasiswi semester akhir, berusia 24 tahun yang tiba-tiba bertemu dengan Bayu, bocah kecil berusia 6 tahun yang mengak...