Senja sama halnya seperti dirimu
Rentang waktu ini berhasil membuatku pilu
Nestapa telah menyusahkanku
Meski begitu,
Senja akan tetap datang tanpa kutunggu
Bagaimanapun,
Senja juga akan pergi tanpa kusuruh
Pada akhirnya,
Aku sendiri yang merindumu
(Sajak rindu, Syawal Akad)
===***===
Negeri ini memang sangat unik. Pergantian empat musim membuatku sadar bahwa aku benar-benar berada di luar Negeri. Daun yang berguguran, hujan salju yang tebal, panas terik, kesejukan, hingga dinginnya malam, telah aku lewati selama satu tahun terakhir.
Literally, aku bahkan pernah mencicipi salju rasa Australia hehehe :D
Pergantian musim, menunjukkan betapa detailnya Allah menciptakan keseimbangan bagi hidup seluruh makhluknya. Empat musim ini, ternyata sangat berkaitan erat dengan firman-Nya.
"Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di Bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikannya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal." (Q.S. Az-Zumar 21).
Seperti manusia pada umunya, aku juga sempat mengalami culture shock. Banyak hal yang terjadi bahkan diluar dugaanku sendiri. Ketika aku pergi ke pasar swalayan, aku lebih sering melihat laki-laki yang berbelanja. Bukan hanya itu, Pak Ben–satpam kantor di Melbourne juga pernah bercerita bahwa beliau sering mengerjakan pekerjaan rumah. Beliau tidak malu untuk bersih-bersih rumah, belanja keperluan dapur, masak, mencuci baju, dan sebagainya. Tidak hanya Pak Ben, beberapa rekan kerjaku (laki-laki) juga sangat mengerti kesibukan, dan keinginan pasangannya.
Luar biasa so sweet!
Tinggal di negeri yang di dalamnya terdiri dari berbagai etnis masyarakat, membuatku banyak belajar tentang arti memahami stereotype yang sedang berkembang. Sangat normal jika aku bisa mendengar empat sampai lima bahasa berbeda dalam satu gerbong kereta. Sangat normal juga menjumpai orang Asia, Arab, Latin, Eropa timur bisa berbahasa Inggris dengan fasih menggunakan aksen Australia. Sebagai negara multikultural, warga negara Australia memang berasal dari hampir seluruh pelosok dunia.
Tak hanya itu, keunikan lainnya juga terjadi pada cara pandang, toleransi, kebiasaan, dan standar hidup yang sangat menarik. Lingkungan kerjaku khususnya, sangat menghormati busana yang aku kenakan. Sebagian dari mereka menanyakan alasanku menutup wajah dengan niqab, namun mereka paham letak batasan pada keingintahuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syawal Akad
RomanceJika kamu menyukai film seperti surga yang tak dirindukan, 99 cahaya di langit eropa, ataupun bulan terbelah di langit amerika, mungkin kamu juga akan menyukai cerita ini ^^ . . Abshari Fiana Zerlina || Maulana Hakim Badillah. Kisah ini memberikan...