Kila menatap kosong dosen yang sedang menjelaskan. Dua jam terasa lebih lama dari biasanya. Statitiska ekonomi jadi semakin membosankan karena pikirannya terbagi ke Jaemin.
Malam tadi, rasanya Kila mau mengutuki Jaemin.
Berani-beraninya dia bilang begitu disaat besoknya Kila ada jadwal ujian. Alhasil, hari ini Kila kuliah dengan mata sembab efek tidur setelah menangis.
"Mata lo kenapa?" , tanya Lucas tanpa suara yang dijawab dengan gelengan kepala mengisyaratkan gapapa.
Kila mengambil ponselnya. Menatap layar ponselnya. Miris. Puluhan pesan dia kirim ke Jaemin cuma mau menanyakan dimana keberadaannya malam tadi. Tapi, hanya jawaban singkat yang dia dapat.
From : Jaemine♡
Aku lupaHanya dua kalimat tanpa penjelasan kenapa dan kata maaf atas kelakuannya yang sangat menjengkelkan itu. Padahal seharusnya tadi malam mereka mau makan malam buat merayakan hari jadi mereka. Tapi, jahatnya Jaemin lupa.
Lupa. Yang nggak pernahnya Jaemin lakuin.
Berakhirlah malam penuh dengan tangisan. Dilupakan hari jadinya sama orang yang kita sayang. Sama pacar sendiri. Rasanya lebih sakit dari mergokin dia jalan sama cewek lain.
Ibarat kamu ada tapi tak dianggap.
•••
Satu hari nggak pernah terasa se-membosankan ini. Mungkin karena nggak ada Jaemin menemani Kila.
"Bengong aja lo. Kesambet nanti", kata Haechan yang baru datang dengan yang lain kecuali Mark Lee si manusia super sibuk.
"Kurang satu. Kemana?", jawab Kila bermaksud menanyakan keberadaan pacarnya, Na Jaemin.
"Biasanya sama lo kan?"
"Lagi enggak. Gatau ngilang."
Haechan hanya mengangguk. Bingung juga mau jawab apa karena emang Jaemin belakangan ini jarang sama mereka.
"Hi guys" kata si Mark Lee yang baru aja bergabung, bisa ditebak dia baru selesai dengan urusannya yang sangat banyak itu. "Loh Kila sendirian, pacar mana?"
Kila cuma menaikan bahu-nya. Malas menjawab karena dia emang nggak tau pacarnya itu kemana.
"Jaemin ada gerak-gerik aneh nggak di depan kalian?"
Haechan, Mark, Renjun, Chenle dan Jisung kompak menggelengkan kepala. Emang nggak ada gunanya nanya ke mereka ini. Suka nggak memberikan jawaban malah balik nanya.
"Eh, tapi belakangan ini si Jaemin emang kalo ngumpul sama kita suka langsung pulang, nggak pernah lama" jawab Haechan.
"Biasa anak mama", sahut Chenle yang nyatanya lebih anak mama dari Jaemin.
Benar kan. Tidak memberikan jawaban sama sekali. "Yaudah. Gue mau balik kelas", pamit Kila.
"Kil bentar", panggil Mark. "Gua mau ngomong, tapi nggak disini. Bisa ikut bentar?"
Raut wajah Kila udah bingung banget. Ada apa? Soalnya setau Kila, dia nggak pernah sedekat itu sama Mark, jadi merasa nggak ada sesuatu yang bisa diomongin.
"Oke, jangan lama."
"Demi apa Mark? Please, jangan bercanda, nggak lucu" kata Kila dengan mata berkaca-kaca. Sudah mau menangis tapi dia tahan. Malu dong nangis depan Mark.
"Ngapain sih gua bohong sama lo Kila. Nggak ada untung juga buat gua. Ini gua kasih tau karena gua kenal kalian udah lama. Siapa tahu kalo emang lagi ada masalah bisa di selesaiin baik-baik", jawabnya. "Kalo Jeno ada disini, mungkin dia juga sepemikiran sama gua."
Benar. Jeno. Dia butuh Jeno. Tapi Jeno lagi sibuk sama pacarnya di Auckland.
"Makasih Mark info-nya."
Mark mengangguk. "Cari tau dulu Kil, jangan langsung terima mentah-mentah informasi dari gua. Mana tau gua salah lihat. Bagus kalo salah lihat beneran."
Kila mengangguk. Setuju dengan pendapat Mark. Dia tetep harus cari tahu.
Biar gimana pun. Jaemin itu pacarnya. Yang udah Kila kasih kepercayaan penuh selama dua tahun ini bareng. Tega kalau sampe beneran Jaemin menghancurkan kepercayaan itu. Karena susah lagi buat percaya sama seseorang setelah dikecewakan.
"Dan, kalo lo butuh apa-apa, jangan sungkan ke gua ya? Anggep aja pengganti Jeno selama dia di Auckland."
"Iya makasih Mark."
Katanya semua hari itu sama. Nggak ada yang namanya hari sial. Tapi ternyata hari ini Kila sial.
Pertama, pesan singkat dari Jaemin yang bikin Kila nangis semaleman dan berakhir kuliah dengan mata sembab.
Kedua, berita dari Mark Lee.
***
lustforyoun"Lo kemaren harusnya dinner sama Jaemin kan? Gua liat dia sama Nakyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Bittersweet : Jaemin
FanfictionDi dunia ini, semua berputar. Kadang hidup kita diatas, kadang dibawah. Hari ini merasa manusia paling bahagia, besok bisa jadi manusia paling menyedihkan. Sama kayak pertemuan. Disetiap pertemuan pasti selalu ada perpisahan. Entah itu perpisahan ya...