[Na Jaemin]
Berantakan.
Kayaknya satu kata itu pas banget buat menjelaskan gua saat ini. Tanpa Kila, gua sangat berantakan.
"Gila Jaem, ternyata Kila sebegitu penting banget di hidup lo," kata Haechan sambil geleng kepala melihat keadaan gua sekarang.
Iya, gua se berantakan itu. Nggak ada yang ngingetin gua buat ini dan itu. Nggak ada yang menyemangati gua disaat gua lagi muak sama dunia perkuliahan. Nggak ada yang suka tiba-tiba random dateng ke kost-an gua cuman mau pamer dia punya tumbler starbucks baru atau mainan baru dari happy meal-nya McD.
Nakyung kemana? Ada. Dia selalu ada di samping gua tapi bukan berarti dia bisa melakukan semua yang biasa Kila lakukan ke gua. Mungkin gua nyaman dengan Nakyung di sebelah gua, karena selama ini gua selalu melakukan apapun sama dia. Tapi jujur, gua nggak ada niatan sedikit pun untuk ninggalin Kila ataupun pisah sama dia.
Nakyung itu cuman seseorang yang harus gua jaga sampai batas waktunya nanti. Dan setelah itu gua akan kembali ke rutinitas gua sama Kila. Tapi ternyata, semua nggak semudah bayangan gua. Banyak yang salah paham dengan hubungan gua ,Kila dan Nakyung. Bahkan berulang kali gua bilang ke Nakyung buat nggak memposting apapun yang buat orang salah paham, tapi ujungnya dia malah ngambek karena dikira gue marah-marah.
Belakangan ini, gua juga lebih menjaga jarak dengan Nakyung. Karena makin kesini gua makin curiga sama maksud dan tujuan dia apa selama ini sama gue. Karena beberapa kali gue ngomongin Kila ke dia, jawabannya selalu nggak enak.
"Kak, kenapa sih belakangan ini murung terus?"
"Nggak. Lagi mikir Kila aja."
"Yaudah sih dia udah ninggalin lo gitu kak, kenapa harus di pikirin lagi sih?" jawabnya dengan sangat enteng yang membuat gue menaikan kedua alis gue.
"Kyung, menurut lu, gua harus ketemu Kila atau nggak? Kacau banget nih gue."
"Duh kak! Nggak ada pembahasan lain selain Kila, Kila dan Kila. Capek tau dengernya."
"Ya kan lu adek gua, wajar dong gua nanya pendapat."
"Tanya aja tuh temen-temen lo kak. Males gue."
***
"Lo udah chat si Hyunjin?" Tanya Mark yang lagi jamkos dan menyempatkan ketemu gua.
"Udah. Bangsat banget asli si Nakyung."
"Kenapa? Separah itu?"
"Lo baca aja deh sendiri nih, gua sampe bingung mau ceritanya kayak gimana Mark. Selama ini gua baik sama dia karena keluarga dia sama keluarga gua juga baik, tapi ternyata anakanya kayak gini." Ucap gua panjang lebar sambil ngasih handphone nya, supaya Mark baca sendiri.
Mark gua lihat membuang nafas kasar. "Gila, sakit jiwa ini cewek kayaknya. Terus lo sekarang gimana sama Kila?"
Gua menaikan kedua bahu. Beneran nggak tau mau apa dan gimana gua ke Kila. Bersalah? Banget. Selama ini Kila udah ngingetin gua tapi bodohnya gua nggak percaya sama sekali sama Kila.
"Ajak ketemu aja, Kila nggak mungkin nggak ngerti setelah lo jelasin semua. Sekarang semuanya ada di tangan lo Jaem, mau balik ke Kila silahkan, nggak juga nggak masalah. Tapi balik atau nggak balik lo harus ngobrol sama dia, biar baik-baik kalo pisah juga. Jangan salah paham gini," kata Mark panjang lebar.
Gua cuman menganggukan kepala. Tanpa Mark kasih tau pun gua pasti akan ketemu Kila, kalau Kila mau.
"Kyung, sinting lo kambuh lagi ya?"
"Apaansih Hyunjin dateng-dateng begitu."
"Sumpah gua sebagai temen lo lama-lama malu, kapan sih lo berubah? Nggak capek jadi perusak hubungan orang terus?"
"Lo gatau masalah gue, diem aja deh."
"Tau. Masalah lo ada di otak lo itu."
Regards,
°calaisgood
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Bittersweet : Jaemin
Hayran KurguDi dunia ini, semua berputar. Kadang hidup kita diatas, kadang dibawah. Hari ini merasa manusia paling bahagia, besok bisa jadi manusia paling menyedihkan. Sama kayak pertemuan. Disetiap pertemuan pasti selalu ada perpisahan. Entah itu perpisahan ya...