Dulu, Renjun pernah bilang "Nggak ada yang murni pertemanan di antara laki-laki dan perempuan. Pasti nanti salah satunya akan ada yang suka atau jatuh hati duluan."
Dan nyatanya beneran terjadi. Jaemin dan Kila ternyata saling suka satu sama lain, saling sayang sebagai sahabat tapi juga lebih dari sahabat. Dan menjalin hubungan yang tadinya mereka harapkan akan selalu baik-baik saja.
Tapi, yang namanya kehidupan itu kayak roda yang berputar. Mungkin hari ini kamu menjadi pasangan paling bahagia karena saling mencintai dan memiliki satu sama lain, tapi ketika semesta lagi nggak memihak kamu bisa jadi pasangan yang paling menyakitkan. Karena banyak yang bisa bersama tapi belum tentu cocok untuk bersatu.
Nggak bisa bersama buat menjadi pasangan bukan berarti harus nggak bersama juga dalam bersahabat. Karena yang namanya takdir nggak ada yang tahu, mungkin sekarang Jaemin dan Kila nggak kembali tapi entah di tahun-tahun berikutnya.
"Kila," panggil Jaemin.
"Hm."
"Don't hm me."
"Masih aja sih? Kenapa Jaemin?" tanya Kila yang daritadi sedang sibuk di memandangi laptopnya.
"Masihlah. Sayangnya juga masih, ini jujur nggak lagi ngerayu."
Kila memutar kedua bola mata. Si Jaemin dan mulut manisnya sudah kembali mengganggu kehidupan Kila. Pengganggu yang dimaklumi kalau kata Kila.
"Alus bener, males ah."
"Aku minta maaf."
"Nggak capek minta maaf terus? Seharian ini udah berapa kali coba? Bisa-bisa aku berubah pikiran terus beneran benci sama kamu loh."
"Ya, jangan dong. Tega banget kamu?"
"Makanya udah diem, jangan minta maaf terus. Udah aku maafin."
"Kamu kapan berangkat?"
"Masih lama. Dua minggu lagi. Selama aku nggak disini selesaiin tuh skripsi kamu, mau jadi mahasiswa abadi?"
"Kamu disini aja makanya biar aku semangat kuliah."
"Nggak."
"Kila, mau bikin janji nggak?"
"Kalau aneh-aneh aku nggak mau."
Jaemin ketawa melihat reaksi Kila. Lalu Jaemin menutup laptop Kila dan menyuruh Kila menghadap Jaemin.
"Dengerin dulu. Nanti pas kamu udah berangkat buat lanjutin kuliah di Stanford, aku janji bakal rajin kuliah dan nyelesaiin skripsi aku secepatnya, aku bakalan jadi Jaemin yang lebih baik dari sebelumnya. Nanti Jaemin yang ini nih, yang sekarang masih berantakan, bakalan dapet gelar sarjana dan jadi lebih baik akan nyusul kamu kesana. Aku bakalan nyatain perasaan aku lagi buat kedua kali ke kamu, entah jawaban kamu nanti apa pokoknya kamu harus jawab jujur dari hati, nggak pake terpaksa karena kasian aku ngemis cinta," kata Jaemin panjang lebar.
"Ih apaan sih ngemis cinta."
"Deal ya? Permintaan terakhir aku nih sebelum kamu pergi."
Kila diam buat beberapa saat. "Oke deal. Apapun jawaban aku nanti, kamu terima?"
"Terima kok. Tapi kalo bisa kamu disana jangan deket sama cowok, biar hatinya tetep buat aku," sambungnya sambil kerawa.
"IDIH. Nggak deal kalo gitu. Masa ada peraturannya."
Jaemin mencubit pipi Kila pelan kemudian mengacak rambutnya. "Nggak kok. Bebas. Kamu mau sama siapa juga disana terserah, bukan hak aku untuk ngelarang. Nggak mungkin disana nggak ada yang naksir kamu. Orang gemes gini."
"Udah ah males Jaemin ngalus terus. Hush pulang sana," kata Kila sambil menggerakan tangannya mengisyaratkan Jaemin buat pergi.
Dan, semoga di tahun-tahun berikutnya kata-kata kalau "Tidak ada yang namanya pertemanan diantara lelaki dan perempuan" akan terjadi untuk kedua kalinya di pasangan yang sama.
The End
Val's corner :
Yang gemes sama moment terakhir Jaemin dan Kila mana suaranya???
Aku lega akhirnya bisa menyelesaikan cerita ini.
Terimakasih buat readers setiaku yang selalu vote dan comment cerita ini, yang selalu semangatin aku buat lanjut cerita ini. Me love you all!!♡♡
Nanti akan ada bonus chapter lohhh, tungguin yaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Bittersweet : Jaemin
FanfictionDi dunia ini, semua berputar. Kadang hidup kita diatas, kadang dibawah. Hari ini merasa manusia paling bahagia, besok bisa jadi manusia paling menyedihkan. Sama kayak pertemuan. Disetiap pertemuan pasti selalu ada perpisahan. Entah itu perpisahan ya...