Chapter-3

2.3K 113 7
                                    


Kring....kring....( Bunyi alarm).

Violet mematikan alarm nya yang sudah menunjukkan pukul 5. Violet mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi yang berada di dekat kamarnya, violet langsung melakukan ritualnya. 15 menit berlalu. Violet keluar dari kamar mandi dengan seragam sekolah lamanya. Dia mengucir rambut gaya ekor kuda menggunakan kucir yang selaras dengan seragamnya.

Violet memasukkan 2 buku kosong, 1 tempat pensil yang sudah lengkap dengan isinya, headset, handphone, tidak lupa novelnya ke dalam tas birunya. Karena sekarang baru pukul lima lebih dua puluh menit, ia memutuskan untuk membaca novel.

Sekarang menunjuk pukul enam kurang seperempat.Violet menuju tangga dan turun. Dia melihat bunda yang sedang memasak. Seperti biasa, dia menyapa bundanya.

"Pagi bunda!!" Sapa Violet dengan senyumnya.

"Pagi sayang!" Balas bunda.

"Ayah kemana kok belum kelihatan?" Tanya Violet.

"Ayah lagi mandi." Jawab bunda.

"Oh gitu, yaudah aku nonton TV dulu ya Bu!" Kata Violet.

"Ok" jawab bunda.

Violet berjalan ke ruang keluarga, dia mengambil remot lalu duduk di sofa panjang berwarna hijau. Dia menonton film yang ada di tv. Ayah nya yang sudah selesai mandi dan sudah berpakaian lengkap, ikut menonton TV.

Waktu menunjukkan pukul enam.

"Ayah, Violet ayo kita sarapan!!" Suruh bunda.

"Iya Bun." Jawab mereka bersamaan. Lalu mereka berjalan ke meja makan.

Mereka semua sarapan bersama.

Violet sudah selesai makan, dia berpamitan untuk pergi ke sekolah.

"Yah, Bun aku pergi sekolah dulu ya." Pamit Violet.

"Hati-hati sayang." Ucap Bunda.

"Ok bun." Jawab Violet yang sedang memakai sepatunya.

Violet berangkat ke sekolah seperti biasanya.

Di sekolah

Violet POV

"Wah itu ada Sasa di depan gerbang, samperin ah."

"SASA.."panggil ku sambil teriak.

"Duh Violet, gak usah teriak ngapa, Telingaku sakit tau." Sasa mengeluh.

"Iya, maaf Sasa."

"Eh Violet kita di kelas A kan?" Tanya Sasa.

"Iya, kita sekelas, ayo ke kelas bareng."

"Ayo." Ucap Sasa

Sesampai di kelas banyak pandangan yang menuju ke arah aku dan Sasa. Tetapi aku sudah tidak heran, karena dulu aku juga pernah diperlakukan seperti ini.

"Violet kenapa kita dilihatin terus? Tanya Sasa dengan raut wajah cemas.

"Abaikan saja, itu tidak penting." Jawab ku.

Ketika aku melihat seorang perempuan tiba tiba aku mendengar sesuatu.
"Wah dia cantik banget." Aku kaget suara dari mana itu. Sudahlah biarkan.

"Sa, ayo kita duduk disana." Sambil menunjuk meja kosong di pojok kanan belakang dekat jendela.

"Ya." Jawab Sasa.

Aku duduk didekat jendela dan Sasa di samping ku. Aku melihat seorang perempuan yang sedari tadi melihat ku, tiba-tiba aku mendengar "wah nanti aku mau kenalan sama dia".

The Element GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang