Chapter 9

1.3K 67 4
                                    

Seorang gadis masih meringkuk di kasurnya.

"Hoamz." Gadis yang tak lain bernama Violet itu menguap dan langsung meregangkan tubuhnya.

Dia berjalan keluar kamar untuk pergi mandi. Saat dia akan masuk, ada temannya yang berlari masuk ke kamar mandi.

"Loh, Renata kenapa lari lari ya? Sudahlah biarkan saja" batin Violet.

Aku pun masuk ke kamar mandi dan langsung melakukan ritual seperti biasanya.

------------

Sekarang violet dan dua temannya sudah berada di ruang makan dan siap untuk sarapan. Seperti biasa, mereka mencuri banyak perhatian. Karena teman sekamar Violet ini termasuk orang yang di segani, ditambah lagi salah satu dari mereka mempunyai kakak yang termasuk most wanted.
Violet juga bingung kenapa dia bisa satu kelas bahkan satu kamar dengan mereka.

Violet dan temannya memesan makanan.

"Kakak nanti kesini gak ya?"gumam Kayla.

"Emang kenapa kay, kok nyari kak Keano?" Tanya Renata penasaran.

"Ada barang yang harus kukasih ke dia." Jawab Kayla.
Kami pun hanya ber oh ria dan menyantap makanan yang sudah di depan mata.

Setelah kami sudah menghabis kan sarapan masing masing, kami memutuskan menunggu kak keano sebentar.

Namun, yang ditunggu tak kunjung datang, dan kami memilih langsung pergi ke kelas karena bel akan segera berbunyi.

Saat di perjalanan kami bertemu Mrs. Michel yaitu guru yang bertanggung jawab di kelas J1 yang mengajar pengendalian elemen.

"Violet,  tunggu sebentar! Dan kalian berdua masuk ke kelas terlebih dahulu!" Suruh Mrs. Michel.

"Baik Mrs." Jawab Kayla dan Renata serempak dan berjalan menuju kelas sedangkan aku mengikuti Mrs. Michel.

Setelah beberapa bel berbunyi, Mrs. Michel masuk ke kelas diikuti oleh ku. Semua pandangan tertuju ke depan.

"Anak-anak perkenalkan dia murid baru yang akan menjadi teman baru kalian. Silahkan perkenalkan dirimu."

"Hai, nama ku Violet Veronica." Ucapku sambil memasang wajah datar. Tetapi, semua orang langsung mematung dan mengagumi wajahku.

"Ada yang mau ditanyakan?" Tanya Mrs. Michel.

"Dari keluarga apa? Mana ga ada marganya, tapi kok bisa masuk kelas ini? Pasti cuma karena sogokan dari wajahnya " kata salah satu siswi sambil tertawa. Temannya yang lain pun tertawa.

"Kalo sudah, sekarang kamu boleh duduk di sebelah kenan." Suruh Mrs. Michel yang ku jawab dengan anggukan dan berjalan mendekati bangku disebelah cowok itu.

"Hai aku Kenan Derfed Heryon." Katanya sambil mengulurkan tangan.

"Violet." Balasku sambil membalas uluran tangannya dengan wajah datar.
Yah, bisa dibilang tidak sopan, namun dia hanya melakukannya pada laki-laki.

"Mari kita lanjutkan materi kemarin, buka boon(book online) kalian!" Pinta Mrs. Michel.

Semua murid melakukan semua perintahnya, aku bingung cara kerjanya bagaimana.

"Kenan, bagaimana cara menggunakannya?" Tanya ku dengan sopan namun tak menghilangkan wajah datarku.

"Oke, jadi kita hanya tinggal menekan tombol ini, lalu kita cari, kemarin kita mempelajari sampai sini, dan kamu tandai saja." Jelas Kenan yang kusimak dengan sungguh sungguh.

"Makasih" ucapku.

Pelajaran berlanjut membahas tentang pengendalian elemen masing-masing.

.
.
.
Kring.... Kring...
Terdengar suara bel yang nyaring pertanda waktu istirahat.

"Violet, ayo ke kantin!!" Ajak Kayla.
Aku mengangguk setuju.

Selama dilorong Renata dan Kayla bergurau dan aku hanya memperhatikan kadang tersenyum tipis gara gara tingkah mereka. Kami juga menjadi pusat perhatian, tapi tak kami hirau kan.

Kami pun sampai dan segera mencari meja yang bisa kami tempati.
Setelah itu, kami memesan makanan dan memakannya diselingi dengan perbincangan.

"Ren, Kay kalian mau anter aku ke taman dekat kantin gak?"

"Loh, kenapa kesana, taman itu kan dah gak dipakai." Jawab Renata.

"Taman itu juga dah gak terawat, terus kalo aku denger rumor rumor dari senior, taman itu katanya mengurung seseorang yang misterius." Jelas Kayla.

"Oh, aku juga tau cerita itu, katanya dulu ada senior yang lewat situ trus kayak ada cewek yang ngeliatiin dari dalem, trus kejadian itu berulang terus sama beberapa senior, dan katanya cewek itu kayak nyari seseorang." Jalas Renata.

"Mmm tapi kalian mau kan anter aku ?"

"Boleh sih, sekalian mau lihat keadaan tamannya sekarang gimana." Jawab Kayla yang juga disetujui oleh Renata.

Kami pun beranjak dari kursi dan mulai berjalan menuju taman itu. Lorong antara taman dengan kanti terlihat sepi karena lorong ini memang jalan buntu dan hanya menuju ke taman itu.

Sesampai di depan pintu, kami membukanya bersamaan. Kami melihat kesekeliling ternyata, taman ini banyak rumput liar yang bertumbuhan.

"Ayo kita lihat kesana!" Tunjuk Renata. Aku dan Kayla hanya menurutinya.

Kami semakin dalam masuk ke taman. Lama kelamaan banyak bunga yang bermekaran, dan sepertinya wilayah ini lebih terawat.

"Vio, Ren kok disini bagus banget dan anehnya wilayah sini kok kayak terawat ya? Tanya Kayla bingung.

Tiba-tiba bel pun berbunyi.

Kami berbalik menuju ke kelas. Sebelum kekelas aku melihat bunga emas dan aku mengahapiri dan membawa pot yang ditanami bunga itu.

Setelah tiba di kelas aku menaruh bunganya di dekat ku.

Sekarang pelajaran pengendalian hewan dan patner.

"Anak-anak apakah semua sudah dapat patner kalian?" Tanya Mr. Roland.

"Ada beberapa siswa yang belum mendapatkan patner Mr." Jawab teman kelasku.

"Hmm, kalo begitu ayo kita menuju ke Utara gedung." Kata Mr. Roland.

Aku membawa pot bunga ini dan mengecilkannya, lalu ku masukkan ke kantong bajuku. Kamu sampai di Utara gedung yang ternyata langsung berhadapan dengan hutan.

"Bagi siswa yang sudah mendapat patner, kalian harus memperdekat dan melatih kekompakan kalian, dan bagi siswa yang belum mendapat patner kalian carilah patner di hutan tersebut. Mulai jalan kan tugas kalian."

Para siswa mulai menjalankan tugas mereka masing-masing termasuk aku yang sudah mulai berjalan ke tengah hutan.

Di tengah hutan aku melihat sekeliling, bingung mau ke arah mana. Tak lama aku memutuskan untuk mencari sumber mata air terdekat, karena tenggorokanku mulai kering.

Setibanya disungai yang penuh warna yang berkilau, aku tak berani meminumnya, takuknya itu adalah racun.

Sraakk... Sraakk....

Tiba-tiba ada bunyi dari semak samak.

"Tunggu!!"

•••••••••••

Hai semua! Mohon maaf gk up lama ya😌
Maaf banget yaa

The Element GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang