Untungnya Yoongi tidak ada dirumah selama 3 hari, jadi Valleta bisa mengajak Nara kerumah ayah dan ibunya di Daegu.
Mobil mereka telah sampai di perkarangan rumah asri nan indah. "Nara.. " sapa seseorang di taman, mereka ibu dan ayahku. "halemoni.. Haleboji.." panggil Nara dan berlari memeluk mereka.
Valleta tersenyum kecil, melihat Nara-gadis kecil itu sudah terbiasa dengan ayah dan ibuku. Bahkan sekarang gadis kecil itu bergelayut manja di lengan halemoninya.
"Bagaimana keadaanmu?" kali ini ayah bertanya padanya. Valleta menoleh kearah wajah tua ayah yang khawatir dengan keadaannya. "Ayah tidak usah khawatir aku baik-baik saja"
"Syukurlah, berbaik-baiklah pada Yoongi. Dan jangan terlalu memikirkan yang membuatmu pusing" Valleta tersenyum bahkan menampakkan gigi putihnya.
"teh sudah siap, ayo masuk eomma, haleboji" panggil nara dengan suara imutnya. "Ya.. Cucu kesayangan haleboji.. Ayo Valleta, Nara sudah memanggil"
Valleta mengangguk dan mengikuti ajakan sang ayah untuk masuk kedalam.
*
"Teh halemoni enak, Nara ingin lagi" ucap Nara sambil mengarahkan gelas plastik miliknya. "Ya halemoni akan tuangkan untukmu"
Gadis kecil itu menoleh lagi kearah Valleta yang asik berbincang pada ayahnya. "Eomma, Nara lapar" ucap Nara lirih pada Valleta sambil menguncangnya, semua menatap Nara dan membuat semuanya tertawa, menikamati bagaimana imutnya gadis kecil itu merajuk.
"Nara lapar? Halemoni sudah siapkan makanan yang enak. Kajja" ajak ibu pada Nara. Gadis itu mengangguk dan meninggalkan tehnya yang tersisa. "Ini sudah waktunya makan Siang" ayahnya mengajak Valleta juga makan. Valeta mengangguk dan mengikuti acara makan siang bersama.
*
Nara merasa begitu sedih ketika harus kembali lago ke Seoul, menginggat Yoongi akan kembali nanti malam, jika Valleta dan Nara tidak di rumah maka apa jadinya."Halemoni dan Haleboji sangat menyayangimu Nara" ucap Ibu sambil mencium cucunya. Sungguh, Valleta juga tak tega melihat nara yang menangis. "Halemoni hiks..."
"Sudah sayang, appa akan mencari Nara jika Nara tak kembali, ayo appa pasti membelikan mainan untuk Nara"
"Mainan? Banyak?" tanya gadis kecil itu sambil mengusap matanya dari airmata.
"iya" lanjut Valleta ketika berhasil menghentikan tangisan gadis kecil ini. Valleta kembali menatap ibu dan ayahnya, berniat untuk pamit.
"Hati-hati" ucap sang ayah sambil memeluk putri dan cucunya.
Nara melambai-lambaikan tangannya saat mobil akan melaju di jalanan daegu. "Dah... Halemoni... Haleboji"
*
Pukul 10 malam, Valleta dan Nara sudah sampai di Seoul. Jalan tol mempermudah mereka untuk segera sampai di Seoul. Valleta keluar dari kamar Nara seusai menidurkan kembali gadis kecil itu.Pintu utama terbuka, menampilkan Yoongi dengan wajah lelah. Keadaan pria itu agak kacau dengan rambut sedikit acak-acakan.
"Bagaimana? Pekerjaanmu? 3 hari tanpa dirumah dan pergi meninggalkan gadis kecilmu untuk memperlancar kepuasan birahimu?" kata Valleta baru saja turun. Yoongi menatap kesal istrinya. "Aku bekerja, bukan untuk memuaskan birahiku. Lagipula kau istriku buat apa aku mencari orang lain selagi kau itu istri sahku hem"
Valleta mendengar ucapan Yoongi membuatnya jijik, benar-benar seorang Min Yoongi. "Mandi sana badanmu bau" kata Valleta sambil meninggalkan Yoongi sendirian di ruang tamu itu. "Hey.. Setelah aku mandi ya? Siap-siap"
"Dasar mesum! Aku tidur di kamar Nara saja"
*
Valleta gemas melihat Nara, sudah sedari tadi saat dia baru selesai memasak sarapan pagi. Pasalnya gadis kecil berusia 4 tahun itu sedang makan dengan suapan ahjumma kang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seesaw ✔️
FanfictionValleta menerima tawaran Yoongi untuk menjadi istrinya. Berharap akan mendapatkan keuntungan namun sayangnya banyak kejadian tak terduga merundungnya. *** Yoongi, pria berusia hampir 30 itu mau tidak mau harus menikah dengan rivalnya dulu, Valleta K...