(21)Beraksi(2)

204 32 2
                                    

Yugi mengembangkan senyum sinis nya"Siapa takut"

Sedangkan Jusa, Gisa, dan Yena sudah kalang kabut memikirkan nasibnya ketika Yugi mengetahui segalanya.

"Ehm, mas?aku mau ke kamar dulu ya sama anak-an--"

Tzuyu memotong ucapan Jusa dengan pedasnya"Jangan lari dari masalah, ketara banget sih kalo tante pelakunya"

"Heh lo!Gapunya sopan santun apa sama yang lebih tua?!"Gisa menyentak

Tzuyu tersenyum miring"Setinggi apapun derajat manusia dan sehebat apapun pencapaian manusia apabila dia berlaku licik, maka seekor anjing liar akan lebih baik dari mu"

Semua nya merasa puas karena Jusa terpojok ucapan Tzuyu yang memang terkenal sangat pedas itu.

"Tuan ini laptopnya"Bibik yang tadi membukakkan pintu untuk merela tadi memberikan laptop berlogo apel digigit itu kepada Yugi, karena sebelumnya Yugi sudah meminta bik Inah mengambilkannya di ruang kerjanya.

Yugi lalu membuka laptopnya dan mulai menyetting untuk bisa melihat vidio rekaman CCTV

"Kejadiannya seminggu yang lalu"Celetuk Jungkook

Yugi melihat rekaman seminggu yang lalu. Dari mulai Jusa yang menyeret Jisoo secara kasar lalu di hempaskan ke lantai dapur yang dingin. Di situ juga Yugi melihat Jusa yang tidak memperbolehkan Jisoo makan di meja makan.

Ibu dan anak itu sudah menundukkan kepala nya.

"Sayang, kok ga ada rekaman tentang Jisoo yang ngembil jam sama kalung kita di CCTV ini?"Tanya Yugi lembut

Semua yang disana terkejut dan Jusa langsung bersorak gembira dalam hatinya.

Yugi memejamkan matanya sejenak lalu kembali menatap Jusa, istrinya.

"Kalo rekamannya gaada berarti apa dong?"Yugi masih tersenyum dan menjeda ucapannya.

"ITU ARTINYA ANDA TELAH MENIPU SAYA BAJINGAN"Yugi meledak amarahnya sudah sampai diubun-ubun.

Yugi melempar laptop nya keras.Ia menghampiri Jusa, hendak menampar wanita itu namun sebuah tangan menahannya.

"Ayah, jangan gitu. Jisoo gapapa kok"Jisoo menangis

Yugi lantas memeluk putrinya itu dengan kasih sayang.

"Maafin ayah ya sayang, ayah kemarin capek banget sampe gabisa berfikir jernih"Yugi menyesal telah melakukan perbuatan itu kepada Jisoo, dan bodohnya mengapa ia percaya saja ditipu seperti itu.

Jisoo melepas pelukan ayahnya

"Ayah"Panggil Jisoo lirih

"Ya sayang?"Jawab Yugi mengelus lembut surai putrinya

"Jisoo pengen minta sesuatu"

"Kamu pengen apa sayang?"

"Jisoo pengen tinggal di apartemen yah"

Yugi mengerutkan kening nya"Loh?Kenapa mau pindah ke apartemen?"

"Jisoo pengen bebas yah, Jisoo juga gamau dianggap babu disini. Lagian ayah juga jarang dirumah kan?"

Yugi tersenyum, mengelus lembut rambut Jisoo yang terurai"Iya, kamu boleh tinggal di apartemen. Nanti ayah kirimin uang bulanan buat kamu"

Jisoo memekik girang lalu memeluk ayahnya erat"Makasiii ayah"

Yugi melepas pelukannya lalu menatap Ibu dan anak itu dengan tatapan tajam

"Kamu gabisa cerai in aku mas, karena setengah saham perusahaan kamu itu milik keluarga aku"Ucap Jusa dengan smrik diwajah nya

Yugi tersenyum miring"Ayah kamu diambang kebangkrutan sekarang. Jadi dia yang bergantung sama saya"

Jusa sedikit terkejut lalu kembali tersenyum miring"Kontrak kita menikah itu 3 tahun, sedangkan sekarang baru 2 bulan"

"Terserah saja, saya tidak peduli. Saya juga tidak akan menceraikan mu sebelum 3 tahun. Bersenang-senang lah sesuka hati kalian selagi masih menjadi keluarga saya"

Yugi melenggang pergi meninggal kan mereka.

Can We Be Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang