Lonceng sekolah pun berbunyi, murid -murid pun bersorak gembira.
"Yuhu... home i'm kambek!" teriak Shofi bersorak gembira.
"Yah... kok pulang sih?padahal masih semangat nih belajar," ucap Rasya kecewa. Definisi anak rajin.
Plakk
Khaira menjitak pelan Rasya, ia heran melihat sahabatnya ini. Memang aneh. Apakah Rasya merupakan manusia langka? Entahlah.
"Aduh Rara lo terlalu rajin banget, gue aja pusing tujuh keliling nih, ini fisika aja udah 4 jam.Lo mau tambah berapa jam lagi?" Ucap Khaira gemas. Emang ya orang pinter itu emang beda dari yang lain.
"Hm... tambah 2 jam lagi dah ampe jam 5," ucap Rasya. Rasya berpikir fisika itu adalah mata pelajaran yang sangat menyenangkan, walau guru nya rada gila.
Shofi dan khaira hanya menggeleng kan kepala nya. Ia mengutuk Rasya dalam hati dan melantangkan, tolong musnahkan spesies langka ini.
"Eh anjir, lo mau balik apa kagak? Gue mau siapin,tapi lo pada malah gibah. Sinting emang,"teriak Andre yang pusing melihat ciwi-ciwi RSK.
-
Rasya, Shofi dan Khaira berjalan menuju gerbang sekolah, mereka menunggu jemputan.
" Ra,Pia... ke rainbow cafe yuk, " ajak Khaira. Khaira emang orang kaya, ia merupakan anak pengusaha kuliner. Duitnya ngalir teros woy.
"Khai,gue mau kerja nih dapet shift sore jam set 5," terang Rasya sembari melihat jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangannya.
" Khai,gue juga gak bisa dikarenakan gue lagi mode kanker" ucap Shofi lesu. Sudah beberapa hari ia berada di mode kanker. Hidup pun tak berarti.
"Hah?Lo kena kanker?!" teriak Rasya dan Khaira bersamaan.
Shofi hanya menepuk jidatnya. Kedua sahabatnya ini terlalu polos.
"Nggak lah,kalian kudet bat sih. kanker itu kantong kering," ucap Shofi yang mencebikkan bibirnya.
"Oh gitu," Khaira dan Rasya hanya mengganguk.
"Gimana nih jadi gak?"tanya Khaira memastikan.
" Gue sih mau ikut, tapikan gue kerja sore ini,"
"Walah... ini baru jam 3, santuy aja," rayu Khaira yang mengedip-gedip matanya.
"Gue traktir ampe puas deh, kalo perlu kalian makan dan minum sampe muntah, gue bayarin," tawar Khaira.
Rasya dan Shofi saling menatap dan mengangguk semangat.
"Lumayan dah makan gratis,"batin Rasya dan Shofi.
Skip--
Sesampainya di cafe rainbow. Rasya, khaira,dan Shofi duduk dibangku paling pojok.
"Khai, beneran nih traktir kita?" ucap Shofi meyakinkan perkataan Khaira.
"Beneran dah,makan sepuasnya," ucap Khaira sambil mengotak-atik HP Iphone nya.
"Mbak!" ucap Rasya yang memanggil dan melambaikan tangan ke arah pelayan cafe.
Pelayan itu menoleh kearah ketiga gadis yang masih berseragam SMA itu. Dan dia datang menghampiri nya.
"Mau pesan apa dek?"ucap pelayan itu ramah.
"Pesen apa nih?" tanya Rasya kepada dua sahabat nya ini.
Shofi dan Khaira membolak balikan buku menu itu.
"Gue pesen strawberry milkshake 1,dan cheesecake 1," ucap Khaira.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASYA
Teen FictionCinta, Sebuah kata yang mampu membuat ku bahagia dan hancur dalam waktu singkat. Rasa itu kian menggebu, hingga aku tak sanggup menahannya. Hari itu pun tiba, saat dia menggengam tanganku dan mengatakan kalimat yang ingin ku dengar sedari dulu. T...