Author POV
Jam pertama,kedua sudah berakhir dan sekarang adalah jam istirahat. Banyak murid-murid yang berbondong-bondong ke kantin untuk mendapatkan asupan gizi.
Tetapi tidak dengan Rasya,Khaira,dan Shofi, mereka masih bergelut bersama buku dan pulpen."Ra,gue pinjem yah buku fisika lo. Gue mau nyalin rumus. Besok gue kembaliin," ucap Skhofi yang membereskan buku-bukunya.
"Yaudah... pinjem aja, tapi inget yah besok kembaliin. Soalnya gue mau latihan soal," ucap Rasya yang menyodorkan buku fisika nya ke Shofi.
"Ekhm... Khai. lo ikut sama gue, Bu endah manggi kita ke kantor, " ucap Andre tiba-tiba datang ke kelas.
"Hm... yaudah. Oh ya Ra,Pi... lo duluan aja ke kantin,kayaknya gue gak jajan soalnya dipanggil sama bu Endah," ucap Khaira yang malu-malu meong karna kehadiran Andre,dan dia pun pergi bersama Andre ke kantor.
"Pi... lo udah beres! yuk ke kantin," ucap Rasya yang merangkul Shofi menuju kantin yang berada di lantai dasar.
Di kantin, sudah ramai seperti biasanya. Rasya dan Shofi pun mencari tempat duduk, mereka pun melihat bangku kosong yang berada dipojok.
"Ra.. lo mau pesen apa? Biar gue yang pesen," tanya Shofi.
"Gue mie goreng extra pedes dan jus alpukat," ucap Rasya.
"Oke lo tunggu yah,bentaran aja kok," ucap Shofi yang meninggalkan Rasya menuju lapak mpok Cucun.
Lima menit kemudian, Shofi datang membawa nampan yang berisi mie goreng,nasi goreng, dan jus alpukat.
"Ini Ra,silahkan dimakan," ucap Shofi yang menyodorkan mie goreng dan jus.
"Thanks Shofi yang cantik," ucap Rasya.
Mereka pun menikmati makanan nya. Kemudian Rasya melihat sosok yang menjadi penghuni hatinya yaitu Dimas. Shofi pun bingung melihat Rasya yang termenung, ia pun melihat sosok yang menjadi pusat perhatian Rasya.
"Ra, lo belum move on dari dimdim?" tanya Shofi yang menyadarkan Rasya dari lamunan nya.
"Hm,gimana ya? Gue gak bisa, Hati gue udah cinta sama dia,"ucap Rasya lirih.
Shofi menggelengkan kepala nya, sepintar apapun dia kalo udah kepincut virus cinta itu pasti akan goblok."Lo gak cape apa bertahan? Udah enam tahun lo?" ucap Shofi yang prihatin mengenai cinta sahabatnya ini.
Seperti yang Shofi tau, Rasya menyukai Dimas sejak kelas 1SMP. Memang Rasya,Khaira,Dimas,Aditya,dan Andre satu kelas sejak SMP. Shofi kira Rasya telah move on dari Dimas tapi semua itu terasa mustahil.
"Gue akan pergi kalau hati udah gak sanggup lagi," ucap Rasya yang menatap Dimas makan dan berbincang bersama Aditya.
"Lo semangat yah! gue yakin suatu saat dimdim akan tau perasaaan lo, " ucap Shofi yang menggengam tangan Rasya.
"Pi, lo masih suka sama Iqbal anak Ipa 2?" tanya Rasya. Oh ya, Iqbal merupakan anak pindahan dari jakarta. Sejak pandangan pertama, Shofi menyukai Iqbal. Namun, sayangnya Iqbal telah menemukan tambatan hati yaitu Natasha Karinda, anak kelas 11 Ips 4.
"Masih sih,tapi Iqbal udah punya pacar dan pacarnya tuh adkel kita anak kelas 11 ips4,"ucap Shofi.
"Oh,si Natasha.Gue pernah liat di perempatan deket rainbow cafe, yang gue liat tuh mereka boncengan," ucap Rasya yang memanasi Shofi. Rasya menahan tawa nya, melihat wajah Shofi yang merah padam.
"Udah ah! Jangan bahas dia lagi! Mual gue dengernya," ucap Shofi kesal terhadap sahabatnya.
"Makanya tuh berjuang. liat tuh Khaira pepet terus si Andre," kata Rasya yang menceramahi Shofi. Shofi hanya mengutuk Rasya dalam hati.
"Gue mah gak mau kek gitu anjir.Malu-maluin aja ish," ucap Shofi yang bergidik jijik.
"Ra... lo udah selesai, masuk yuk udah mau bel nih," ucap Shofi yang sudah menghabiskan makanannya.
"Yaudah,eh bayar dulu!lo mah main kabur ae!" teriak Rasya .
Dimas dan Aditya melihat aktivitas Rasya dan Shofi.
"Lo harus ngelakuin ini. Kalo emang lo cowok sejati," ucap Aditya yang tersenyum.Aditya membisiki Dimas. Dan Dimas mengganguk.
"Oke bakal gue lakuin,"Hallo guys..ini part ke2
Tunggu kelanjutan nya yah..
Sorry kalo ceritanya gaje
Jangan lupa VOTE dan COMENTRevisi
17 april 2020
Riyanti
KAMU SEDANG MEMBACA
RASYA
Teen FictionCinta, Sebuah kata yang mampu membuat ku bahagia dan hancur dalam waktu singkat. Rasa itu kian menggebu, hingga aku tak sanggup menahannya. Hari itu pun tiba, saat dia menggengam tanganku dan mengatakan kalimat yang ingin ku dengar sedari dulu. T...