8-Really?

135 34 14
                                    

"Kamu kembali setelah kepergian itu, sebagian diriku masih menyisakan sedikit ruang untukmu, namun sebagian lain menolak kehadiranmu"

-Afwan

Afwan tidak pernah menyesal telah melepaskan Erlin dalam hidupnya, ini semua terjadi karena kemauan Erlin sendiri, lalu kenapa disini seolah-olah Erlin yang merasa tersakiti?
Memang dasarnya lelaki selalu salah dimata perempuan.

Afwan terpaku sesaat kala membuka pintu rumahnya dan melihat mobil Erlin yang terparkir didepan pagar. Tanpa berpikir panjang, Afwan menghampiri mobil itu dan mengetuk kaca jendelanya.

"Er," panggil Afwan pada sosok yang tengah berada didalam mobil berwarna putih tersebut.

"Hey fan, good morning," sapa cewek itu setelah membuka kaca jendela mobil sambil tersenyum lebar pada Afwan.

"Morning, kamu ngapain disini? Kenapa nggak masuk dari tadi?"

"Emm, aku mau ngajakin kamu berangkat bareng, nanti aja pas pulang sekolah aku mampir."

"Tapi kan-"

"Udah, daripada kamu naik sepeda ntar capek, yuk!" seru Erlin setelah turun dari mobil dan menarik tangan Afwan untuk masuk kedalam mobilnya. Afwan hanya menurut, toh niat Erlin baik, kan?

Cowok itupun mengendari mobil dengan santai karna jarak yang tidak terlalu jauh. Lagi pula hari masih terlihat sangat pagi, jadi tidak akan ada kemacetan yang menghambat perjalanan.

"By the way Fan, groupband Korea kesukaan kamu apa?" tanya Erlin dan langsung mendapat tatapan aneh dari Afwan, "Kamu kenapa nanya itu?"

"Emangnya kenapa? Aku kan cuma nanya."

"Bukannya dari dulu kamu nggak pernah suka sama hal berbau Korea?"

"Iya, itu kan dulu. Tapi sekarang aku udah suka, bahkan kemarin aku udah belajar dancenya black pink banyak banget," terang Erlin sambil tersenyum ria pada Afwan.

"Kamu belajar sama siapa?" tanya Afwan yang masih merasa keheranan.

"Sepupu aku, dia jago banget ngedance. Pokonya dia tuh k-popers garis keras, makanya aku belajar dari dia."

"Sepupu kamu yang mana?"

"Ada deh pokoknya," cetus Erlin yang dibalas helaan nafas oleh Afwan.

Tidak lama berbincang, mobil Erlin telah memasuki halaman sekolah SMA Batavia, mereka pun turun setelah memarkirkan mobil dan berjalan beriringan memasuki kelas.

"Makasih ya udah mau berangkat bareng sama aku," ujar Erlin yang segera ditandas oleh Afwan, "Aku yang makasih karna udah nebeng."

"Ngga papa kok, justru aku seneng kita bisa barengan kek dulu lagi."

"Oke, ini kunci mobilnya," balas Afwan sambil menyerahkan kunci mobil itu pada Erlin. Setelah itu, Afwan mendahului Erlin masuk kedalam kelas yang masih terlihat sepi.


***


"Lo balikan sama Erlin?" tanya Sam dengan memelankan suaranya di sela-sela pelajaran fisika yang terasa membosankan.

FANBOY SARUNGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang