Afwan Maulana, namanya mendadak di perbincangkan saat dia secara terang-terangan mengundurkan diri dari ketua OSIS. Banyak yang kecewa, tidak terima bahkan marah padanya. Salah satunya yaitu sahabatnya sendiri, Sam.
"Lo goblok banget sih Fan, gue udah capek-capek kampanyein lo ke semua anak. Dan dengan entengnya lo ngundurin diri gitu aja?" Sahabatnya itu terus merajuk kesal saat mengetahui kejadian kemarin. Dia merasa sangat kesal pada Afwan.
"Abisin aja sekarang." Afwan membalas dengan nada tak kalah juteknya.
"Wah, fix gila lo," pekik Sam sambil menunjuk-nunjuk cowok itu.
"Bodo', gue ngelakuin sesuatu juga pasti ada alasan." Afwan menanggapi dengan nada sarkasnya.
"WOI," teriak seorang cowok yang datang tiba-tiba seperti jalangkung. Dia adalah sahabat kedua Afwan yang bernama Figo. Meskipun berbeda kelas, tapi Figo selalu setia menghampiri Afwan dan Sam. Well, Figo adalah anak kelas 11-IPS, sedangkan Afwan dan Sam kelas 11-IPA 1. Mereka bisa kenal dekat juga karena organisasi siswa intra alias OSIS.
"Ngapain lo kesini, Bambang," ucap Sam menyambut kedatangan cowok itu. Fyi, Bambang adalah nama Bapaknya Figo sehingga semua anak lebih akrab menyapanya dengan sebutan itu. Dan Figo sendiri juga merasa 'bodo amat' dengan panggilannya.
"Terserah gue SAM—SUL," balas Figo meledek, Afwan hanya menggeleng heran melihat tingkah kedua sahabatnya yang tak jauh beda dengan kelakuan bocah SD.
"Jangan berantem disini bego', ganggu gue aja." Afwan menyahut sambil mengayunkan tangannya sebagai tanda mengusir.
"Sensi amat lu abis putus sama Erlin," celetuk Figo alias 'Bambang' ceplas-ceplos.
"APA? LO PUTUS SAMA ERLIN?" Sam menyahut sambil memberikan tatapan sarkastik pada Afwan.
"Apaan dah, drama banget." Afwan berdecak sambil memasang wajah datarnya.
"Fix, pengen gue abisin sekarang lo. Kecewa banget gue, sumpah! Udah ngundurin diri dari ketos, plus mutusin cewek sebaik Erlin. Lo punya kepribadian ganda apa gimana?" Sam masih tidak mengerti dengan sikap sahabatnya itu, dia heran apa yang sebenarnya terjadi dengan Afwan
"Nih." Afwan berucap sambil memberikan handphone-nya setengah membanting.
Disitu, Figo dan Samsul langsung merapat dan melihat isi chat terakhir dari Erlin. Sam langsung memasang wajah kagetnya. Sedangkan Figo terlihat biasa saja karena dia sudah tau hal itu dari Afwan. Ya, Afwan memang lebih senang bercerita sesuatu kepada Figo daripada Sam yang mulutnya selalu tak bisa dijaga.
"Jadi sebenernya yang mutusin Erlin?" Sam masih bingung dan mengecewakan apa yang telah terjadi. Menurutnya, Erlin itu cewek baik-baik dan sebagai salah satu sahabat Afwan, Sam juga sering mendapat untung atas hubungan mereka.
Afwan hanya merespon datar dan memasang wajah emotionless-nya.
"Gue gak nyangka si Erlin mutusin lo cuma gara-gara pengen jadi ketos. Jadi lo ngelakuin ini semua karna—," ucap Sam yang langsung dipotong oleh Afwan. "Tadi gue bilang juga apa? Makanya jadi orang jangan ngegas mulu."
"Ehehe sorry, abisnya tadi gue gregetan banget sama lo," ujar Sam sambil menyeringai kuda.
***
Ketika bel pulang sekolah berbunyi, Afwan tidak segera bergegas dari bangkunya. Dia masih bergeming dengan tumpukan catatan anggota OSIS yang dibawanya. Ya, setelah mengundurkan diri dari ketos, Afwan ditunjuk untuk menjadi sekretaris OSIS dan diterimanya dengan senang hati.
"Fan, lo gak pulang?" tanya Sam meneliti kearah teman sebangkunya itu.
"Duluan aja," balas Afwan dengan mata yang masih terfokus dengan beberapa catatan di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANBOY SARUNGAN
Ficção AdolescenteCowok bernama Afwan yang terkenal karena visualnya yang tampan dan mempunyai sifat yang religius. Selain itu, Afwan juga penggemar musik k-pop, sehingga mendapatkan julukan Fanboy Sarungan.