Disclaimer : Masashi Kishimoto
A/N : Aku dapet inspirasi dari fict yang judulnya I, You and Them kiyut banget fict nyaaa... Tapi ini ngga sama kok alurnya walaupun banyak yang menginspirasi menulis FF ini. Jangan bully ya, aku ngompolan soalnya. Maaf ya ngga ada cover, aku ngga bisa bikin cover (pemalas). 😂😂
Enjoy.
1
2
3
."Kau yakin dia orangnya, Aniki?"
"Aku yakin, Kai-kun...lihat dia sama persis bukan?"
"Entahlah, tapi kelihatannya dia bodoh dan lemah."
"Hokage-jisan berkata orang ini lebih kuat daripada dirinya."
"Entahlah, aku tidak begitu yakin."
"Lihat aliran chakranya. Sama persis."
Naruto menggaruk bokongnya. Menggumamkan kata-kata tak berarti di sela tidurnya. Ah, mimpi apa ini? Aneh sekali. Ia seperti mendengar percakapan di tidurnya.
"Ya, baiklah. Dia memang terlihat bodoh, Kai-kun."
Hei, yang dimaksud bukan Naruto, 'kan?
"Mungkin kita salah orang?"
"Tapi Hokage-jisan mengatakan bahwa kita harus menemui orang ini."
Rasanya aneh. Naruto yakin ini hanyalah suara di mimpinya, tapi terdengar nyata sekali.
"Mungkin kita harus membangunkannya?"
"Ya, mungkin kita harus menendang anunya agar ia langsung terbangun."
Mata Naruto langsung terbelalak bangun dari tidurnya. Tak akan ia biarkan seseorang menendang asetnya yang berharga walau di alam mimpi sekali pun. Bagaimana juga, itu adalah harapan satu-satunya untuk membangun keluarga impiannya. Sakinah mawaddah wa rahmah.
Huh, syukurlah hanya mimpi. Gumam Naruto dalam hati. Ia menyeka keringat di dahinya dan tak lama kemudian, beranjak dari tempat tidur, terseok-seok kqrenq kqkinya menyenggol benda yang berserakan di lantai.
Apartemennya harus segera dibersihkan, mengingat kondisinya sekarang yang maha-berantakan. Seperti ada pabrik ramen instan meledak di sini. Di mana-mana kau bisa menemukan bungkus ramen instan yang kosong. Dan di ujung sana, tumpukan pakaian kotor yang seminggu belum tersentuh, tercampur dengan pakaian yang turun dari jemuran namun belum dilipat. Naruto sang calon Hokage melipat baju? Heh, itu terlihat konyol.
"Hai, Seksi."
Naruto menyapa dirinya sendiri di depan cermin. Mengencangkan bisep sehingga urat di lengannya terlihat jelas. Setelah itu ia memeriksa abdomen-nya.
"Oh-ho, sempurna," gumamnya penuh kepuasan saat otot kotak enam itu masih kencang tanpa lemak, walaupun semalam ia menghabiskan enam belas mangkuk ramen.
Lalu wajahnya. "Ya Tuhan, bagaimana aku bisa setampan ini?"
Naruto asyik mematut dirinya di cermin. Mengagumi diri sendiri. Merasa paling beruntung karena pubertas sangat berpihak padanya. Dia bukan lagi anak pendek yang buruk rupa dan konyol. Sekarang ia adalah Kumbang Desa paling digemari seluruh negeri. Tampan, gagah, calon Hokage pula.
"Hihihi..."
Naruto menahan napas.
Suara apa itu? Seperti kikikan kuntilanak, tapi ini kan pukul delapan pagi?
"Siapa di situ?"
Ia mengepalkan tinju di depan dada. Dua aliran chakra asing berada di dalam lemari bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Trouble
FanfictionDua bocah misterius tiba-tiba muncul di hadapan Naruto, membuat semua Rookie Nine gempar. Siapa mereka? A SasuHina Story