Plot Twist

1.6K 218 78
                                    


"KAU MENYEBALKAN!" teriak Hinata dengan putus asa.

Sasuke melihat Hinata menghentikan langkahnya, berbalik lagi menatap Sasuke.

"Kau selalu melihat segalanya dari sudut pandang hitam dan putih, Sasuke-kun. Cinta itu bukanlah sesuatu yang bisa disalahkan."

Sasuke terdiam. Wajahnya yang baru saja ditampar Hinata masih terasa hangat, tapi bukan karena sakitnya. Ada sesuatu dalam kata-kata Hinata yang menusuk hatinya, meski ia tak ingin mengakuinya.

"Kau tidak mengerti," Sasuke berbisik pelan, nyaris seperti gumaman. "Cinta bisa menjadi racun. Itu bisa menghancurkan segalanya."

Hinata menatapnya tajam. "Itu yang kau katakan karena kau tidak pernah membiarkan dirimu benar-benar merasakan cinta, Sasuke-kun. Kau selalu mendorong orang-orang pergi, mengunci dirimu dalam kesendirian. Tapi mereka..." Hinata menoleh ke arah tenda di mana versi lain dirinya dan Sasuke sedang tertawa. "Mereka memilih untuk bertarung bersama, walaupun dunia menentang mereka."

Sasuke mendengus pelan, lalu berjalan menjauh. "Kau tidak akan pernah mengerti, Hyuuga."

Namun, saat ia melangkah pergi, Hinata memanggilnya, dengan suara yang tegas namun lembut. "Sasuke-kun."

Langkahnya berhenti, namun ia tak menoleh.

"Jika cinta adalah racun, maka apa yang membuatmu bertahan hidup hingga saat ini? Apa yang membuatmu terus berjuang?"

Sasuke tak menjawab. Suara tawa dari dalam tenda terdengar semakin jauh, dan di bawah langit yang dipenuhi meteor-meteor, ia merasakan keraguan yang selama ini berusaha ia pendam.

Tanpa berkata apa-apa, ia menghilang ke dalam kegelapan, meninggalkan Hinata yang berdiri dengan tenang, meskipun hatinya masih bergemuruh.

***

"Kau baik-baik saja?"

Hinata tersenyum saat mendengar suara bariton itu.

Uchiha Itachi, melambatkan laju lari hingga Hinata bisa sejajar dengannya. "Apa lukamu sudah sembuh?"

"H-hai, Itachi-san..."

"Souka..."

Kali ini Hinata bisa melihat wajah Itachi lebih dekat. Jujur Hinata tidak pernah ingat apakah ia pernah bertemu Itachi secara langsung atau tidak. Ingatan masa kecilnya begitu samar sehingga ia tak bisa menemukan sosok Itachi di alam bawah sadarnya.

Ia hanya melihat Itachi di selebaran penjahat internasional selama hidupnya, jadi jangan salahkan Hinata jika ia begitu gugup di samping pria berambut hitam panjang ini.

"Apa ada debu yang menempel di wajahku?" tanya Itachi.

Hinata hanya mengerjapkan matanya dan menunduk karena ketahuan mengamati pria itu.

"Tidak ada yang menempel di wajahmu, Itachi-san..."

Kecuali ketampanan.

Tampan, seluruh klan Uchiha bisa dibilang memiliki fitur wajah yang khas. Rahang tegas, mata gelap dengan aura misterius. Berbeda dengan Hyuuga yang memiliki fitur wajah lebih halus dan feminin.

Jika disejajarkan, Uchiha akan terlihat seperti Angsa Hitam sementara Hyuuga adalah Angsa Putih.

"Jadi, di duniamu, seluruh klan Uchiha musnah di tanganku?"

"Eh?"

Itachi tertawa pelan. "Naruto pernah mengatakannya sambil lalu setelah ia sadar dari pingsannya. Terkejut melihatku, seperti melihat hantu di siang bolong."

Double TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang