Homesick

7.1K 845 227
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Enjoy
.
.

"Oyaji... Aku baru menyadari sesuatu. Mengapa di sini tidak ada Ojii-chan, Obaa-chan, Itachi-jichan, Izumi-bachan, Shisui-jichan dan keluarga Uchiha yang lain?"

Sasuke menggenggam sumpitnya kuat-kuat. Alisnya bertaut karena pertanyaan Kai bagaikan membuka luka lama yang masih bernanah.

"Apakah mereka berada di kota lain?" tanya Kai lagi.

Menghela napas, Sasuke menatap kedua anak kembar identik di depannya. Mengamati raut wajah mereka yang penuh dengan tanya.

"Selesaikan makan malam kalian." Sasuke memberikan ultimatum.

"Tapi--"

"Selesai makan, kalian harus langsung tidur." Sasuke memotong perkataan Raiki.

Kedua anak itu bersungut-sungut.

Sasuke tak peduli. Meskipun berdarah Uchiha, mereka adalah orang luar. Jadi mereka tak perlu tahu konflik Klan Uchiha di dunia ini.

"Oyajiiii..." panggil Raiki. Dengan nada yang sangat Hinata. Mengerikan.

"Mengapa Hinata-san tak pernah kesini lagi? Sudah lima hari aku tak melihatnya."

Lagi-lagi Sasuke memilih tak menjawab pertanyaan Raiki. Untuk apa ia menjawab?

Apa kewajibannya menjawab pertanyaan itu?

Bahkan Sasuke sendiri tak tahu alasannya, mengapa ia melarang Hinata bertemu Raiki dan Kai.

"Hyuuga tak berkewajiban untuk mengurus kalian. Dia memiliki kehidupan sendiri."

Sasuke berharap dengan jawaban itu mereka akan diam.

Tapi tentu saja itu hanyalah harapan kosong. Karena Raiki dan Kai semakin banyak mengoceh. Menanyakan hal ini dan itu tentang Hinata.

"Aku ingin bertemu Hinata-san. Aku merindukannya," rengek Kai. "Dan aku bosan memakan telur ceplok dan telur dadar setiap kali makan."

Mau bagaimana lagi? Hanya itu yang bisa dimasak Sasuke tanpa membuat bencana alam di dapur. Karena telur ceplok tetaplah telur ceplok. Rasanya ya seperti itu. Keterlaluan sekali jika ia gagal memasak dua makanan itu.

Masakan dari Sakura? Jangan tanya kemana perginya. Gadis itu selalu melakukan usaha yang lebih agar masakannya enak dan bergizi sampai-sampai Sasuke bisa menemukan ginseng merah dan akar obat di dalam puding manis, dan berbagai macam rempah berbau aneh di dalam sup makaroni.

Tentu saja rasanya lebih buruk dari kotoran banteng. Rasanya seperti memakan ramuan obat dicampur susu dicampur lagi dengan gula, telur mentah dan ingus hijau jadi satu.

Beruntung Sasuke hanya memasukkan satu sendok kecil ke dalam mulutnya sebelum akhirnya makanan dari gadis berambut gulali itu, berakhir tempat sampah.

Sekarang ia harus mencari cara bagaimana menolak makanan pemberian Sakura jika besok ia datang lagi.

"Oyajiii..." Raiki dan Kai memanggilnya bersamaan.

"Kapan kami bisa bertemu Hinata-san?"

"Kalian tidak perlu bertemu Hyuuga."

"Mengapa?" tanya mereka berbarengan.

"Karena kalian bukanlah tanggung jawabnya." Dengan nada yang tajam, Sasuke menjawab pertanyaan mereka. "Kalian sangat merepotkan dan nakal. Dia tak akan tahan menghadapi kelakuan kalian."

Double TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang