Go Back Home

2.7K 279 104
                                        

Sasuke mulai tersadar dari pingsannya. Tubuhnya terasa berat, tetapi perlahan ia bisa merasakan chakranya pulih, setiap luka di tubuhnya sembuh berkat Katsuyu yang diam-diam mengalirkan kekuatan penyembuhannya ke dalam tubuhnya. Dari sudut matanya, ia melihat Hinata berbaring tak jauh dari tenda, bersama Raiki dan Kai yang tertidur lelap. Beberapa anggota Klan Hyuuga yang sudah sadar berdiri membentuk formasi perisai di sekitar mereka, menjaga dengan siaga, memastikan tidak ada ancaman yang mendekat.

Di dekat sana, Sasuke juga melihat dirinya dari dunia ini—ayah dari Raiki dan Kai—yang tergeletak tak sadarkan diri, perlahan mulai sadar, sama seperti shinobi lainnya. Semua orang berada di ambang kelelahan, namun tak ada lagi musuh yang tersisa. Suasana medan perang dipenuhi oleh keheningan yang dalam, hanya desahan angin dan suara alam yang kembali mengisi ruang kosong setelah pertempuran.

Perlahan, Naruto di sampingnya mulai sadar, matanya terbuka perlahan, dan shinobi lainnya juga mulai bangkit, meski lemah. Mereka diselimuti oleh chakra penyembuhan Katsuyu, dan tenaga mereka berangsur pulih. Sasuke menatap ke atas, melihat sebuah bulatan portal dimensi yang berputar pelan di langit—jalan keluar yang akan membawa mereka kembali ke dunia asal.

Tiba-tiba, suara lembut namun penuh kekuatan terdengar di belakangnya, “Akhirnya kalian tersadar.”

Sasuke menoleh, dan melihat Sakura, Kakashi, dan Tsunade—rekan-rekan yang berasal dari dunianya. Kakashi masih mengenakan jubah Rokudaime Hokage, seakan tanda bahwa misi mereka di sini akan segera berakhir. Mereka berdiri dengan tegap di belakangnya, dan kehadiran mereka memberikan kesan bahwa semua telah selesai.

Satu per satu, shinobi yang masih tergeletak perlahan bangkit. Hinata berlari ke arah Sasuke, ekspresi wajahnya penuh kecemasan, seolah memastikan bahwa Sasuke baik-baik saja. Dengan Byakugan yang diaktifkan, dia memeriksa tubuh Sasuke dengan cepat. Sasuke hanya tersenyum samar, merasakan kehangatan aneh di dalam hatinya saat menyadari bahwa orang pertama yang dicari Hinata adalah dirinya. Sesuatu tentang hal itu membuat dadanya bergetar lembut, meski dia tetap berusaha menyembunyikan emosi di balik senyumnya yang datar.

Tidak jauh dari sana, Raiki, Kai, serta Hinata dan Sasuke dari dunia ini berjalan mendekat. Mereka diikuti oleh anggota Klan Uchiha dan Klan Hyuuga yang lain—Mikoto, Fugaku, Itachi, Shisui, Hiashi, Neji, dan Hanabi. Semua berkumpul, berkerumun di sekeliling Sasuke dan Naruto, memberikan mereka ucapan terima kasih. Mikoto dan Fugaku, orang tuanya yang di dunia ini masih hidup, memeluk Sasuke dengan erat, bisikan ucapan terima kasih dan kebanggaan terdengar di telinganya. Sasuke, yang hampir tak pernah merasakan pelukan orang tua sejak tragedi klan Uchiha, merasa hatinya menghangat. Emosi meluap, tapi ia menahannya, berusaha tetap tegar. Dia tahu ini bukan tempatnya.

Di sisi lain, Menma, Minato, dan Kushina memeluk Naruto secara bergantian, bergembira dalam kehangatan keluarga. Naruto yang selalu mendambakan momen seperti ini akhirnya mendapatkannya, meski di dunia yang bukan miliknya.

Kakashi berbincang dengan Jiraiya dan Orochimaru, sementara Tsunade dan Sakura berdiskusi dengan diri mereka yang berasal dari dunia ini. Namun, perhatian Sasuke terpusat pada Itachi. Kakaknya mendekatinya, tatapannya lembut namun tegas.

"Itachi, Fugaku," Sasuke memulai, tapi mereka menghentikannya.

“Sasuke, mungkin portal itu akan segera menutup,” kata Fugaku dengan tenang, matanya terfokus pada portal dimensi yang kini perlahan mengecil di langit. “Kau harus kembali ke duniamu.”

“Tidak ada jalan lain,” tambah Itachi, suaranya lembut namun penuh kepastian. “Di sini bukan tempatmu, Sasuke.”

Sasuke mendengarkan kata-kata mereka dengan hati yang berat. Raiki dan Kai yang ada di dunia ini memeluk Hinata, mereka berkata dengan polos, “Mama Hinata harus punya anak seperti kami, supaya Mama selalu bahagia.”

Double TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang