Inside to Body When Prayer

523 71 11
                                    

Sekolah itu tampak lenggang. Sepi. Tapi, karena acara LDKS ini sekolah menjadi ramai karena terlihat murid-murid dari berbagai macam ekstrakulikuler sedang membaca surat Yassin menjelang magrib.

Ditengah bacaan Yassin itu, tiba-tiba seorang gadis berhijab menangis tak jelas. Semua temannya turut menatapnya. Namun sebagian ada yang terlihat tak peduli dan terus membaca surat Yassin.

Suara Yaya--begitu nama gadis paskibra itu--semakin lama semakin menggema tangisannya. Dia kerasukan sesuatu. Semua murid menyadari itu setelah tahu ada yang tidak beres dengannya.

Shielda, selaku anggota OSIS menghampirinya lalu bertanya, "Dik, kenapa adik menangis ni?"

Pertanyaannya diabaikan. Yaya terus menangis dan menunjuk pojok ruang kelas paskibra--kamar mandi yang dekat dengan ruang paskibra lebih tepatnya. Shielda juga turut menoleh ke tempat yang Yaya tunjuk. Tapi dia tidak melihat apapun di sana.

"Kenapa dengan tu?" tanya Shielda, berusaha memperjelas ada apa gerangan perihal pojokan tembok yang tak bersalah itu. Yaya mengeraskan suara tangisannya. Shielda bingung. Semua anak paskibra juga merasa demikian.

Karena bingung, Shielda memutuskan untuk memanggil ketua OSIS, Gempa. Sesuai dengan apa yang Shielda katakan, Gempa pun pergi ke ruang kelas seraya mencari tahu ada apa dengan salah satu anggota itu.

Saat dia dan Shielda sampai, Gempa pun menghampiri Yaya, lalu bertanya, "Dik, dik, adik kenapa ni?" Yaya tidak menjawab. Dia masih terus menangis sambil menunjuk ke arah pojok ruangan. Gempa memperjelas pandangan perihal apa yang Yaya tunjuk, dan dia pun mengangguk paham.

"Oh, macam tu. Meh dik, ikut Abang."

Gempa pun membawa Yaya ke suatu tempat. Kamar mandi yang dekat dengan ruang kelas paskibra lebih tepatnya. Gempa pun memasukan Yaya ke sana bersama dengan dirinya.

Mereka sama-sama masuk.

Tapi beberapa saat kemudian, mereka berdua pun keluar dari kamar mandi itu.

Wajah Yaya pucat pasi, dia sudah sadar dari kerasukannya.

---

Ada rumor yang mengatakan kalau kamar mandi yang dekat dengan ruang kelas paskibra itu terkenal angker, dan ada yang bilang kalau penghuni kamar mandi tersebut bernama 'si Manis'. 

Ada pula rumor lain yang mengatakan bahwa, Yaya di rasuki oleh 'si Manis' saat dia sedang LDKS. Hanya saja …,

Sebenarnya Yaya tidak dirasuki oleh 'si Manis', dia dirasuki oleh hantu lain, dan alasan kenapa dia menunjuk ke pojok ruangan karena saat dia kerasukan, 'si Manis' ada di sana, dan  hantu lain--yang membuat Yaya kerasukan--takut pada 'si Manis' karena dia sangat menyeramkan.

Oh, rumor lain datang lagi. Saat Gempa masuk ke dalam kamar mandi angker itu bersama dengan Yaya, Tidak ada yang tahu apa yang dilakukan Gempa saat Yaya di masukan ke kamar mandi. Yang jelas, ada yang mengatakan kalau Gempa adalah anak indigo.

Fin.
Source: Leyda_Zahra17

Btw, sebenarnya dia dah ganti username, dan aku lupa username dia apa hehe :D but, at least makasih udah berpartisipasi dalam request^^

Horror Experience [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang