〇 garland of roses

2.4K 450 43
                                    

garland of roses | balasan atas kebaikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

garland of roses | balasan atas kebaikan

tak seperti hari-hari biasanya. hari ini ryujin terlihat banyak melamun, membuat chaeryoung khawatir sendiri dengan kondisi sahabatnya.

“lo sakit, jin?”

ryujin menggeleng, “gue bingung, chaer.”

chaeryoung mengeryit, “bingung? bingung kenapa?”

ryujin menegakkan posisi duduknya yang semula seperti orang tidur. menatap mata chaeryoung lamat.

“janji, jangan cerita ke siapa-siapa.”

“janji!”

ryujin menghela nafas, membuat chaeryoung kembali merasa aneh.

“kak hyunjin nyebelin banget, chaer.”

mata chaeryoung membulat, hampir saja dia memekik terkejut namun urung karna tangan ryujin sudah menutup rapat mulutnya.

“jangan berisik,” kata ryujin.

chaeryoung tertawa miring, “nyebelin gimana sih, ryujin?”

ryujin mengusak rambutnya kasar, sulit menerima kenyataan yang sebenarnya.

“bikin gue penasaran.”

chaeryoung menahan tawanya, baru kali ini dia melihat sahabatnya itu uring-uringan hanya karna laki-laki yang bernama hyunjin. ck, chaeryoung tak habis pikir.

“bagus dong, sekarang lo tau kan rasanya penasaran sama cowok tuh gimana. jadi, gak usah nyinyirin gue demen kak jisung.”

ryujin bergidik sendiri, “apaan sih lo, gue sama lo tuh beda kasusnya.”

“iyain deh, terserah sama hwang ryujin,” goda chaeryoung yang hampir dapat cubitan di pipinya namun,

“PAKET PAKET! SHIN RYUJIN PAKET!”

chaeryoung mendorong tubuh ryujin untuk menemui orang didepan kelas yang tengah membawa sebucket bunga.

“dari hwang hyunjin, katanya pulang sekolah ditunggu ditempat biasa.”

ryujin mengangguk, membiarkan haechan—orang yang mengantarkan bunga— berjalan menjauh kembali ke kelasnya.

hyunjin
bunga garland of roses.
sekedar info.

ryujin menghela nafas membaca pesan masuk dari si pengirim bunga. untung saja ryujin hari ini membawa buku yang diberikan hyunjin kepadanya.

“wah dapet bunga lagi.”

“ini cara paling aneh yang pernah gue liat sama cowok yang lagi pdkt sama cewek deh,” gumam ryujin.

“jadi secara gak langsung lo nerima kak hyunjin buat pdkt-in lo?” goda chaeryoung.

ryujin membuang wajahnya menghindari tatapan menyebalkan chaeryoung, “enggak, apaan sih.”

chaeryoung terkikik geli melihat respon ryujin. matanya fokus pada buku yang kini terbuka dihadapan ryujin.

“buku apa tuh?”

“kepo,” ketus ryujin.

chaeryoung mendecih, “dih, dasar anak perawan labil.”

“balasan atas kebaikan?” gumam ryujin membaca tulisan yang tertera dalam buku itu.

ryujin mengetuk-ketukan jarinya pada buku yang ada di genggamannya. melirik sekilas jam yang sudah menunjukan pukul 15.20 yang artinya dia sudah menunggu lima menit disini.

suara pintu terbuka, ryujin menoleh ke arah hyunjin yang baru datang. baju seragamnya dia biarkan terjuntai keluar.

“maaf saya lama, tadi piket dulu.”

ryujin mengangguk, “aku tau arti bunga yang kakak kirim. balasan atas kebaikan?”

hyunjin tersenyum, “yup, kamu bener. tapi kamu tau kenapa saya kirim kamu bunga itu?”

“enggak.”

hyunjin mengusap sedikit keringat yang mengalir di pelipisnya, “saya pernah nolongin kamu waktu itu. kamu beneran gak inget apapun tentang saya?”

dahi ryujin mengeryit, mencoba mengingat kapan dan dimana dia bertemu hyunjin sebelum kejadian ini.

“enggak, enggak inget.”

“waktu itu, waktu kamu kekunci ditoilet.”

“bukannya yang nolongin aku... chaeryoung?”

hyunjin mengangguk, “iya, tapi saya yang dobrak pintu toiletnya. mana mungkin chaeryoung bisa dobrak pintu itu, kan? tapi kamu malah nangis dan langsung dibawa pergi sama chaeryoung.”

ryujin ingat. dulu saat dia ingin ganti baju banyak siswa yang berseliweran didepan toilet siswi, tentu saja ryujin sedikit risih. akhirnya dia mengunci pintu itu. dan diluar dugaan ternyata pintu itu rusak.

“terus, apa hubungannya sama bunga ini?” tanya ryujin melirik yang dia letakan di bawah.

“kamu harus percaya kalo setiap perbuatan pasti ada balasannya.”

ryujin mengangguk, “iya.”

“nolongin kamu yang terkunci di toilet itu perbuatan yang baik.”

ryujin mendecih pelan, merasa kesal dengan setiap kata yang hyunjin lontarkan.

“dan tuhan ngasih saya balasan atas kebaikan itu. balasannya kamu ryujin.”

“hah? apaan sih?”

“kamu ryujin, balasan atas semua kebaikan yang saya lakuin.”

“kak, ini berlebihan banget tau.”

hyunjin tersenyum, “enggak ada yang berlebihan, ryu. kamu emang seistimewa itu.”

mirame | hyunjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang