“ryujin, yakin mau dateng?”
ryujin menoleh mendengar penuturan sahabatnya, jo yuri. gadis itu mengangguk yakin.
“yakin, lah.”
“nikahnya dimana emang?” tanya yuri.
“gedung yang deket mall itu, yang biasanya dipake buat nikahan.”
yuri hanya menghela nafas pelan, mau bagaimana pun keputusan ada ditangan ryujin dan tugas yuri adalah membuatnya merasa tenang.
“kalo kepala kamu pusing langsung telfon aku nanti,” kata yuri mutlak.
ryujin mengangguk, tangannya sibuk memasang anting di telinganya.
“kamu berangkat sama siapa?” tanya yuri.
ryujin menatap sahabatnya lalu tersenyum, “kayaknya orangnya udah di depan deh.”
mereka berdua pun keluar dari kamar, yuri akui ryujin terlihat sangat berbeda dari biasanya. melihat ryujin yang tiap hari pakai celana jeans dan kemeja sebagai atasannya, sekarang ryujin nampak anggun dengan gaun berwarna pastel biru yang ia kenakan.
“ryujin, who?”
seorang pemuda dengan langkah lebarnya datang menghampiri dua gadis yang masih berdiri di depan pintu.
“hai,” sapanya.
ryujin tersenyum, “hai.”
“kamu yuri, right?”
yuri mengangguk, lidahnya kelu akan pesona yang ia terima dari orang dihadapannya.
“terimakasih sudah mau berteman sama ryujin dan selalu jagain dia, i'm so thankful.”
yuri mengangguk mendengar penuturan pemuda dihadapannya, “no proplem, aku seneng kok temenan sama ryujin meskipun kadang dia bandel.”
pinggang yuri langsung dapat cubitan dari ryujin, yuri memekik tertahan.
“eh, tapi mas-eh anu kakak siapa ya?”
“saya hyunjin, hwang hyunjin.”
—
“pernikahan mereka awalnya ditentang hebat sama keluarga hwall, terlebih heejin yang nggak terlalu jelas asal usulnya. tapi hwall dan heejin buktikan kalau cinta mereka sungguhan, maka ya begitulah mereka sekarang.”
ryujin mengusap matanya yang sedari tadi sudah banjir air mata sampai hyunjin harus membawanya ke belakang untuk menenangkan gadis itu.
“aku nggak tau gimana beratnya jadi kak heejin,” ujar ryujin.
“mungkin kalau aku yang begitu, aku udah bunuh diri aja kali,” sambungnya sembari membuang tisu untuk yang kelima kali.
hyunjin melirik ryujin, gadis itu masih berderai air mata, hyunjin jadi tak tega.
“kita pulang aja deh, ya? daripada kamu nangis terus,” kata hyunjin.
jelas ryujin tolak, “aku mau liat sampe abis pokoknya.”
mereka berdua tengah duduk di salah satu kursi yang terletak jauh dari posisi mempelai, sengaja menjauhi keramaian.
“kak hyunjin.”
“kenapa, hm?”
ryujin mencebik, “kenapa ninggalin aku lama banget sih?”
KAMU SEDANG MEMBACA
mirame | hyunjin ✓
Fanfiction❝jadi hari ini lo dapet bunga apalagi dari kak hyunjin?❞