“oy, bangun.”
ryujin tersadar dari tidurnya saat merasakan pipinya yang ditepuk-tepuk keras oleh seseorang. hhh, ryujin baru sadar kalau dia masih bersama hyunsuk.
“sana mandi, itu di meja ada roti lo makan aja.”
“mau kemana?” tanya ryujin saat mencium bau wangi dari tubuh hyunsuk.
“ke luar, bentar.”
ryujin mengangguk. setelah hyunsuk pergi, ryujin tak langsung ke kamar mandi. dia lapar, sungguh.
akhirnya ryujin berjalan menuju ke dapur, tapi dimana dapurnya? dan tunggu, ini hanyalah rumah petak yang tak begitu besar.
“uuuu laper...”
oke, ryujin janji dia tidak akan ngambek dan lari jauh-jauh kalau akhirnya begini.
“mungkin di meja itu, ya...”
tapi nihil, tidak ada roti atau apapun disini. hanya ada tumpukan buku berdebu. namun mata ryujin tak henti menelisik setiap inci dari rumah ini.
itu dia!
ryujin berjalan cepat menuju meja tersebut, beberapa tumpuk roti juga sekaleng selai kacang terlihat.
ryujin duduk di kursi yang ada di meja itu, iya hanya ada satu kursi.
“kayaknya aku pernah denger nama hyunsuk, tapi dimana...”
sambil mengunyah roti, ryujin terus memikirkan soal hyunsuk. dia yakin kalau dia memang pernah dengar nama hyunsuk sebelum ini.
“ah, bodoamat.”
selesai makan, ryujin segera mencabut ponselnya yang sudah di charger full. sudah banyak panggilan tak terjawab dari keluarganya juga teman-temannya, dan tentu saja dari hyunjin.
dia segera menelpon papahnya. telpon tersambung.
“ryujin, kamu dimana kak? kamu nggak papa? kamu dimana biar paph jemput sekarang.”
ryujin tersenyum senang, “ryujin baik-baik aja, yah. ryujin lagi dirumah temen, papah nggak usah khawatir.”
“kamu kemana aja kemarin? temenmu yang mana?”
“kemarin ryujin salah masuk bus, jadi kesasar. untung ada temen ryujin yang nolongin, temen ryujin pokoknya.”
“dimana biar papah jemput.”
“nggak usah pah, ini bentar lagi ryujin juga mau pulang,” ujar ryujin sambil melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 09.24
“beneran nggak papa? nanti malah ngerepotin temenmu, coba papah mau ngomong sama temen kamu.”
“nggak papa, pah. temenku udah janji mau nganterin aku, tapi dia lagi ada urusan diluar nanti abis itu langsung anterin aku pulang.”
“yaudah, kalo ada apa-apa langsung telpon papah oke?”
“iya paahhh. udah dulu ya.”
“iya, yaudah. kamu baik-baik disana.”
telpon dimatikan oleh ayahnya. ryujin menghela nafas pelan, dia rindu ayahnya juga rumahnya. lalu dia mencoba menghubungi hyunjin.
namun, berkali-kali ryujin mencoba tapi ponsel hyunjin tidak aktif. hyunjin kemana? ryujin jadi khawatir.
hyunjin pasti sangat kecewa dengan dirinya sendiri karna merasa gagal menjaga ryujin. gadis itu menunduk menyesal, ini salahnya.
ryujin khawatir kalau hyunjin melakukan hal-hal yang tidak baik kepada jungkook—terlebih dia pergi setelah melihat hyunjin dan jungkook bertengkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
mirame | hyunjin ✓
Fiksi Penggemar❝jadi hari ini lo dapet bunga apalagi dari kak hyunjin?❞