“RYUJIN NGGAK ADA!”
suara renjun mengalihkan seluruh atensi orang-orang dibawahnya. hyunjin segera naik ke atas, disusul teman-temannya.
“ryujin?”
tak ada sahutan. ryujin benar-benar tak muncul untuk sahutan pertama, begitu pun berkali-kali sahutan hyunjin, tak ada ryujin disini.
“bangsat!”
jisung, renjun, erick, jeno, dan haechan jelas tahu saat ini hyunjin marah. emosi yang belum pernah mereka lihat lagi, emosi yang sama saat dulu.
“hyunjin, tenang. kita cari ryujin bareng-bareng,” kata jeno.
kepalan tangan hyunjin makin kuat, wajahnya memerah menakutkan.
“lo pikir dimana ryujin hah?! jungkook berengsek! pasti ryujin ada sama dia!”
renjun, orang pertama yang tahu ryujin hilang segera mencari sesuatu yang mungkin bisa dijadikan petunjuk.
tak ada. ini bukan sinetron, renjun.
“jisung, coba lo telpon chaeryoung,” perintah erick.
jeno dan haechan tengah berusaha menenangkan hyunjin yang masih terdiam dengan giginya yang bergemelatuk marah.
“nggak, ryujin nggak sama chaeryoung,” ujar jisung.
Drrrttt
ponsel disaku hyunjin berbunyi. dia pun sedikit menjauh dari yang lainnya.
“siapa?” tanya renjun yang dijawab gelengan kepala dari teman-temannya.
—
langit sudah gelap. ryujin tak kunjung ditemukan, kedua orang tuanya sudah berusaha melapor ke pihak berwajib namun ditolak dengan alasan belum masuk 24 jam ryujin hilang.
ibu ryujin terus menangis, begitu pun yuna adiknya. hyunjin janji, akan segera menemukan ryujin dan membawanya kembali dengan kondisi yang 100% baik.
“hyunjin, kamu nggak usah repot-repot. biar om sama keluarga om aja yang nyari ryujin.”
hyunjin mengusap matanya yang masih berair. disaat seperti ini pun ayah ryujin masih tegar.
“nggak om, saya harus cari ryujin sampai ketemu.”
rumah yang semula memiliki aura kehangatan pun berubah menjadi sunyi. sebelumnya, tempat ternyaman kedua bagi hyunjin adalah disini, di rumah ryujin.
ayah ryujin berdiri dari duduknya, menghampiri hyunjin yang duduk di sofa panjang dihadapannya.
“maafin hyunjin, om..” ujar hyunjin saat merasakan punggungnya di tepuk pelan dari samping.
hyunjin segera mencium tangan pria disebelahnya, “maaf...”
berkali-kali hyunjin ucapkan maaf. tak ada jawaban, hanya isakan hyunjin yang terdengar.
“om maafin kamu, hyunjin.”
hyunjin mendongak, mencoba menatap wajah pria disampingnya.
“tapi, setelah ini kamu bisa kan tinggalin ryujin?”
hyunjin terdiam. dia memang ingin meninggalkan ryujin, tapi bukan ‘meninggalkan’ yang seperti ini caranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
mirame | hyunjin ✓
Fanfictie❝jadi hari ini lo dapet bunga apalagi dari kak hyunjin?❞