nol | 3

3.4K 497 33
                                    

🐻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐻


Deera menopang dagunya sambil tersenyum penuh arti. Sementara Nadine yang duduk di hadapannya bahkan enggak lagi bernafsu untuk menyeruput teh kotak kesukaannya.

"WOI SADAR!" bentak Nadine sambil menggebrak meja, membuat sekeliling menatap ke arah mereka seketika.

"Kenapa sih lo Nad ah, ganggu aja,"

Nadine menghela napas kesal, "Lo ya, kalo jatuh cinta emang separah ini apa? Dulu waktu sama si Jungmo enggak gini amat perasaan,"

"Ini kan beda,"

"Dulu lo juga ngomong kayak gini,"

Deera menatap Nadine kesal, "Udah sih gak usah dibahas. Dah mantan juga,"

Nadine cuma iya-iya aja sambil minum teh kotaknya.

Mereka lagi duduk di kantin sambil cerita tentang gimana Deera bisa ketemu sama Yunseong dan berakhir jadi naksir dalam sehari. Gara-gara cerita enggak pentingnya Deera, Nadine jadi batal buat stalking Gichan. Emang sih, definisi sahabat itu: saling nyusahin.

"Tapi ya Dee, emang yakin lo suka sama dia? Belum yakin gue ada yang bisa gantiin Jungmo," kata Nadine yang masih enggak bisa percaya.

"Ck, gimana sih lo? Jungmo itu masa lalu, masa depan gue itu Yunseong," jawab Deera sambil senyum-senyum.

Nadine bergidik ngeri, "Enggak yakin gue dia mau sama modelan lo. Kalo bener kayak yang lo bilang, dia itu ganteng lebih dari Jungmo, gue bener-bener enggak yakin dia bisa suka sama lo. secara, Jungmo aja nyesel,"

"Eh bangsat!"

Nadine cengengesan, "Kasar bener, Bu."

Deera muter bola matanya malas. Emang Nadine ini enggak pernah bisa jadi sahabat yang baik. Deera galau, dikatain. Seneng, dikatain. Apa-apa serba dikatain. Untung Deera masih berbaik hati mungut dia jadi sahabat.

"Mau gue kasih saran gak?" tanya Nadine.

Deera menyelidiki, takut-takutnya Nadine mau sesuatu sebagai imbalan. Karena Nadine emang bukan orang yang suka rugi.

"Ogah ah. Lu aja blangsak begini, enggak percaya gue,"

"Yee gimana sih lo. Ditawarin bantuan malah ngatain,"

"Enggak bisa gue percaya sama lo. Nanti ujung-ujungnya minta nomor wassapnya Gichan lagi. OGAH!"

"Kagak yaelaah. Gini banget lo sama temen sendiri. Masa gak percaya sih?"

Bagian Satu: NolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang